Membuat Nutrisi Hidroponik Buatan Sendiri
Hewata.com. Nutrisi Hidroponik Buatan Sendiri. Meramu pupuk hidroponik bisa dilakukan dengan 2 cara, cara kering dan cara basah (larutan). Pada cara kering kurang praktis, karena satu ramuan hanya bisa digunakan untuk sekali pemupukan, sedang bila ingin memupuk lagi kita harus melakukan kerja ulang seperti menimbang garam, mencampur dan melarutkannya ke air.
Dengan cara larutan kita membuat stok larutan dari garam-garam pupuk dengan konsentrasi yang pekat. Dan bila ingin menggunakannya tinggal mengambil sesuai dengan jumlah yang dikehendaki, lalu mengencerkannya dengan air.Jadi tidak perlu melakukan penimbangan dan pencampuran berulang kali. Caranya sebagai berikut:
Alat dan Bahan Nutrisi Hidroponik Buatan Sendiri
Untuk membuat stok pupuk hidroponik berupa larutan, alat-alat yang dibutuhkan adalah ember plastik berukuran 10 liter, jerigen plastik (berwarna gelap) ukuran 5 liter, gelas ukur plastik, timbangan halus, pipet plastik yang mempunyai tanda tera, dan kertas lakmus.
Sedangkan bahan-bahan yang harus ada yaitu air suling, air sumur yang bening dan tak berbau besi, larutan asam klorida (HCI), larutan natrium hidroksida (NaOH), serta garam-garam pupuk yang diperlukan. Garam-garam pupuk yang harus disediakan berbeda-beda untuk tiap kelompok tanaman. Misalnya pupuk untuk tanaman hias daun, anggrek berbeda dengan pupuk untuk sayuran.
Langkah Pembuatan Nutrisi Hidroponik Buatan Sendiri
Langkah awal adalah membuat larutan stok A (LSA) sumber hara makro dan larutan stok B (LSB) sumber hara mikro. Satu liter lsa dibuat dengan cara menimbang bahan-bahan unsur makro sebanyak 100 kali kepekatan yang seharusnya.
Misalnya kalium fosfat untuk anggrek yang seharusnya 136 mg ditimbang 13.600 mg atau 13,6 g. Kalium nitrat yang seharusnya 1062 mg ditimbang 106,2 g, demikian seterusnya. Kemudian garam-garam itu secara berurutan dimasukkan ke dalam 1 liter air suling sambil diaduk. Bila larutan ini telah tercampur rata, simpan dalam jerigen.
Cara membuat lsb juga demikian, garam-garam sumber unsur mikro ditimbang sebanyak 1.000 kali kepekatan yang seharusnya. Sebagai contoh, mangan sulfat yang seharusnya 16 mg ditimbang 16 g. Selesai ditimbang, satu persatu garam itu dimasukkan ke dalam 1 liter air suling sambil diaduk, kemudian disimpan dalam jerigen terpisah.
Bila hendak meramu kedua larutan stok itu, pH-nya harus dicek terlebih dahulu dengan kertas lakmus, lalu diusahakan agar mendekati 6,5 (pH larutan yang baik). Jadi bila pH larutan stok lebih kecil dari 6 harus ditetesi larutan NaOH agar pH-nya naik.
Sebaliknya bila pH larutan lebih besar dari 7 maka harus diturunkan dengan cara meneteskan larutan HCI. Setelah pH kedua larutan itu sama, mendekati 6,5 semua, tinggal proses pengenceran. Ember plastik berisi 10 liter air sumur disiapkan, kemudian lsa dan lsb dimasukkan dan diaduk.Maka larutan siap dipakai sebagai pupuk hidroponik.
Jumlah lsa dan lsb yang harus dimasukkan dalam 10 liter air sangat bergantung pada umur tanaman yang akan dipupuk. Tanaman bibit misalnya sangat memerlukan 50 ml lsa dan 5 ml lsb dalam 10 liter air. Bila tanaman telah berumur 1 bulan ternyata pertumbuhannya lamban, kepekatan larutan perlu ditingkatkan. Lsa dinaikkan menjadi 125 ml, dan lsb menjadi 12,5 ml.
Lain lagi halnya dengan tanaman dewasa kepekatan garam unsur makronya ada yang perlu diubah. Kalium fosfat yang seharusnya 136 mg/liter dinaikkan menjadi 225 mg/liter, sedangkan kalium sulfat yang seharusnya 252 mg/liter malah dikurangi menjadi 100 mg/liter. Garam-garam kepekatannya tetap. (DBS)