10 Fakta Unik dan Menarik Tentang Kopi di Dunia
Hewata.com. Fakta unik Kopi. Di tahun 2016, Moelyono Soesilo (Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia/AEKI) menyatakan kalau warga Indonesia mengonsumsi sebanyak 300 ribuan ton kopi per tahunnya. Itu artinya, tingkat konsumsinya naik sekitar 4-6% tiap tahun.
Minuman ini memang sangat menggoda. Rasanya enak, aromanya harum, dan cita rasanya juga mampu mengalirkan sensasi khas tersendiri.
Fakta Unik Tentang Kopi
Pembahasan tentang kopi sendiri sudah banyak. Ada yang membahas sisi buruknya, ada juga yang memilih menelusuri kebaikan-kebaikannya. Nah berikut ini 10 fakta menarik kopi, yang mungkin belum diketahui banyak orang, tentang kopi. Cekibrot!
1. Kriminalisasi Kopi di Kenya
Kalau di Indonesia terjadi kriminalisasi KPK dan ulama, maka lain lagi dengan Kenya. Di sana, kopi menjadi komoditi yang bernilai tinggi. Hal ini lalu memicu pencurian kopi yang marak terjadi, sehingga polisi setempat harus kerja ekstra. Bahkan para petaninya terpaksa bermalam di kebun, sehingga aksi pencurian kopi bisa dihindari.
Namun para penjahat tak kehilangan akal. Mereka malah nekad melakukan tindak kekerasan, misalnya dengan memukul atau memanah para penjaga. Tetapi kalau pihak petani kopi lebih kuat, para pelaku itu akan segera ditangkap dan dipermalukan dengan cara digantung di jalan. Pemerintah Kenya sendiri dituntut untuk semakin serius menangani masalah ini, sebab kopi menjadi sumber penghidupan bagi mayoritas penduduknya.
2. Ketika Kopi Jamuran Mewabah di Amerika Tengah
Serangan penyakit jamur membuat warna daun kopi jadi lain. Ada bercak oranye yang menandakan kalau keadaan tanaman tersebut sedang “sakit”. Penyakit ini sendiri tak bisa dipandang sebelah mata, sebab sudah merusak kopi Amerika Tengah sejak abad ke-19. Tanaman kopi terancam tak bisa tumbuh, dan tentu saja petani pun terancam tak bisa panen dan memeroleh sumber penghidupan.
Wabah ini sempat menghancurkan eksistensi kopi Arabica, yang memang menjadi korban utamanya. Bahkan pada Februari 2014, Guatemala menyatakan kalau keadaan kopi sudah darurat. Untuk membeli pestisida, petani pun dibekali sekitar 14 juta dolar. Situasi ini tentu semakin mendongkrak harga kopi di pasaran.
3. Kafein Dalam Kopi Bisa Menjadi Magnet Bagi Lebah
Menurut sejarah, kopi ditemukan pertama kali oleh seorang penggembala kambing. Hewan peliharaannya itu rupanya ditemukan dalam keadaan sedang mengunyah kopi. Kandungan kafein di dalamnya bisa menjadi racun bagi siput atau hewan hama lainnya. Tetapi zat ini justru bisa menjadi sesuatu yang menarik bagi hewan penyerbuk seperti lebah.
Rupanya, ilmuwan berpendapat bahwa kandungan khas pada kopi itu bisa meningkatkan daya ingat lebah. Hewan-hewan ini akan ingat bunga yang sudah didatanginya, sehingga bisa kembali lagi ke bunga yang sama. Namun pengaruh kafein pada lebah dan manusia yang tak bisa disamaratakan begitu saja.
4. Upacara atau Perayaan Kopi Ala Ethiopia
Bunna, sebutan bagi perayaan kopinya, menjadi bagian penting dalam kehidupan rakyat Ethiopia. Kaum perempuan yang memegang peranan besar dalam serangkaian kebudayaan ini. Sedari belia, mereka sudah diajarkan untuk melaksanakan segala sesuatunya demi perhelatan lancar. Ritual ini sendiri menjadi simbol untuk menyambut tamu dengan baik di rumah.
Prosesnya sendiri memakan waktu berjam-jam. Mulai dari memanggang kacang hijau dalam sebuah panci. Kemudian bunga-bunga harum sengaja dibakar untuk menghadirkan aroma yang menguar. Lalu kopi pun disiapkan dan orang-orang menuangkannya ke dalam beberapa cangkir. Di dalam cangkir tersebut, sudah terdapat garam, gula, atau mentega. Sajian ini kerapkali ditemukan di restoran khas Ethiopia yang tersebar di negara lain.
5. Kecanduan dan Overdosis Kopi
Seperti halnya obat, kandungan kafein pun bisa bersifat toxic atau beracun jika dikonsumsi dalam skala berlebih. Kafein yang terkumpul dari sekitar 100 cangkir kopi bisa sangat mematikan. Peminumnya terancam meninggal.
