10 Akar Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat di Dunia
Hewata.com. Akar tumbuhan obat. Berbicara mengenai obat, Anda kemungkinan langsung ingat pil, kapsul, tablet, sirup, serum, bubuk sintetis, dan lain-lain. Tetapi beberapa ribu tahun silam, bahkan bisa saja orangtua kita, menyaksikan bentuk obat berupa akar dan dedaunan tumbuhan tertentu.
Di jaman kekinian juga banyak produsen obat yang mengeklaim menyertakan ekstrak tanaman, tapi memiliki bentuk yang sudah berbeda. Beberapa tanaman yang bangkit kembali dan digaungkan pengusaha obat-obatan misalkan kunyit dan jahe.
Tanaman obat yang digunakan akarnya
Dikutip dari thrivemarket berikut ialah tumbuhan atau tanaman yang akarnya digunakan untuk obat ;
1. Kunyit (Curcuma longa)
Rempah-rempah yang disebut juga kunir ini identik menjadi bumbu dapur. Kita memakainya untuk membikin opor, ikan kunyit asam, nasi kuning, dan lain-lain. Tetapi akar yang ini terkenal sebagai obat herbal yang alami. Kunyit bahkan juga dipercayai menurunkan bermacam masalah kesehatan seperti maag. Selain itu permasalahan perut lain, radang persendian, gangguan hati, permasalahan pada kantong empedu, sakit pada kepala, kram menstruasi, sampai infeksi.
2. Wati (Piper methysticum)
Akar asal Kepulauan Pasifik ini kerap jadi bahan membuat minuman pada upacara tertentu, nama yang lain ialah kava atau kava kava. Dampaknya seperti saat anda minum alkohol. Sejarahnya, kava kava juga populer dengan manfaat obatnya. Akar ini mempunyai karakter menenangkan, hingga dipercayai dapat menurunkan depresi atau stres, cemas, migrain, sakit kepala, dan susah tidur. Bahkan juga tanaman ini beritanya dapat digunakan untuk menyembuhkan nyeri otot, stres, pilek, kecapekan parah, infeksi aliran pernapasan, dan jadi afrodisiak.
Tapi tidak seluruhnya negara mengizinkan kava-kava. Misalnya seperti Swiss, Jerman, dan Kanada. Akar ini disebut sebagai dalang dibalik beberapa kasus kerusakan hati terhitung mengakibatkan korban jiwa. Sampai setelah itu, sebuah pengadilan menggagalkan larangan Eropa itu. Tetapi keputusan itu pun tidak jadi bukti yang kuat akan efek dari kava kava.
3. Jahe (Zingiber officinale)
Dalam budaya timur, jahe memang mempunyai rekam jejak sebagai obat herbal. Jahe mempunyai manfaat sebagai obat diare, sakit di perut, mual, dan lain-lain. Jahe bisa juga melawan sakit kepala, flu, serta sembelit.
4. Maca (Lepidium meyenii)
Akar ini sebagai tanaman asli dari Peru. Beberapa orang telah menanamnya semenjak 3000 tahun lalu. Maca dikenal juga sebagai salah-satu superfood alias bahan makanan yang khusus. Karena akar maca bisa menaikkan stamina, energi, kesuburan, ingatan, dan ketidakseimbangan hormon.
5. Akar Valerian (Valeriana officinalis)
Semenjak jaman Romawi dan Yunani kuno, akar ini telah dimanfaat untuk menangani masalah tidur. Hingga mereka tidak perlu pil atau obat tidur. Ini didukung oleh beberapa penelitian, jika akar valerian dapat membantu memudahkan derita insomnia akut. Hingga orang yang mengkonsumsinya dapat tidur semakin nyenyak dalam kurun waktu lumayan lama. Akar ini mempunyai manfaat sedatif (penenang).
6. Echinacea
Tumbuhan berbunga ini asli dari Amerika. Warga asli di situ telah memakainya sebagai obat, hingga sampai saat ini telah terkenal. Tanaman ini dipercayai sanggup memudahkan gejala demam, sakit tenggorokan, serta flu.
7. Goldenseal (Hydrastis canadensis)
Herbal ini dapat dipakai dengan echinacea untuk menyembuhkan flu dan pilek. Goldenseal sanggup menyembuhkan demam, alergi, infeksi aliran kemih, dan keluhan dalam hal menstruasi. Ada yang yakin jika ramuan ini sanggup ‘mengelabui’ hasil test urin karena pemakaian beberapa obat terlarang, walau sebenarnya kesimpulan tidak dapat dipertanggung-jawabkan.
8. Ashwagandha/ Ginseng India (Withania somnifera)
Sang “cherry musim dingin” ini disebut sebagai adaptogen. Ashwagandha dipercayai dapat menolong badan supaya bisa menyesuaikan atau mencegah saat-saat depresi. Disamping itu, ginseng India dipercaya dapat menolong menyembuhkan sakit asma, penyakit hati, radang persendian, sampai fibromyalgia – seperti penyakit akut yang membuat si pasien kesakitan di sekujur badannya.
9. Licorice/ Akar manis (Glycyrrhiza glabra)
Telah lama akar ini jadi obat tradisional buat sakit bronkitis, sakit maag, dan sakit kerongkongan. Justru ada penelitian yang mengaitkan, jika akar manis yang disuntikkan menjadi obat efisien untuk Hepatitis C.
10. Ginseng
Telah beratus-ratus tahun orang memakai ginseng dalam penyembuhan tradisional. Walau riset medis jaman now tidak memberikan keyakinan dampak biologisnya, tidak berarti ginseng ditinggalkan oleh beberapa pemakainya.
Riset medis di jaman dahulu menghubungkan ginseng dengan bermacam efek seperti memory, tanda-tanda menopause, kecapekan, dan tanggapan insulin pada pasien diabetes ringan.Bagaimana dengan anda? Masihkah suka memakai beberapa obat tradisional dari akar atau tanaman herbal?