9 Cara Pengawetan Makanan dan Contohnya
Hewata.com. Cara pengawetan makanan. Manusia mempunyai beragam langkah untuk menyimpan dan memastikan tersedianya stock makanan. Industri pangan terus menciptakan beberapa produk makanan yang harus melalui tahapan distribusi dan logistik, hingga harus bisa tahan lama dan tidak gampang kedaluwarsa.
Karenanya, diperlukan proses pengawetan makanan untuk menjaga kualitas, menahan pembusukan, dan meyakinkan nilai nutrisi selalu terlindungi.
Dalam prosesnya, pengawetan makanan akan menghalangi perkembangan bakteri, jamur, ragi, dan mikroorganisme lain, dan perlambat oksidasi lemak yang bisa memunculkan asam. Pengawetan makanan perlu memastikan jika secara visual, struktur, dan rasa makanan pada keadaan baik, tanpa perubahan sampai ke tangan customer.
Cara Pengawetan Makanan
Tetapi, walau banyak dikerjakan dengan teknologi kekinian oleh industri besar, pengawetan makanan dapat dilakukan dengan sistem simpel, secara fisik, biologi, atau kimiawi. Berikut 9 langkah pengawetan makanan yang kerap dilaksanakan supaya makanan bisa tahan lama:
1. Pengeringan

Pengeringan Makanan
Pengawetan makanan dengan cara pengeringan telah dilakukan selama berabad-abad, baik melalui penjemuran atau pemanasan. Metode ini bertujuan mengurangi atau menghilangkan kadar air dalam makanan, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan. Baca Juga : Cara membuat cabe kering
2. Pendinginan
Kulkas menjadi item yang populer digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan. Suhu rendah akan memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dan menghambat reaksi enzimatik, sehingga makanan dapat bertahan lebih lama dibandingkan kondisi di suhu ruang.
4. Pembekuan
Pada suhu sekitar 0°C, seperti kondisi di dalam freezer, bakteri akan dorman dan tidak dapat berkembang biak. Dengan demikian, pembusukan tidak akan terjadi dalam waktu yang sangat lama. Metode pembekuan, biasa dilakukan untuk mengawetkan daging, sayur, atau buah.
5. Kemasan vakum
Bakteri membutuhkan oksigen untuk berkembang. Maka, proses pengawetan makanan juga dapat dilakukan dengan menghilangkan oksigen dalam kemasan makanan, sehingga menjadi lebih awet atau tidak mudah basi. Metode kemasan vakum ini juga dapat dilakukan untuk mencegah proses oksidasi yang mengurangi cita rasa makanan tertentu.
6. Pengasinan
Dengan proses osmosis, garam dapat mengurangi kelembaban, sehingga menghambat pertumbuhan mikroba pada makanan dan tidak terjadi proses pembusukan dalam waktu yang lama. Penggaraman atau pengasinan, dapat kita temukan pada proses pembuatan ikan asin bersamaan dengan metode lain, yaitu pengeringan dan pengasapan.
7. Gula
Memasukkan suatu makanan di dalam zat yang mengandung gula sebesar 40%—70%, dapat menurunkan populasi mikroba dan mencegah pembusukan. Cara ini biasa dilakukan dalam pembuatan asinan buah atau sayur, agar-agar, susu, dan sebagainya.
8. Pengasapan

Pengasapan
Pemaparan makanan dengan asap pembakaran kayu atau bahan lainnya, dapat memperlambat pembusukan sehingga makanan dapat bertahan lebih lama. Namun, untuk membuat makanan semakin awet, metode pengasapan harus dibarengi dengan pengeringan dan pengasinan. Selain bertujuan untuk mengawetkan, pengasapan juga dapat memberikan cita rasa unik pada makanan.
8. Acar
Selain menjadi olahan yang lezat, acar juga bertujuan untuk mengawetkan bahan-bahan makanan. Pembuatan acar dapat dilakukan dengan zat kimia atau melalui fermentasi. Untuk membuat acar secara kimiawi, makanan dimasukkan dalam zat yang dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroba seperti garam atau cuka. Sementara fermentasi dilakukan untuk menumbuhkan bakteri Lactobacillus plantarum yang dapat menghasilkan asam laktat dan menyingkirkan bakteri penyebab pembusukan.
9. Kemasan kaleng dan botol
Marak diterapkan pada industri pangan, pengemasan kaleng atau botol melibatkan proses yang cukup panjang. Makanan harus dimasak terlebih dahulu, dikemas dalam kaleng atau botol yang steril, kemudian dipanaskan melalui perebusan untuk mematikan mikroba yang masih tersisa. Namun, meski dapat bertahan lama di dalam kemasan, makanan kaleng atau botol akan cepat basi jika kemasan telah atau pernah terbuka.
Menarik, ya? Dengan adanya teknologi pengawetan yang telah dikembangkan sejauh ini, kita bisa menyimpan dan menyediakan stok makanan untuk berbulan-bulan, hingga bertahun-tahun. Selain itu, melalui pengawetan dan pengolahan makanan, kita pun dapat memaksimalkan pemanfaatan hasil bumi tanpa mubazir. Great!