Bagaimana Cara Menyuburkan Tanah Cadas?
hewata.com. Cara Menyuburkan Tanah Cadas. Cadas merupakan lapisan tanah keras yang sering mengundang masalah. Sekalipun demikian, amat disayangkan apabila lahan gersang itu dibiarkan terbengkalai begitu saja dan penuh ditumbuhi rumput-rumput liar. Karena ternyata, tanah cadas masih bisa diperbaiki agar menjadi lebih subur. Ada dua cara praktis untuk menyuburkan tanah cadas, yaitu dengan mengolahnya menurut “sistem lubang” dan “sistem parit”. Sistem lubang lebih cocok untuk tanaman berakar dalam, seperti buah-buahan. Sistem parit lebih tepat untuk tanaman semusim, seperti jagung.
Sistem lubang
Pada pengolahan sistem lubang, tanah cadas digali 1x1x1 m. Tanah galian disisihkan di sebelah utara dan selatan lubang galian.Lubang dibiarkan terbuka selama 2-3 minggu, supaya terangin-angin dan mendapat sinar matahari.
Selanjutnya, lubang galian ditimbun dengan kompos atau pupuk kandang matang dan tanah galian secara berselang-seling.Lapisan paling bawah berupa kompos/pupuk kandang dan yang paling atas tanah.Lapisan tanah teratas di timbunkan sampai permukaan tanah lebih tinggi dari permukaan tanah di sekelilingnya.Setelah itu, dibiarkan beberapa waktu agar tersiram air hujan dua sampai tiga kali, baru kemudian siap ditanami.
Tanah cadas umumnya merupakan lahan gersang yang mendapatkan penyinaran matahari berintensitas tinggi. Karenanya, sebelum ditanami tanaman utama, sebaiknya cadas yang sudah diolah itu ditanami tanaman pendahuluan, sekaligus sebagai tanaman pelindung disaat tanaman pokok masih kecil. Misalnya, lubang itu ditanami pepaya dengan jarak tanam 5×5 m.
Setelah pepaya tumbuh besar dan mulai berbuah, di sela-selanya dibuat lubang galian lagi, sama seperti lubang untuk tanaman pendahuluan.
Seterusnya, tanaman pokok perlu mendapatkan perhatian khusus.Kalau tanaman pokok sudah berumur kira-kira setahun, tanah disekelilingnya perlu digali lagi (penggalian tahap 2) sebesar 50 cm dari batas lubang galian pertama. Maksudnya, untuk menyediakan ruang gerak yang cukup bagi akar tanaman yang semakin lebar seiring dengan laju pertumbuhan tanaman.Penggalian itu bisa dilakukan sekaligus atau secara bertahap.
Perlakuan lanjut pada lubang galian yang mengelilingi tanaman itu tidak berbeda dengan perlakuan terhadap lubang galian sebelumnya.Lubang yang sudah digali itu ditimbun lagi dengan pupuk kandang/kompos dan tanah, secara berlapis-lapis juga.Bisa juga lubang galian baru itu dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah serasah.
Sistem parit
Sistem parit ini tidah berbeda jauh dengan sistem lubang. Hanya saja, pada pengolahan dalam cara menyuburkan tanah cadas sistem parit itu galian lubangnya lebih dangkal, sehingga lebih tepat diterapkan untuk tanah cadas yang akan ditanami tanaman semusim.
Pada sistem lubang, penggalian lubang tahap 2 masih diperuntukan bagi tanaman pokok.Sementara itu, pada sistem parit, penggalian tahap 2 dipersiapkan untuk tanaman baru, dan dilakukan setelah tanaman pertama di panen.
Pada sistem parit ini, tanah cadas digali sedalam 30-50 cm, bergantung jenis tanaman yang akan diusahakan. Lebar lubang galian itu 30-40 cm dengan jarak antarlubang sama dengan lebar galian (30-40 cm). Seperti halnya pada pengolahan cadas sistem lubang, pada sistem parit itu lubang galian juga di biarkan terbuka selama beberapa minggu (2-3 minggu), lalu penutupan kembali dilakukan secara berlapis-lapis terdiri dari pupuk kandang/kompos dengan tanah.
Penggalian tahap 2 pada sistem parit dilakukan bergantian. Artinya, tanah yang akan digali itu (penggalian tahap 2) berada diantara galian pertama (terdahulu). Dengan demikian, hanya dalam dua musim tanam, karena yang ditanam jenis tanaman semusim tanah cadas itu sudah berubah menjadi tanah yang gembur dan subur.