Kayu Manis Ceylon, Tanaman Industri Penghasil Cinnamon Oil

Hewata.com. Kayu Manis Ceylon (Cinnamomum Verum) yang berasal dari keluarga Lauraceae sebetulnya mempunyai berbagai macam kultivar, diantaranya sweet atau honey cinnamon, snake cinnamon, camphor cinnamon, astringent cinnamon, mucilaginous cinnamon, wild cinnamon, dan bloom cinnamon.

Semua berasal dari Srilanka, negara pulau di Samudera Hindia dalam wilayah Asia Selatan yang dulu namanya Ceylon. Antara kultivar-kultivar itu, sweet/honey cinnamon yang paling luas dikembangkan dan dibudidayakan.

Sekarang tanaman ini sudah menyebar ke berbagai tempat, terhitung daerah selatan Amerika seperti Brazil, Jamaika, dan Seychelles, Martinique, dan Cayene (gugusan pulau-pulau di Samudera Hindia).

Di Indonesia sendiri, tanaman yang dalam perdagangan umum disebut ‘ceylon cinnamon’, ‘true cinnamon’, atau ‘cinnamon‘ ini sudah dibudidayakan oleh pemerintahan kolonial Belanda semenjak tahun 1828 dengan benih di datangkan dari Srilanka.

Dan setelah tahun 1848, sudah di-export kurang lebih 130.000 kg kulit tangkai kayu manis ini. Export ini masih tetap berjalan sampai setelah perang dunia 2, meskipun dengan jumlah kecil. Di saat ini beberapa sisa pertanaman cinnamon “jaman dulu” masih bisa ditemui dengan jumlah kecil di beberapa tempat di Jawa. Tidak dikembangkannya potensi kayu manis ini di tanah air memang sangat disayangkan. Karena di pasar dunia ia mempunyai harga lebih bagus dibanding kayu manis lain. Baca Juga : Cara Menanam Kayu Manis Ceylon

1. Tanaman Dataran Rendah

Cukup mudah mengenali kayu manis Ceylon. Sebab kalau kayu manis lain biasanya hidup di daerah dataran menengah hingga tinggi, kayu manis Ceylon justru cocok ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Tanamannya juga berukuran sedang, tinggi hanya mencapai 6,5-10 m dengan kulit batang tebal, licin, dan berwarna pucat.

Daun kayu manis Ceylon berbentuk bulat telur lanset, cukup keras dan berhadap-hadapan. Panjangnya 7,5-20 cm dan lebarnya 4-7,5 cm, dengan permukaan atas mengkilap dan permukaan bawah pucat. Pucuk daun muda memerah, dan menghijau setelah tua.

Sedang ukuran bunga kecil dengan diameter 3 mm, berwarna kuning pucat, serta berbau busuk. Bunga ini termasuk bunga majemuk, berbentuk malai dengan tangkai tandan bunga yang panjang. bila terjadi penyerbukan oleh serangga, bunga ini akan menjadi buah yang panjangnya 1,5-2 cm dan biasanya berwarna hitam bila matang.

2. Kayu Manis Ceylon vs Cassia

Cara untuk membedakan kayu manis ceylon dengan kayu manis jenis lain, ia punyai nama khusus dalam perdagangan dunia yaitu cinnamon. Dan kayu manis padang (cinnamomum burmanii), dan kayu manis cina (cinnamomum cassia) memiliki nama dagang sama, yaitu cassia.

Mengingat potensi ekonomisnya, sudah saatnya tanaman ini diperhitungkan pengembangannya, bahkan juga dengan budidaya secara intensif. Karena, kualitas kulit batang yang hendak dihasilkan benar-benar dipengaruhi oleh kondisi budidayanya.

3. Aroma Kuat

Kayumanis Ceylon termasuk kayu manis bernilai ekonomis, sebab kulit batang dan daunnya memiliki aroma yang kuat sekali. Kulit batangnya mengandung sekitar 4% minyak atsiri dengan komponen berupa 60-75% cinnamaldehyde, 5-18% eugenol, serta komponen lain seperti eugenol asetat, cinnamyl asetat, metil eugenol, dan linalool.

Kandungan lainnya dalam kulit batang ialah tanin, mucilage, gum, gula, kumarin, dan 2 jenis senyawa lain yang dapat digunakan sebagai insektisida, yakni cinnzelanin dan cinnzelanol.

Daun keringnya mengandung 0,5-2% minyak atsiri dengan eugenol sebagai komponen utama (65-95%). Komponen lainnya cinnamaldehyde (3%), cinnamyl alkohol, dan cinnamyl asetat.

4. Tanaman Industri

Dalam perdagangan, kulit batang cinnamon ini dijual dalam bentuk batangan kering (quill) dan bubuk. Penggunaan kulit batang cinnamon ini baik dalam bentuk quill maupun bubuk sangat luas. Terutama manfaatnya sebagai penyedap dan bumbu dapur untuk aneka masakan.

Selain dijual dalam bentuk quill dan bubuk, kulit batang cinnamon juga sering disuling untuk diambil minyak atsirinya. Dalam perdagangan, minyak kayu manis ini disebut ‘cinnamon oil’ dan digunakan sebagai bahan penyedap, terutama sebagai bumbu daging, makanan bakar, pastel apel, bumbu fastfood, saus, kembang gula, minuman segar, pasta gigi, dan sediaan-sediaan farmasi.

Untuk parfum-parfum terkenal, minyak cinnamon juga dipakai meskipun hanya dalam jumlah terbatas, karena sifat-sifatnya yang berpengaruh terhadap kepekaan kulit. Dia juga masih digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dalam industri farmasi.

Minyak daun cinnamon (cinnamon leaf oil) dimanfaatkan sebagai penyedap makanan (seasoning), pewangi (fragrance) sabun, dan pewangi insektisida.