13 Nama Hewan Langka Di Indonesia
Hewata.com. Hewan langka Indonesia, hutan hujan Indonesia ialah rumah bagi beberapa tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Banyak sumber menyebut Indonesia sebagai negara paling kaya spesies di dunia. Tragisnya, hilangnya hutan hujan Indonesia yang kaya secara biologis dengan cepat mendorong spesies yang tak terhitung banyaknya untuk bertahan hidup. Hanya tindakan tegas dan perubahan paradigma menuju komitmen konservasi yang berarti oleh industri dan pemerintah Indonesia yang akan mencegah epidemi bencana kepunahan dalam beberapa dekade mendatang.
Beberapa Nama Hewan langka Di Indonesia
1. Burung Cendrawasih
Satwa Langka Indonesia Cendrawasih adalah jenis burung asli Indonesia di bagian Timur, Pulau Selat Torres, Papua Nugini, dan Australia Timur. Burung jantan memiliki bulu khas yang indah, panjang dan rumit, tumbuh mulai dari kepala, paruh, sayap dan ekor.
Burung menurut spesiesnya memiliki ukuran yang beragam, mulai dari berat 50 gram hingga 430 gram. Yang paling terkenal dari spesies ini adalah Cendrawasih Kuning. Di sisi lain, masyarakat adat seringkali menggunakan bulu dalam pakaian adat mereka.
2. Elang Jawa
Satwa Langka Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan salah satu burung endemik pulau jawa. Burung ini disebut juga Garuda, lambang nasional Indonesia. Elang jawa merupakan burung berukuran sedang sampai besar dengan panjang sekitar 60-70 cm. Kepalanya berwarna coklat kemerahan, dengan jambul mengarah ke atas (2-4 helai bulu). Punggung dan sayap berwarna coklat, iris mata kuning atau coklat, dengan kaki kekuningan.
3. Orang utan
Orangutan adalah kera arboreal yang hidup di atas pohon. Mereka makan terutama buah-buahan. Orang utan dikenal sebagai salah satu kera paling cerdas. Mereka dapat menggunakan benda-benda sebagai alat untuk membangun sarang.
Jantan dewasa memiliki pipi yang besar, untuk menunjukkan dominasi jantan lain. Jantan dewasa memiliki tinggi sekitar 136 cm dan berat 75 kg, sedangkan betina dewasa memiliki tinggi sekitar 115 cm dan berat 37 kg.
4. Macan tutul
Macan tutul ini memiliki 2 variasi warna, yang cerah (oranye dengan bintik hitam-perak) dan hitam dengan bintik samar. Warna hitam adalah hasil dari gen resesif. Di Jawa Barat, macan tutul hitam lebih banyak dijumpai daripada yang cerah, sehingga orang menyebutnya “macan kumbang”. Macan tutul ini adalah identitas Jawa Barat.
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa merupakan yang terkecil. Mereka solitaire, kecuali pada musim kawin. macan tutul berburu mangsanya di malam hari. macan tutul suka membawa mangsanya ke atas pohon. Mereka juga perenang yang hebat.
5. Harimau Sumatra
Harimau Sumatera merupakan subspesies yang hanya terdapat di Pulau Sumatera. Ia memiliki tubuh terkecil selain harimau di dunia. Panjangnya hanya sampai 2,5 meter. Oleh karena itu, ukurannya yang kecil memungkinkan mereka untuk pindah ke hutan. Penampakan harimau Sumatera berbeda dengan spesies lainnya.
Harimau Sumatera merupakan hewan karnivora. Itu mendominasi sebagai predator yang memakan daging. Ukuran dan kekuatannya memungkinkan mereka untuk berburu mangsanya secara efektif. Maka harimau Sumatera tidak memiliki musuh di lingkungan alaminya. Manusia merupakan satu-satunya ancaman bagi keberadaan harimau Sumatera. Manusia yang berburu dan membasmi menjadikan harimau termasuk sebagai salah satu spesies yang terancam punah.
6. Tapir
Tapir merupakan hewan herbivora. Mereka memakan daun dan umbi. Mereka bergerak perlahan di dalam hutan, tetapi mereka dapat melarikan diri dengan cepat ketika merasakan adanya ancaman.
