Tanaman Hias Leea yang Cocok untuk Indoor

hewata.com. Tanaman Hias Leea. Sosok tanamannya berdaun menarik, penampilannya dalam pot cantik seperti pohon. Biasanya tanaman yang berdaun kecil tidak umum dipakai sebagai tanaman indoor. Tanaman yang paling umum digunakan sebagai tanaman hias dalam ruangan adalah yang berdaun lebar, tebal dan hijau seperti Philodendron, Dieffenbachia, dan beberapa macam palem. Penggunaan leea untuk indoor termasuk suatu yang baru.

tanaman leea amabilis, tanaman leea indica, tanaman lea, tanaman hias lee kwan yew, tanaman hias rambat lee kwan yew

Cantik Seperti pohon

Bentuknya cantik seperti pohon. Batangnya kehitaman. Daunnya kecil-kecil dengan kombinasi warna yang menarik. Daunnya berupa daun majemuk bersirip ganjil dengan jumlah anak daun yang ganjil pula.

Anak daunnya berbentuk lanset memanjang, ujungnya meruncing panjang, permukaannya hijau seperti beludru, dan tengahnya (tulang daunnya) putih mengkilap seperti warna variegata, terutama pada daun yang sudah tua. Daun yang masih muda berwarna merah agak keunguan, dan bagian tengahnya putih keperakan. Kalau daunnya gugur, bekas tangkainya meninggalkan tanda yang jelas pada batangnya.

Banyak jenisnya

Leea Amabilis, berasal dari Kalimantan. Leea Quineensis “Burgundy”, dipergunakan untuk tanaman hias di luar pekarangan. Warna daunnya merah keunguan. Ada juga tiga jenis lainnya yang juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias, yaitu Leea Rubra (dari Myanmar), Leea Roehsiana (dari Papua Nugini), dan Leea Coccinea (dari Myanmar). Ketiganya tidak berwarna variegata pada tulang daunnya, tidak seperti yang terlihat pada Leea Ambilis.

Macam-macam jenis leea digolongkan dalam kelompok perdu pemanjat. Mereka termasuk dalam suku anggur-angguran (Citaceae), tetapi tanamannya tidak mempunyai alat pembelit. Di alam, pertumbuhannya menyerupai semak. Penyebarannya mulai pada ketinggian 1-1.000 m dpl.Terdapat 6 jenis leea di Indonesia, yaitu Leea Aculeata, Leea Aequata, Leea Angulata, Leea Indica, Leea Ambilis dan Leea Rubra.

Tumbuhan leea aculeata berupa perdu tegak setinggi 3-4 m yang tumbuh di tepi sungai dan lembah sebagai belukar. Warnanya hijau rumput, batangnya lurus. Kayunya yang sudah kering ringan, tidak mudah patah, baik sekali dibuat busur dan tangkai tombak. Dalam logat melayu tumbuhan liar itu disebut ‘Kayu Air Laki-laki’, tetapi ada juga yang menyebutkannya ‘Ki Buhaya’.

See also  Cara Mencangkok Kelengkeng Agar Cepat Berbuah

Sedang yang disebut ‘Kayu Air Perempuan’ adalah leea aequata, yang juga tumbuh liar sebagai belukar di tempat yang sama. Ia berupa perdu tegak setinggi 1,5-4 m.Yang disebut leea angulata juga berupa tumbuhan liar berbentuk perdu tegak setinggi 3-5 m. Di Jawa ia terdapat pada ketinggian 600 m dpl. Sedangkan leea indica, tingginya antara 3-11 m, juga terdapat di Jawa pada ketinggina 700 m dpl.

Selain di Myanmar, leea rubra juga tumbuh liar di India, Malaysia, dan Kalimantan. Pohonnya berupa perdu setinggi 1-1,25 m. Umumnya tumbuhan ini ada pada ketinggian kurang dari 200 m dpl, terutama di tempat-tempat yang basah dan berawa-rawa. Dalam logat melayu ia disebut ‘Mali-mali Pucuk Merah’, tetapi di Jawa lebih dikenal dengan sebutan ‘Girang’ atau ‘Gingiyang’.

Tidak semua tanaman hias leea cocok ditaruh dan bisa dipakai sebagai tanaman hias dalam ruangan. Yang paling cocok untuk keperluan itu adalah leea ambilis. Karena jenis ini berasal dari hutan yang lembap, maka pemeliharaannya menghendaki lingkungan yang teduh, lembap dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Media tanamnya berupa tanah yang berhumus banyak.