Cara Menanam Bunga Kol yang Baik dan Benar
Hewata.com. Bunga kol yang dipasarkan di Jakarta, kebanyakan berasal dari Lembang.
Kualitas Bunga kol dari sentra ini memang lebih baik, karena lebih putih, besar, dan lebih renyah dibanding produk serupa dari daerah lain.
Berikut cara budidaya bunga kol yang mereka lakukan.
1. Budidaya Bunga Kol ala Petani Lembang
Bunga kol membutuhkan tanah yang subur dan cukup mendapat air, tetapi tidak tergenang. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah lempung berpasir dan pH nya sekitar 5,5-6,5.
Daerah yang disukai bersuhu antara 20 – 25 derajat Celcius. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bunganya terganggu.
Sedangkan suhu optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya sekitar 170 C.
Menurut para pedagang sayur di Jakarta, Bunga kol yang bagus, yakni berukuran lebih besar, teksturnya lebih renyah dan warnanya lebih putih adalah yang berasal dari Lembang.
Tetapi bagaimana cara penanaman dan budidayanya. Berikut informasinya.
2. Persiapan Lahan
Lahan perlu dicangkul hingga gembur. Kemudian dibuat bedengan dengan lebar 50 cm untuk satu baris tanaman atau 100 cm bila dalam satu bedengan ada 2 baris tanaman. Selokan dibuat dengan lebar sekitar 20 cm.
Kedalaman cangkulan di bedengan sekitar 30 cm. Memang dalam, tapi ini bertujuan agar akar Bunga kol bisa tumbuh baik.
Tiap satu hektar lahan diberi pupuk kandang sebanyak 30 ton. Pupuk diaduk merata dengan tanah yang ada di bedengan.
Kalau pencampuran pupuk sudah selesai bisa dilakukan pembuatan lubang tanam dengan jarak 70 cm x 40 cm.
Sementara itu bibit Bunga kol harus sudah mulai disiapkan sejak awal. Petani di Lembang rata-rata membeli bibit yang sudah jadi dari petani pembibit.
Kalau membibitkan sendiri, benih ditabur dalam bedeng pesemaian. Jarak antar barisan 10 cm. Setelah ditabur benih ditutup tanah tipis-tipis dengan tanah.
Pada hari ke-7, biji yang tumbuh baik dipilih dan ditanam kembali dalam bumbun yang terbuat dari daun pisang atau kelapa.
Bibit siap dipindahtanamkan setelah berumur kurang lebih 21 hari setelah dibumbun.
Di daerah Cisarua, Ciwidey, dan Pangalengan banyak sekali petani yang mengkhususkan diri sebagai pembibit, diantaranya membibitkan Bunga kol.
Harga rata-rata lumayan, yaitu sekitar Rp. 15.000 – 30.000 per kilonya.
Umumnya bibit Bunga kol yang tidak laku terjual hanya dapat disimpan sampai berumur 30 hari. Lebih dari itu bibit sebaiknya dibuang.
3. Penanaman dan perawatan
Penanaman dapat segera dilakukan bila lahan selesai diolah dan bibit siap dipindahtanamkan, yaitu ketika umurnya sudah satu bulan, atau berdaun empat helai.
Penanaman dilakukan dengan hati-hati agar akar bibit tidak rusak. Untuk satu hektar lahan dengan jarak tanam 70 cm x 40 cm diperlukan kurang lebih 28.000 bibit.
Pemupukan pertama dilakukan pada hari ke 7 – 15 setelah tanam, berupa campuran ZA dan TSP 5 gram per tanaman dengan perbandingan 1:1.
Pemupukan kedua dilakukan pada hari ke-30 setelah tanam dengan pupuk yang sama sebanyak 10 gram per tanaman. Ketika tanaman berumur 2 bulan, ditambahkan pupuk TSP dan KCI sebanyak 10 gram per tanaman dengan perbandingan 1:1.
Untuk mencegah serangan hama dan penyakit, dilakukan penyemprotan sejak tanaman berumur 7 hari, dengan pestisida yang berbeda-beda secara bergantian.
Tujuannya agar hama atau penyakit yang ada tidak menjadi kebal terhadap satu jenis pestisida.
Penyemprotan diulang 5 – 7 hari sekali sebagai upaya pencegahan.
Tetapi untuk pemberantasan hama penyakit yang sudah parah frekuensinya 3 – 4 hari sekali.
Penyemprotan biasanya dihentikan seminggu sebelum panen.
Ketika tanaman mulai membentuk bunga, sebaiknya 3 helai daun teratas digunakan untuk menutupi bunganya. Maksudnya agar bunga kol itu dapat berwarna putih bersih, karena tidak kena sinar matahari.
Dan setelah tanaman berumur 3 bulan, panen boleh mulai dilakukan. Sebaiknya panen jangan sampai terlambat.
Panen yang terlambat dapat menyebabkan bunga kol pecah dan bertangkai, hingga mutunya rendah dan tentu saja harganya jatuh.
Dengan perawatan baik, satu Bunga kol dapat mencapai berat 750 gram sampai 1 kilogram, bahkan lebih.