Cara Menanam Mentimun dari Biji Agar Buahnya Banyak
Hewata.com. Cara Menanam Mentimun. Tempat tumbuhnya harus berketinggian 200-800 m dpl. Menurut pengalaman petani, pertumbuhan optimalnya akan terjadi jika ia ditanam pada ketinggian 400 m dpl. Ia menghendaki tanah dengan kadar liat rendah dan pH-nya berkisar 6-7.
Menanam Mentimun
Lahan yang akan ditanami mentimun dicanngkul atau dibajak sedalam 20-30 cm. Pencangkulan diulangi sekali lagi agar tanah benar-benar gembur. Jika tanahnya masam, perlu dilakukan pengapuran. Kalah pH tanahnya 4, kapur yang ditambahkan 1.350 kg/ha, kalau pH nya 5, kapur yang diberikan 930 kg/ha, sedang kalau pH-nya 5,5, kapurnya cukup 350 kg/ha.

Timun jepang disebut juga Kyuri
Selanjutnya dalam cara menanam mentimun, tanah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 ton/ha. Setelah itu dibuat bedengan dengan lebar 100 cm dan salurannya 20-30 cm. Panjang bedengan bergantung pada keadaan musim. Pada musim hujan, bedengan dibuat lebih tinggi daripada musim kemarau untuk mengatur drainase dan aerasi yang baik. Ukuran bedengan pada musim hujan 30-40 cm dan pada musim kemarau 20-25 cm.
1. Persemaian
Media semai mentium berupa campuran tanah dan pupuk kandang (7 : 3). Sebaiknya menggunakan polybag atau kantung plastik transparan untuk persemaian. Media distreilkan dulu dengan Dithane/Cobox 0,2 % dan Furudan/Curater sebanyak 15 g/100 kg media.
Benih bisa langsung ditanam pada media persemaian. Namun untuk mengurangi kegagalan, seperti yang dilakukan petani di, benih direndam dulu dalam air selama 15 menit. Benih yang mengambang atau mengapung dibuang. Seterusnya, benih yang masih tetap terbenam dipendam kembali sepanjang 24 jam, lalu dipindah ke lipatan handuk basah sepanjang 12 jam. Sesudah akan akarnya keluar benih langsung bisa ditanamkan di atas lapangan.
Pada musim penghujan, persemaian harus mempunyai atap plastik terbuka. Bila ketimun disemaikan pada musim kemarau, bilikan bisa dibikin pada tempat terbuka. Tetapi pada beberapa hari awal bilikan harus ditutup dengan daun-daun kering, tipis saja (cahaya matahari yang dapat masuk kurang lebih 35 %). Tiap 1-2 hari sekali tanah persemaian disiram.
Setelah daun keping terbuka, bibit disemprot pestisida Antracol/Cobox (fungisida). Karphos/Hostathion (insektisida) dan Agrept (bakterisida), setiap 2 hari sekali. Dosisnya setengah dari yang dianjurkan.
2. Pindah Tanam
Bibit siap tanam pada umur 10-14 hari atau setelah berdaun dua. Pemindahan tanaman bergantung pada ketinggian tempat. Di dataran rendah, pemindahan tanaman dilakukan lebih cepat (2-4 hari per 200 m dpl) daripada di dataran tinggi.
Sebelum dipindah, bibit diberi pupuk starter NPK butiran 3-6 butir/bumbung. Sebelum dipindahkan bibit direndam dalam larutan Dithane 0,1 %. Lahan yang sudah dibuat bedengan ditebari pupuk dasar urea/ZA 10 g/m2, TSP 55 g/m2, dan KCI 10 g/m2 secara merata. Selanjutnya, tanah diberi Furadan/Curater B 5 g/m2 ditambah Cobox/Dithane 0,2 %. Setelah itu penanaman dapat dimulai. Jarak tanam optimalnya 120 x 40 cm.
3. Pemeliharaan
Selanjutnya pada cara menanam mentimun. Tiap tanaman diberi 1 lanjaran dan tiap lanjaran dihubungkan dengan belahan bambu yang lebih kecil. Lanjaran dapat juga diganti dengan jaring, yang pemasangannya lebih mudah (lihat gambar).
Tanaman yang sudah bercabang, berbunga dan berbuah perlu dipangkas. Cabang pada daun pertama sampai kelima atau ketujuh dibuang. Cabang-cabang selanjutnya dibuang setelah 2 – 3 buah cabangnya keluar. Setelah keluar ranting, toping dilakukan seperti pada cabang. Pada ketinggian 150 cm pucuk batang utama dipotong, sehingga diharapkan pada ketinggian 180 cm pertumbuhan meninggi sudah terhenti. Tanaman yang pertumbuhan daunnya terlalu lebat dapat juga dijarangkan (lihat gambar).
Seminggu kemudian tanaman disemprot pestisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Pada awal penyemprotan, dosisnya setengah dari yang dianjurkan. Penyemprotan berikutnya ditingkatkan sesuai dengan anjuran. Penyemprotan dilakukan seminggu sekali. Jika turun hujan, penyemprotan diulang kembali. Jika terlihat ada gejala serangan hama penyakit, penyemprotan ditingkatkan 2-3 hari sekali.
Jika tanaman sudah mengeluarkan bunga pertama atau berumur 25-27 hari sejak dari persemaian, pemupukan susulan dapat dimulai dengan urea/ZA 4 – 5 g/pohon dan KCI/ZK 2 – 4 g/pohon. Pemupukan ini diulangi lagi setiap 5 – 6 hari. Pemberian pupuk dihentikan jika daun dan batang tanaman sudah menguning dan ngresek, buah mulai berkurang, dan kelihatan tidak sehat.
Untuk mengatur kelembapan dan menekan pertumbuhan gulma, tanaman diberi mulsa, berupa potongan rumput atau jerami kering. Caranya, mulsa dihamparkan menutupi tanah. Penyiraman hanya dilakukan bila air tanah dan hujan kurang. Pada minggu pertama, tanaman disiram setiap 1-2 hari sekali dan pada minggu berikutnya bisa setiap 4-6 hari sekali.
4. Panen
Buah dapat dipanen setelah tanaman berumur 38 – 40 hari sejak tanam. Ukuran buah yang dipanen 18 – 22 cm dengan berat antara 80 – 120 g. Berhati-hati supaya buah tidak terluka atau patah.
Panen buah dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Namun jangan di atas pukul 11.00 siang, karena dapat mengganggu tanaman dan kualitas buah. Waktu panen yang baik adalah pukul 06.00 – 10.00 dan 15.00 – 17.00.