Bahkan kalau seseorang tak terbiasa mengonsumsi kafein, maka takaran sedikit saja bisa bikin sakit. Dulu sempat ada kasus seorang gadis berusia 17 tahunan harus dirawat di Rumah Sakit pasca meminum 7 cangkir double espresso.
Akibatnya di mengalami suhu tinggi, mood swing, serta palpitasi, keadaan di mana jantungnya berdetak sangat kencang atau ritmenya tidak normal. Selain overdosis, kita juga harus hati-hati akan fenomena kaffeinisme atau jatuh akan perangkap kafein yang adiktif. Kamu bisa ketagihan, dan merasa butuh sedikitnya 6 cangkir kopi bubuk tiap hari.
6. Inggris Sempat Melarang Peredaran Kopi
Pada abad ke-17, kopi sudah tersebar di warung atau kedai Inggris. Namun waktu itu kopi belum terlalu populer. Bahkan beberapa perempuan mengeluhkan keberadaan kopi, sebab bisa mengurangi kejantanan para pria. Mereka kemudian mengadakan kampanye dan menggalang dukungan. Pada tahun 1675, Raja Charles pun resmi melarang kopi.
Tetapi keputusan ini pun menuai kontra, sehingga sang raja mengubah keputusannya. Kedai-kedai kopi tetap menjadi tempat favorit bagi kalangan ilmuwan atau sastrawan. Termausk juga Isaac Newton, Samuel Johnson, Alexander Poper, atau pun Robert Hooke.
7. Kompetisi Latte Art dan Ajang Icip Kopi
Kita memang gemar mengadakan kompetisi atau persaingan dalam segala hal. Bahkan kopi pun tak luput dari sasaran kejuaraan. Salah-satunya yaitu World Cup Tasters Championship. Dalam acara yang bergengsi ini, peserta akan mencicipi dan menghirup aroma kopi yang berasal dari berbagai negara. Mereka kemudian bersaing secepat mungkin untuk mengidentifikasi kopi tersebut.
Kompetisi lain yang tak kalah menarik perhatian publik adalah Latte Art dalam World Coffee Event. Para peserta memanfaatkan espresso dan susu panas, untuk kemudian membuat desain bebas di permukaan minuman kopi. Semakin berkesan dan memiliki tingkat kesulitan tingkat tinggi, peluang untunya menangnya semakin besar.
8. Kopi Selama Kehamilan
Ketika hamil, seorang perempuan pasti menerima berbagai larangan. Satu diantara larangan itu adalah meminum kopi. Mereka beranggapan kalau kesehatan kandungan wanita yang buka peminum kopi itu akan lebih baik.
Padahal faktanya tidak selamanya demikian. Belum ada data valid yang menunjukkan pengaruh buruk antara konsumsi kopi dengan kehamilan, selama sang ibu hamil tak meminum lebih dari 3 cangkir kopi tiap harinya.
9. Ampas Kopi yang Dimanfaatkan Kembali
Rupanya, kita cukup memerlukan 20% bubuk kopi demi menambah rasa dan aroma. Sisanya merupakan ampas, yang menjadi serat tanaman yang hambar. Dengan kata lain, kopi menyisakan sisa produksi yang cukup banyak. Hal ini memicu ilmuwan untuk menggunakan bubuk kopi tak terpakai itu menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Riset ala Institut Maine Techonology berhasil mengolah ampas kopi menjadi bahan bakar atau energi. Lalu ada perusahaan pembuat kopi, yang juga memanfaatkan ampasnya menjadi energi biomassa, yang dibakar bersama dengan kayu. Ada juga yang menjadikan ampas kopi sebagai salah-satu campuran untuk minuman beralkohol.
10. Kopi yang Terkontaminasi
Kita sudah membahas jamur kopi, fakta unik kopi yang sempat menjadi momok menakutkan bagi kawasan Amerika Tengah. Kini ada juga racun lain yang disebut Ochratoxin A. Adalah jamur Aspergillus dan Penicilium pada kopi yang memproduksi racun ini. Keberadaannya sendiri mulai dijumpai pada tahun 1988.
Para petani sampai harus menggandeng PBB, khususnya FAO atau Food and Agriculture Organization, untuk memberantas pengganggu ini.
Kemudian di Kota New Sweden (2003), ada seorang laki-laki yang tewas dan 15 orang lainnya sampai dirawat. Tim medis mencurigai kalau mereka keracunan makanan, khususnya sandwich, yang memang sudah dikonsumsi. Tetapi penyebab utamanya ternyata kandungan arsenik yang terdapat pada teko kopi.
Setelah membahas fakta unik dan menarik kopi, jadi pengin ngopi, nih!