Apa yang Dimaksud Globalisasi? Jelaskan Beserta Contohnya

Hewata.com. Apa yang dimaksud Globalisasi? Globalisasi adalah kata yang dipakai untuk memvisualisasikan saling keterikatan yang tumbuh dari ekonomi, budaya, dan komunitas dunia, yang disebabkan karena perdagangan barang dan jasa lintas batas, transportasi, teknologi, serta arus investasi, orang, dan informasi.

Globalisasi memiliki arti jika dunia jadi terhubung oleh perdagangan dan peralihan budaya.

I. Apa yang Dimaksud Dengan Globalisasi Secara Umum

Globalisasi pada umumnya memiliki arti jika dunia jadi terhubung oleh perdagangan serta pertukaran budaya.

Globalisasi memiliki arti percepatan gerakan dan pertukaran (manusia, benda, dan jasa, modal, teknologi atau terapan budaya) di bumi ini.

Satu diantara akibat globalisasi merupakan tersedianya dorongan dan bertambahnya hubungan di antara berbagai wilayah dan komunitas di dunia.

Beberapa negara sudah membuat kerja sama ekonomi untuk memberikan fasilitas pergerakan ini sepanjang beratus-ratus tahun.

Tapi istilah ini memperoleh reputasi setelah Perang Dingin pada awal 1990-an, karena penataan kerja-sama ini membuat kehidupan keseharian menjadi lebih modern.

Petunjuk ini memakai istilah yang lebih sempit untuk merujuk pada perdagangan internasional dan beberapa aliran investasi antara beberapa negara maju, yang sebagian besar berfokus pada Amerika Serikat.

Imbas globalisasi yang paling luas sangat kompleks dan memiliki muatan diplomatis.

Seperti perkembangan teknologi besar, globalisasi memberikan keuntungan warga secara keseluruhan, sekalian menimbulkan kerugian kelompok tertentu.

Mengerti biaya dan manfaat relatif bisa membuka jalan untuk memudahkan permasalahan sekalian mempertahankan hasil yang lebih luas.

Peterson Institute for International Economics menawarkan pengingat mengenai proses kuno:

“Globalisasi menggerakkan tiap-tiap negara untuk mengistimewakan diri pada apa yang terbaik diproduksi dengan memakai sumber daya yang paling sedikit.”

1. Sejarah Globalisasi

Diawali oleh Teknologi, Transportasi, dan Kerja sama Internasional

Globalisasi sebagai proses sejarah yang dengan diawali perpindahan awal mula orang keluar Afrika ke penjuru dunia lain.

Melakukan ekspedisi jarak pendek atau jauh, beberapa migran, orang pedagang, dan yang lainnya telah mengantar ide, tradisi atau adat istiadat, dan produk mereka ke negara baru.

Kombinasi, pinjaman, dan menyesuaikan diri dari dampak luar dijumpai di beberapa sektor kehidupan manusia.

Semenjak zaman kuno, manusia sudah mencari lokasi yang jauh untuk tinggal, memproduksi, serta bertukar barang yang dimungkinkan oleh kenaikan teknologi dan transportasi.

Tetapi baru pada era ke-19 integrasi global lepas landas.

Sesudah beratus-ratus tahun penjajahan dan kegiatan perdagangan Eropa, “gelombang” globalisasi pertama itu didorong oleh kapal uap, rel kereta api, telegraf, dan inovasi yang lain, dan dengan tingkatkan kerja-sama ekonomi antara negara.

Trend globalisasi pada akhirnya berkurang dan hancur dalam musibah Perang Dunia I, diikuti oleh proteksionisme pascaperang, Depresi Besar, serta Perang Dunia II.

Selesai Perang Dunia II pada tengah 1940-an, Amerika Serikat memimpin usaha untuk menghidupkan kembali perdagangan dan investasi Internasional di bawah ketentuan dasar yang dinegosiasikan, mengawali gelombang ke-2 globalisasi, yang masih tetap berjalan, walau didera oleh pengurangan periodik dan pemantauan politik yang meningkat.

2. Globalisasi Transportasi

Transportasi penting dalam globalisasi bagi semua negara, dan berperan sebagai kunci dalam OBOR.

The Belt and Road Initiative, dikenali dengan bahasa China dan awalnya dengan bahasa Inggris sebagai One Belt One Road atau OBOR, ialah taktik pembangunan infrastruktur global yang dipakai oleh pemerintahan China di tahun 2013 untuk melakukan investasi hampir di 70 negara serta organisasi internasional.

Transportasi menaikkan perdagangan barang dan berperan pada ekonomi global sebagai beberapa kumpulan bidang jasa.

Ini terhitung pengiriman lewat udara, dengan kereta api dan truk, serta lewat laut.

