Manfaat Asparagus, Sebagai Anti Kanker
Hewata.com. Manfaat asparagus. Menurut kegunaannya, asparagus memang ada 3 macam.Pertama, asparagus untuk sayur-sayuran adalah Asparagus Officinalis var. Altilis, Mirintinus, dan A. Spengeri. Ketiga, asparagus untuk obat adalah A Clerilius dan A. Racemosus. A. Clerilius, konon untuk pelancar air seni, obat mencret, dan impoten. Sedangkan A. Racemosus untuk penyakit paru-paru dan tenggorokan.
Rebung asparagus mengandung banyak zat yang berkhasiat untuk kesehatan. Yang diketahui antara lain tiamin, rivoflavin, niasin, dan asparagine, mereka juga mengandung asam folat.
Tiamin dikenal sebagai vitamin B1, merupakan kandungan yang bermanfaat untuk pencegahan penyakit beri-beri. Gejala penyakit ini, pada tahap dini menimbulkan rasa berat dan lemah pada tungkai, rasa nyeri, cepat tersinggung, cepat lelah, depresi, dan juga mengurangi daya konsentrasi serta daya ingat. Tahap selanjutnya bisa menyebabkan sesak napas setelah kerja jasmani, gangguan ritme dan pembesaran jantung. Untuk seterusnya bisa menyebabkan beri-beri basah.
Riboflavin dikenal juga sebagai vitamin B2, merupakan zat yang bisa mencegah sakit tenggorokan dan radang di sudut mulut. Di samping itu, juga manfaat tanaman asparagus untuk penyembuhan radang pada lidah. Gejala kekurangan riboflavin kerap kali ditandai dengan timbulnya dermatitis soboroik di muka/wajah, anggota gerak, dan seluruh badan. Gejala pada mata adalah fotofobia, lakrimasi, gatal, dan panas. Malah bisa pula timbul katarak pada kornea mata.
Niasin atau asam nikotinat dikenal sebagai pencegah penyakit pelagra. Gejala penyakit atau kekurangan niasin, ditandai dengan gejala kelainan pada kulit, saluran cerna, dan kelainan pada sistem syaraf pusat (SSP). Pada kulit, tampak adanya pembengkakan pada lidah, mual, muntah, stomatis, serta enteritis. Gangguan pada SSP ditandai dengan gejala sakit kepala, insomnia, bingung, dan kelainan psikis seperti misalnya halusinasi, delusi, dan demensia pada keadaan lanjut.
Diantara semuanya itu, yang mungkin paling menarik adalah kandungan asparagine. Asparagine merupakan asam amino non-esensial (asam amino yang bisa diproduksi oleh tubuh). Lalu apa kaitannya asparagine dengan anti kanker seperti disebut di atas? Ini mestinya dijelaskan oleh para farmakolog atau dokter kita. Namun begitu, disini akan dicoba diulas secara ringkas.
Barangkali, asparagine yang berasal dari luar (dari rebung asparagus misalnya), bersifat sebagai pengurai asparagine yang diproduksi oleh tubuh. Asparagine yang asam amino non-esensial itu, diurai menjadi asam aspartat dan amoniak. Sifat seperti ini adalah sifat asparaginase.
Enzim ini sangat aktif melawan sel tumor/kanker. Sementara itu, sel tumor/kanker memanfaatkan asparagine sebagai makanannya. Karena adanya penguraian, mengakibatkan sel tumor/kanker berhenti tumbuh, atau kehilangan kapasitas untuk mengsintesis asparagine. Akhirnya, sel tumor/kanker cepat atau lambat akan mati.
Selain asparagine sebagai penghambat pertumbuhan sel tumor/kanker, juga sebagai pelancar keluarnya air seni (bersifat diuretik). Karena sifatnya ini, semua zat-zat buangan dari dalam tubuh bisa ikut hanyut keluar lewat air seni. Karena diuretik dan proses pengeluaran tersebut bekerja/terjadi pada ginjal, maka otomatis asparagine juga bisa merawat ginjal, atau sekaligus mencegah timbulnya gangguan pada ginjal. Sebab, andaikata zat buangan terus menumpuk di ginjal, bukan tidak mungkin yang terganggu bukan hanya ginjalnya saja tapi juga organ dalam di tubuh kita.