Cara Menanam Pohon Mangga
Hewata.com. Cara Menanam Pohon Mangga. Lubang tanam yang telah dipersiapkan dan diuruk kembali dengan tanah olahan, selanjutnya dibiarkan mantap selama satu minggu, baru bisa ditanam bibit mangga.
1. Waktu penanaman
Penanaman bibit mangga di halaman rumah (yang banyak menerima cahaya matahari) umumnya dilaksanakan pada musim penghujan dan di saat pagi hari.
Tujuannya, agar tanaman muda yang akarnya belum tumbuh sempurna itu tidak begitu menderita oleh panas matahari, dan tidak kekurangan air jika kita malas menyiraminya.

bibit tanaman mangga – via : englishtenses.pro
Tetapi, jika kita terpaksa menanam mangga di luar ketentuan ini, misalkan pada musim kemarau, karena itu penanaman mau tak mau dilaksanakan di sore hari dan kita harus rajin menyiraminya.
2. Cara Penanaman
Penanaman bibit pohon mangga dilakukan demikian. Lubang tanam yang telah diuruk dengan tanah olah, digali kembali sisi tengahnya.
Lubang galian cuma sebesar ukuran kantung plastik untuk tempat bibit yang hendak ditanamkan.
Lantas dipinggiran lubang ini ditancapkan ‘ajir’ (tongkat kayu atau bambu) yang nanti berperan untuk penguat tanaman muda itu supaya tidak mudah goyah.
Kemudian, bibit yang hendak ditanamkan perlu dibuang dahulu kantungnya dengan digunting.
Baru selanjutnya bibit dan tanah yang sekarang “telanjang” itu dimasukkan pada lubang tanah, tapi tempatnya ditata dahulu agar berdiri tegak.
Selanjutnya diuruk, dan tanah sekelilingnya dipadatkan dengan pijakan kaki. Selanjutnya dia diikat dengan tali rafia pada ajir yang telah terpasang awalnya.
Kemudian, tanaman baru perlu disiram air seperlunya.
3. Bibit Okulasi Perlu Naungan
Yang perlu jadi perhatian dalam Cara Menanam Pohon Mangga itu adalah bibit yang berasal dari hasil okulasi, ‘mata okulasinya’ harus diarahkan ke arah timur (tempat matahari keluar).
Tujuannya, agar mata (tunas) okulasi itu dapat berfotosintesis secara baik.
Disamping itu, dia perlu diberi lindungan di atasnya, karena tunas yang tumbuh dari mata okulasi itu benar-benar sensitif terhadap cahaya matahari terik.
Sebaliknya, bibit asal sambungan penanamannya bisa lebih bebas. Kita tak perlu memilih arah matahari pagi.
Bibit sambungan pun tidak membutuhkan naungan, karena bibit ini sangat mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Walau begitu, kita jangan lupa jika bibit sambungan yang ditanamkan adalah bibit sambungan yang ‘pupus’-nya (pucuk daunnya) telah dewasa, yang telah sanggup berfotosintesis secara baik.
Penanaman pohon mangga dengan memperhatihan hal di atas dapat membuat tanaman itu tumbuh prima (contohnya, bibit okulasi tidak mudah mati sesudah ditanamkan).