Burung Manyar Kepala Emas, Cantik dan Gacor
Hewata.com. Burung Manyar. Sebelumnya burung ini adalah hama padi, tetapi kini diperjual belikan untuk burung hias dan klengenan atau hewan peliharaan kesayangan.
Burung Manyar memiliki bakat untuk terus bernyanyi terus menerus tanpa henti.
Mutu kicauan atau ocehannya setingkat dengan burung petet, tapi sekelas di bawah branjangan. Manyar dipelihara soliter dalam sangkar kecil seperti kenari, branjangan petet dan anis.
Manyar yang diperlakukan sebagai burung hias sekaligus burung ocehan adalah manyar emas, atau manyar kepala emas alias manyar kembang (Ploceus hypoxanthus).
Manyar ini tersebar di pulau Jawa dan Sumatera. Di Jawa Barat, Cirebon, Subang dan Bogor termasuk gudangnya burung manyar. Kebanyakan masih hasil tangkapan alam.
Kalau untuk ocehan, sebaiknya memelihara manyar sejak masih piyik. Umur 3 – 4 bulan burung sudah mulai belajar ngoceh. Manyar termasuk burung pemakan biji-bijian. Setelah dipelihara di rumah sebagai burung hias atau ocehan, dapat disediakan voer sebagai makanan pokoknya.
Rajin Berkicau
Manyar emas sangat menarik untuk burung hias, karena berwarna kuning emas. Muka hitam, iris cokelat, paruh hitam atau cokelat, kaki cokelat.
Jantan berwarna kuning emas pada punggung dan bagian tubuh. Untuk betina, alis dan kerongkongan berwarna kekuning-kuningan merata.
Burung jantan pada musim kawin berwarna lebih menarik. Bagian mahkota, tengkuk dan tungging bagian bawah berwarna kuning menyolok.
Bagian sisi muka, dagu dan kerongkongan berwarna hitam. Mantel jubah hitam dengan ujung bulu kuning. Sayap dan ekor hitam dengan ujung bulu agak putih.
Dua jenis manyar lain yaitu, manyar jambul atau manyar padi (Ploeus manyar), dan manyar Filiphina alias manyar polos (Ploeus philipinus) juga pandai mengoceh. Manyar padi rajin berkicau terus menerus (gacor) dan pandai bersiul. Manyar polos bunyi kicaunya serak, nada siulnya tinggi.
Manyar berkerabat dekat dengan burung gereja, pipit, bondol dan gelatik, family Ploceidae. Semua burung ini berukuran kecil, berekor pendek, berparuh pendek dan tebal, dan hidup berkelompok.
Pandai Membuat Sarang
Manyar padi dan manyar polos pandai sekali membuat sarang. Sarang disulam dari rumput dan serat tanaman dengan bentuk yang unik dan rapih. Burung jantan yang jadi penyulam sarang. Burung betina mengamati pekerjaan burung jantan. Sarang menggantung pada dahan pohon atau daun palem. Sarang manyar padi memiliki jalur masuk atau terowongan lebih pendek dibandingkan manyar polos.
Manyar emas kurang pandai membuat sarang. Ukurannya lebih kecil dan kurang indah dibandingkan sarang manyar padi. Sarang manyar emas tidak menggantung, tapi diletakkan pada batang tebu atau semak-semak, dan tak memiliki terowongan panjang. Yang membuat sarang juga burung jantan, sang betina bertindak sebagai pengamat. Musim bersarang dan berkembang biak antara bulan Januari dan bulan Mei di Jawa.