Botanic Garden Singapore, Tempat Belajar Ilmu Tumbuhan
Hewata.com. Taman yang terdapat lebih dari 2000 jenis tanaman tahunan itu didesain sebagai taman rekreasi, yang dilengkapi jalan setapak, berbagai jenis tanaman hias, dan danau buatan.
Dengan herbarium yang mengoleksi lebih dari 600.000 spesimen dan perpustakaan, Botanic Garden menjadi sumber informasi bagi pakar hortikultura dan botani mancanegara.
Botanic Garden Singapore
Lokasi Botanic Garden terletak di pusat kota Singapura. Taman seluas 31 ha itu dibatasi oleh jalan Cluny di bagian timur dan utara, jalan Holland di selatan, dan jalan Thyersall serta Thyersall avenue di sebelah timurnya.
Setiap hari minggu taman botani ini menjadi ajang rekreasi bagi tenaga kerja wanita dari Indonesia dan Filipina.
Taman ini juga merupakan pilihan pasangan pengantin sebagai lokasi pemotretan. Beberapa orang tampak ber-jogging sambil menuntun anjing kesayangan.
Botanical garden Singapore dibagi menjadi beberapa lokasi yang dipisahkan oleh jalan beraspal. Sekitar 1 ha dari Botanic Garden masih berupa hutan hujan tropis yang dipertahankan keasliannya.
Berbagai jenis tanaman atau tumbuhan ditata apik dan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya, seperti palm valley, sun rockery, cacty house, foliage house, dan orna-mental plant house.
Taman ini dilengkapi pula dengan gedung perkantoran, herbarium, dan perpustakaan.
1. Jalan Utama
Di pintu gerbang, pengunjung disambut oleh deretan pohon saputangan di sepanjang jalan utama.
Berbagai jenis pohon tahunan tertata rapi antara lain Wild date palm (Phoenix sylvestris) setinggi 18 m.
Di belakang palem ini tampak pohon hujan (Samanea Saman) yang populer sebagai pohon pelindung.
Terlihat pula sago palm (Metroxylon sagus) dan traveller’s palm (Ravelana madagascariensis) yang mirip kipas.
Meskipun disebut palem, traveller’s palm bukan keluarga palem, melainkan termasuk keluarga pisang-pisangan yang berasal dari Madagaskar.
Di samping kiri jalan utama, di belakang pohon-pohon saputangan, berderet cannonball tree (Couroupita guianensis) yang unik.
Batangnya digelayuti beberapa butir buah yang mirip kelapa tanpa sabut. Diameter buah cannonball mencapai 20 cm. Pohon ini berasal dari Guana, Amerika Selatan.
Terlihat pula 25 jenis bunga kamboja atau frangipani (Plumeria). Bunga yang di Indonesia paling sering dijumpai di areal pemakaman ini.
Di Singapura justru menjadi favorit karena aroma dan keindahan bunganya. Di Botanic Garden, kamboja ditanam di sebelah kiri jalan Upper Ring.
2. Kolam Angsa
Botanic Garden juga dilengkapi kolam seluas 1,5 ha dan kedalaman 1-3 meter, berisi ikan serta tanaman air.
Kolam ini disebut kolam angsa, karena di sana juga terdapat angsa putih, angsa hitam, dan bebek peking, hadiah dari pemerintah Australia.
Tampak seorang anak kecil menaburkan remah roti ke kolam.
Empat ekor angsa putih dan dua angsa hitam berebut mematuk makanan tersebut.
Sekelompok ikan karper turut menyemarakkan ajang perebutan remah roti itu.
Ikan karper kuning yang menghuni kolam ‘mengundang’ burung yang berasal dari daerah itu, seperti common kingfisher (Alcedo atthis).
Selain burung kingfisher yang berparuh panjang, bisa dijumpai pula burung Oriole (Oriolus chinensis), pied trillers, brown-throated sunbirds (Anthreptes malacensis), dan beberapa jenis mynas (Achridotheres sp).
Burung-burung itu mendapatkan makanan dari buah dan bunga yang ada di taman. Burung Philippine glossy starling (Aplonis panayensis) dan beberapa spesies lain menyukai buah fig (ara).
Burung pengisap nektar dengan paruh melengkung memilih bunga hibiskus yang berwarna merah cerah serta anggrek.
Sedangkan burung iora (Aegithina tiphid) yang berwarna hijau cerah dan kuning memilih bunga Casuarinas.
Sementara burung puter (Streptopelia chinensis) turun ke jalan untuk mencari biji, burung myna sibuk mematuk semut.
3. Ornamental plant houses
Menyusuri jalan setapak di sebelah kiri jalan utama, kita dibawa menuju ornamental plant houses, taman yang didesain menjadi beberapa rumah tanaman.
Isinya tanaman yang membutuhkan kondisi khusus untuk pertumbuhannya, seperti berbagai jenis bromelia.
Salah satu jenis bromelia yang paling aneh fingernail plant (Neoregelia spectabilis), dengan semir merah tua pada ujung daunnya.
