Cara Sambung Pucuk Lengkeng yang Baik
Hewata.com. Sambung pucuk Lengkeng. Petani atau penangkar pohon buah-buahan biasanya memperbanyak tanaman lengkeng dengan biji atau okulasi. Padahal jika diperbanyak dengan biji, pohon tersebut baru berbuah setelah berumur lebih dari 10 tahun.
Sedang dengan okulasi, tingkat keberhasilannya sangat kecil. Maka sejak sekitar tahun 1988, Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Getas mencoba mengembangkan lengkeng ini secara sambung pucuk dan susuan.
a. Penyambungan pada bibit lengkeng
- Bibit untuk batang bawah siap sambung pada umur 6 – 8 bulan.
- Batang atas harus berasal dari pohon induk yang terpilih.
- Setelah disambung sebaiknya ditutup plastik untuk mengurangi penguapan dan luka sambungan tidak terkena hujan.
1. Syarat Pohon Induk
Saat sebelum mengerjakan perbanyakan tanaman atau pohon lengkeng kita harus mencari pohon induk yang betul-betul berkualitas tinggi. Baca Juga : Cara Mencangkok Lengkeng
Ciri-ciri pohon induk yang bagus ialah berbuah lebat, ukuran yang besar serta warna kulit kuning ceria, ukuran biji kecil, daging buah tebal dan bening, rasa buah manis, dan yang terpenting dapat berbuah tiap tahun.
Lengkeng itu tidak semua bisa berbuah setiap tahun. Kebanyakan kalau tahun ini berbuah, tiga atau empat tahun kemudian baru berbuah lagi. Yang begini sebaiknya jangan dijadikan pohon induk. Selain itu, pohon yang terpilih haruslah yang berumah satu. Pohon yang seperti ini sangat sulit didapat.
2. Penyambungan Harus Cepat
Setelah pohon induk ditemukan, kita tinggal menanam batang bawahnya. Biji disemai pada bedeng pesemaian. Setelah tumbuh dan berumur sekitar 1 minggu, tanaman segera dipindahkan ke polibag. Batang bawah siap disambung atau disusukan 6-8 bulan kemudian.
2. Cara Sambung Lengkeng
- Umur 6 – 8 bulan batang bawah siap disambungkan. Batang disayat salah satu sisinya.
- Disambung pada cabang yang sama ukurannya dan pohonnya mempunyai sifat unggul.
- Bibit hasil sambungan 3 tahun sudah bisa berbuah.
Batang atas dipilih pucuk tanaman yang sehat, bukan berasal dari tunas air, dan cabang tanaman tersebut sudah pernah berbuah. Cara penyambungannya tidak berbeda dengan tanaman lain, seperti diameter batang atas sama besar dengan batang bawahnya.
Panjang batang atas sekitar 10-15 cm. Setelah penyambungan selesai dilakukan, bibit tersebut segera ditempatkan di tempat teduh dan lembap. Sekitar 3 minggu kemudian tunas sudah mulai tumbuh.
Penyambungan atau penyusuan harus dilakukan dengan cepat, karena kambium lengkeng cepat mengering. Menyambung lengkeng ini lebih sulit dibandingkan tanaman lain. Namun jika dibanding dengan cara okulasi, penyambungan dan penyusuan lebih mudah dilakukan.
Dari pengamatan Puslitbun, ternyata apabila pohon induk yang dipakai memenuhi kriteria di atas, pada umur 3 tahun pohon yang berasal dari bibit susuan sudah mulai berbuah. Sedangkan pohon yang berasal dari bibit sambungan akan berbuah pada umur 4-5 tahun.