Globalisasi meningkatkan keperluan akan rantai supply yang efektif di mana semua model transportasi bisa dihandalkan.

Peralihan dalam teknologi transportasi sudah mengurangi ongkos transportasi secara signifikan yang menolong menggerakkan proses globalisasi.

Karena teknologi digital sebagai alat untuk mengurangi ongkos transportasi : e-mail lebih murah dan bisa lebih cepat dibanding surat udara – globalisasi sudah difasilitasi oleh kekuatan untuk mengalihkan barang dan jasa melewati perbatasan dengan ongkos yang lebih rendah.

Tetapi ada imbas kemacetan di pelabuhan laut, di lajur kereta api, di penyeberangan perbatasan dan di jalan raya yang terjadi sebagai akibat globalisasi mengakibatkan kemelut infrastruktur yang mempunyai potensi tidak terkendali.

3. Globalisasi Pendidikan

Istilah “globalisasi” memiliki arti integrasi ekonomi dan masyarakat lewat arus informasi, gagasan atau ide, teknologi, barang, jasa, modal, keuangan, dan manusia lintas negara.

Ini menimbang reformasi pengajaran guru belakangan ini di dunia dan seberapa jauh mereka menggambarkan tanggapan pada tekanan ekonomi global.

Pendidikan global menyambungkan sistem edukasi dari mekanisme di penjuru dunia untuk menggerakkan perkembangan Internasional dari kebersinambungan lingkungan, dan kontribusi untuk perkuat industri global.

Ide pendidikan ini mengutamakan akses global ke sekolah dari tingkat dasar sampai universitas, memacu pengalaman belajar yang menyiapkan pelajar untuk peranan kepimpinan multinasional.

4. Globalisasi Produksi

Apakah yang dimaksud dengan globalisasi produksi? Globalisasi produksi merujuk pada “sumber barang dan jasa dari lokasi di penjuru dunia untuk manfaatkan perbedaan nasional dalam ongkos dan kualitas faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, serta modal”

5. Globalisasi Sosial Budaya

Globalisasi sosial budaya merujuk pada transmisi gagasan, arti, dan nilai di penjuru dunia sedemikian rupa untuk meluaskan dan memaksimalkan jalinan sosial.

6. Globalisasi Teknologi

Globalisasi teknologi mayoritas dipercepat oleh difusi teknologi, penyebaran teknologi yang lintas batas.

Walau penyebaran teknologi informasi mempunyai potensi untuk menuntaskan banyak permasalahan sosial global, kerap kali warga yang paling membutuhkanlah yang paling dipengaruhi oleh kesenjangan digital.

7. Globalisasi Tenaga Kerja

Tenaga kerja global merujuk pada kelompok buruh atau pekerja Internasional, terhitung mereka yang ditempatkan kerja oleh perusahaan multinasional dan terhubung lewat sistem jaringan serta produksi global, karyawan imigran, karyawan migran sementara, karyawan telecommuting, mereka yang mempunyai tugas fokus ekspor, tugas tim atau yang lain.

II. Apa yang Dimaksud Dengan Globalisasi Perekonomian?

Globalisasi ekonomi merujuk pada bertambahnya sama-sama keterikatan ekonomi dunia sebagai akibatnya karena bertambahnya rasio perdagangan komoditas dan jasa lintasi batasan, saluran modal internasional dan penebaran tehnologi yang luas dan cepat.

III. Kenapa Ada Globalisasi?

Alasan Kenapa Globalisasi Bisa Terjadi. Ada faktor-faktor kunci yang memengaruhi proses globalisasi:

Pembaruan dalam transportasi – Kapal ekspedisi yang lebih besar memiliki arti jika ongkos pengiriman barang antara negara telah menurun.

Skala ekonomis memiliki arti ongkos per poin bisa menyusut saat beroperasi dalam skala yang lebih besar.

Penyempurnaan transportasi berarti jika barang dan orang bisa melaksanakan perjalanan lebih cepat.

Kebebasan perdagangan – Organisasi seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mempromosikan perdagangan bebas antara negara, yang membantu menghilangkan kendala antara negara.

Peningkatan komunikasi – Internet dan teknologi mobile sudah memungkinkan komunikasi yang bertambah besar di antara orang-orang di beberapa negara.

Tersedianya Tenaga Kerja dan Skill – Beberapa negara seperti India mempunyai ongkos tenaga kerja yang lebih rendah (sekitaran sepertiga dari Inggris) dan tingkat keahlian yang tinggi.

Industri padat karya seperti pakaian bisa menggunakan ongkos tenaga kerja yang lebih murah dan mengurangi pembatasan hukum di LEDC (Less Economically Developed Country).