Berbagai jenis tanaman yang membutuhkan pelindung dipamerkan dalam foliage house.
Tanaman-tanaman itu tampak alami bagai di hutan aslinya, sebab iklim Singapura yang lembap memang sangat cocok untuk mereka.
Cacti house juga ada di sana. Rumah kaktus itu atapnya didesain khusus agar lingkungan di dalam tetap kering serta panas, sesuai untuk tanaman kaktus dan jenis sukulen lainnya.
4. Palm Valley
Palm valley terletak di lembah bagian utara taman. Di sini terdapat berbagai jenis palem dengan ukuran bervariasi, mulai dari palem pendek mexican fan palm (Washingtonia robusta) sampai palem livistona yang menjulang tinggi Koleksi palm valley ini salah satu yang terbaik di dunia.
Di taman palem dikoleksi pula 21 spesies Livistona. Yang paling terkenal Livistona chinensis asal Cina, L. chinensis ini dapat dikenali dari anak daunnya yang halus, dengan ujung melengkung ke bawah. Buahnya kecil berwarna biru kehijauan, sangat menarik bagi burung dan bajing.
Selain palem Livistona, ada palem yang paling banyak digunakan sebagai pohon pelindung, yakni MacArthur Palm (Ptychosperma macarthurii).
Tanaman ini tumbuh merumpun dan berbatang lurus. Tinggi pohon rata-rata 1-5 m. Daun siripnya memiliki anak-anak daun yang berpasangan dengan ujung bergerigi.
Sedangkan pelepah daunnya berupa seludang yang saling menutup di ujung batang. Pohon yang berasal dari Australia dan Papua Nugini ini, dibawa ke Botanic Garden pada akhir abad ke-19.
Menelusuri jalan Palm Valley yang menuruni bukit, di sebelah kiri kita jumpai pohon kola-nut (Cola nitida), yaitu tanaman yang memproduksi biji kola untuk minuman ringan.
Biji kola ini berisi kafein dan glukosida dengan rasa sedikit pahit dan berubah menjadi manis saat di mulut. Tanaman ini berasal dari Kew Gardens di Singapura sejak tahun 1881.
Di sisi kiri bukit ditanam beberapa spesies lokal dari Podocarpus yang indah. Malayan yellow-wood (Podocarpus imbricatus) yang dapat tumbuh setinggi 30 m di hutan pegunungan ini, jarang mencapai tinggi lebih dari 12 m di dataran rendah.
Keunikan pohon ini adalah bentuk daunnya yang dua macam. Pada percabangan bagian bawah daunnya lurus, kecil, dengan panjang sekitar 10 cm dan lebar 1,5 cm. Sedangkan di percabangan atas daun terpelintir seperti spiral.
5. Japanese Garden dan Sun Rockery
Botanic Garden juga dilengkapi dengan Japanese garden yang letaknya di bagian tengah, di sisi utara jalan Lower Ring.
Di sini ditanam beberapa jenis tanaman asal jepang, seperti shore juniper (Juniperus conferta, snake’s beard grass (Ophiopogon japonicus), dan Cycas revoluta.
Bisa dijumpai pula pohon flase ru (Baeckia frutescens), Philippine pine (Pinus insularis), dan tanaman payung (Cyperus flabelliformis).
Di sudut utara Botanic Garden terdapat taman khusus untuk sukulen dan tanaman penyimpan air yang membutuhkan sinar matahari penuh sepanjang hari.
Namanya sun rockery. Agave dan Yucca mendominasi koleksi taman ini.
Salah satu tanaman yang menarik adalah ‘tulang-tulang’ (Euphorbia tirucalli). Ia didatangkan dari Afrika lebih dari seabad yang lalu.
Disebut ‘tulang-tulang’ karena tanaman ini dipercaya dapat mengobati rasa sakit atau ngilu pada tulang dan persendian.
Sun rockery juga mengoleksi Euphorbia milii dan Kalanchoe pinnata asal Madagaskar dan Afrika serta keluarga Agave seperti Sanseviera trifasciata dan S. cylindrica.
6. Herbarium dan Perpustakaan
Botanic Garden juga berfungsi sebagai lembaga penelitian. Prioritas penelitian dan percobaan berhubungan dengan penanaman dan perbanyakan tanaman, penelitian tanah, serta pencegahan hama dan penyakit tanaman.
Sarana pelengkap lain berupa gedung yang terletak di sebelah selatan taman, di jalan Office Ring. Bangunan itu digunakan sebagai kantor administrasi, laboratorium penelitian, herbarium, dan perpustakaan.
Herbarium saat ini telah memiliki koleksi lebih dari 600.000 spesimen. Spesimen yang berasal dari beberapa negara tetangga ini, telah dikumpulkan sejak 175 tahun yang lalu.
Di gedung ini terdapat pula perpustakaan yang menyediakan 20.000 koleksi buku dan tak kurang dari 500 jurnal baru.
Dengan fasilitas perpustakaan itu, Botanic Garden menjadi sumber informasi pakar hortikultura dan pakar botani baik dari dalam maupun luar negeri. (Dbs)