Mereka juga suka tinggal di dekat air, dan mereka adalah perenang yang hebat. Tapir bersifat krepuskular, artinya sebagian besar aktif pada senja dan matahari terbenam.
7. Anoa
Anoa sering direbus untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya. Di sisi lain, Sejak 1986, Anoa tercatat sebagai salah satu hewan langka. Saat ini, kurang dari 5000 anoa yang masih bertahan hidup di habitatnya.
8.Burung Maleo
Burung tersebut memiliki bulu berwarna coklat kehijauan, kulit di sekitar wajah berwarna kuning muda, iris mata berwarna coklat, kaki berwarna gelap, paruh berwarna kuning keabu-abuan, bulu bagian perut berwarna abu-abu biru tua, dan ekor berwarna putih.
Di sisi lain, saat ini populasi burung yang mempesona ini hanya terdapat di hutan pegunungan Maluku dan Pulau Misool di Papua Barat.
9. Komodo
Komodo adalah kadal terbesar yang masih hidup di muka bumi. Mereka berasal dari pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara (dikenal sebagai Kepulauan Sunda Kecil). Panjangnya bisa mencapai 3 meter dan berat lebih dari 136 kg.
Mereka adalah karnivora, pemakan bangkai, rusa, babi, kerbau dan manusia. Mereka bahkan menunjukkan perilaku kanibal dengan memakan naga yang lebih kecil. Air liur naga berbisa, membuat korban yang lolos dari gigitan akan mati keracunan darah. Komodo juga memiliki gigi mirip hiu untuk menggigit mangsanya.
10. Burung Beo
Burung ini terdiri dari 3 famili: kakatua, kukang, dan burung beo Selandia Baru. Yang bisa ditemukan di Indonesia adalah kakatua dan lori. Saat ini keberadaan burung ini menghadapi kepunahan hingga krisis besar akibat perburuan dan perdagangan hewan yang berlebihan. Dalam perdagangan hewan saja, hanya seperlima dari burung yang diburu yang akan hidup aman bersama pemiliknya.
Sedangkan kakatua yang terancam punah di Indonesia ada 5 spesies: kakatua masak (Cacatua galerita), kakatua jambul kuning (C.sulphurea), kakatua tanimbar (C. coffini), kakatua maluku (C.moluccensis), dan yang paling terancam punah. satu, kakatua raja (Probosciger aterrimus).
Selain itu, burung ini membuat sarang di daerah berpasir terbuka, dan biasanya di sekitar gunung berapi dan daerah yang terdapat geothermals. Burung itu menghadapi kepunahan karena penggundulan hutan
11. Penyu Laut
Di indonesia Penyu juga merupakan hewan yang terancam punah. Ini karena perburuan telur dan predator seperti hiu, biawak (memakan telur), elang (memakan penyu yang baru lahir).
Sedangkan Indonesia merupakan tempat bersarang dari 4 spesies penyu. Seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (Natator depressus), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu tempayan (Caretta caretta).
12. Lumba-lumba Mahakam
Lumba-lumba Mahakam adalah lumba-lumba penghuni air tawar, subspesies lumba-lumba sungai Irrawaddy. Pada tahun 2007, populasinya hanya 50 individu. Mereka adalah karnivora, memakan ikan dan udang yang lebih kecil. Kepalanya bulat, dengan tubuh abu-abu. Sirip punggungnya kecil dan bulat. Ia tidak memiliki paruh. Ini juga menggunakan komunikasi ultrasonik seperti kerabat mereka di laut.
Saat ini lumba-lumba Mahakam sedang menghadapi kepunahan karena perusakan habitat, seperti erosi sungai dan pendangkalan, peningkatan jumlah perahu di sekitar muara Mahakam, juga karena harus bersaing dengan nelayan untuk mendapatkan makanan.
13. Badak Jawa
Badak jawa adalah anggota terkecil dari famili Rhinocerotidae, hanya ditemukan di pulau Jawa dan Sumatera. Badak jawa dipastikan punah pada tahun 2011 tetapi kembali ditemukan di ujung barat pulau Jawa di Indonesia.