Cara Merawat Pohon Mangga yang Baru Ditanam
Hewata.com. Cara Merawat Pohon Mangga yang Baru Ditanam. Sejak penanaman, tanaman mangga harus dirawat secara intensif. Dalam pembuatan lubang tanam, besarnya ditentukan berdasarkan tekstur tanahnya. Baca Juga : Cara Menanam Pohon Mangga
Kalau bibit akan ditanam di tanah cadas, besar lubang tanamnya dibuat 1x1x1 m, sedangkan pada tanah hitam (tanah biasa yang tidak banyak cadasnya) 70x70x70 cm. Tanah galian itu kemudian diletakkan terpisah. Selanjutnya lubang tanam dibiarkan selama 2 bulan, agar bibit hama-penyakit terjemur dan mati.

Tanaman mangga muda – via : garden.org
Setelah itu, tanah bagian bawah dimasukkan kembali sampai kira-kira seperempat lubang. Tanah sisanya dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 2 blek (blek 20 literan) kalau tanahnya hitam dan 4 blek kalau cadas. Tanah bercampur pupuk kandang itu kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai menggunduk.
Bibit lalu ditanam dalam lubang yang sudah ditimbun itu. Lubang tanam dibuat seukuran bongkahan tanah yang menempel pada akar bibit. Sebelumnya, lubang diberi Furadan 3 G untuk memberantas hama dalam tanah.
Bungkus bibit (baik keranjang maupun kantung plastik) sebaiknya dibuka dulu sebelum bibit ditanam. Sesudah itu bibit ditimbun sambil tanahnya agak dipadatkan, agar tanaman tidak mudah goyah. Letak bibit harus tegak lurus ke atas.
Bibit asal okulasi, dihadapkan ke arah datangnya angin agar tunas tempelannya tidak mudah sempal. Kalau yang ditanam itu bibit sambungan, tidak begitu masalah. Yang penting, arah celah sambungan tegak lurus dengan arah angin.
Pemeliharaan
Pemupukan dimulai sejak 3 bulan setelah bibit ditanam. ZA diberikan 40 g/pohon. Pada umur 6 bulan tanaman dipupuk lagi dengan NPK 20:10:10 100 g/pohon. Menginjak umur setahun, tanaman dipupuk dengan NPK 20:10:10 150 g/pohon ditambah dengan ZK 20 g/pohon dan Kieserit 37 g/pohon. Atau kalau menggunakan pupuk NPK 15:15:15 dosisnya 150 g/pohon ditambah 37 g ZA dan 37 g Kieserit/pohon.
Pemupukan itu dilakukan pada saat menjelang musim hujan. Pupuk ditaburkan ke dalam lubang sedalam mata cangkul yang dibuat melingkar di bawah tajuk terluar. Kalau sudah, pupuk ditimbun lagi dengan tanah, lalu tanah disiram sampai basah.
Perawatan penting lain yang harus dilakukan adalah penggarpuan tanah di sekitar tanaman. Penggarpuan yang dilakukan setiap menjelang musim kemarau ini bertujuan untuk menggemburkan tanah, sehingga aerasi tanah menjadi lebih baik.
Caranya, tanah sampai batas 75 cm dari batang digarpu sedalam 20 cm-an. Tanah di sekitar pohon sebaiknya digarpu dengan hati-hati, agar akar-akar tanaman tidak sampai banyak yang putus.
Setelah digarpu, tanah di sekitar batang itu ditutup mulsa serasah daun alang-alang atau daun apa saja, tebalnya sekitar 10 cm. Pemulsaan bermanfaat untuk menjaga kelembapan tanah di sekitar pohon. Pada musim kemarau, tanaman baru itu disiram 2 kali sehari saat pagi dan sore, sampai tanaman bertunas.
Setelah itu, tanaman cukup disiram sehari sekali saja. Kalau ditanam di tanah hitam satu pohon kira-kira membutuhkan air sebanyak 20 liter dan kalau di tanah cadas 40 liter.
Untuk mengendalikan hama-penyakit, semprot tanaman muda itu dengan larutan insektisida dan fungisida secara bergantian. Selang penyemprotannya 7-14 hari. Hama yang utama adalah kepik pemakan daun. Kalau hama ini sudah menyerang, terpaksa harus mengambilnya satu per satu kemudian memusnahkannya.
Selain itu, kadang-kadang diserang juga hama penggerek batang. Untuk menanggulanginya, mereka biasanya memangkas cabang yang terserang kemudian memusnahkannya. Satu lagi langkah perawatan yang juga sangat penting adalah pemangkasan bentuk pohon. Mereka melakukannya dengan mengikuti sistem 139.