8 Jenis Jamur yang Beracun di Dunia
Hewata.com. Jamur Beracun. Jamur terlihat tumbuh seperti tanaman, tapi jamur bukanlah tanaman. Secara genetik, jamur juga bukan hewan. Ya, ini jamur. Kenyataannya, jamur bukan suatu hal yang tumbuh sendiri. Itu cuma bagian yang dihasilkan dari organisme terpendam dan tersembunyi yang disebutkan miselium.
Miselium ialah susunan seperti jala yang tumbuh di bawah tanah atau dalam pori-pori kayu yang telah lapuk membusuk, dan jamur bisa tumbuh besar sekali. Sebuah miselium yang tumbuh di Blue Mountains di Oregon memiliki ukuran 2,4 mil dan dapat disebut organisme hidup paling besar di Bumi.
Bagian Bagian Jamur
Dengan keadaan yang pas dan kelembapan yang cukup, miselium menumbuhkan tubuh buahnya, yang tembus permukaan media dan tumbuh jadi susunan ciri-khas spesies. Susunannya bervariatif, tapi umumnya meliputi elemen berikut ini:
Tutup – Bagian atas jamur ini kemungkinan berupa payung atau cangkir, kerucut atau bundar, dan mungkin berbintik-bintik, lembut atau tertutupi dengan ujung kecil. Kemungkinan atau tidak mempunyai kulit yang gampang terkupas.
Pial – Pial ialah sisi pemroduksi spora jamur. Mereka ada di sisi bawah tutup dan kemungkinan bergaris atau terbagi dalam beberapa lubang kecil. Beberapa jamur mempunyai benjolan yang disebut gigi, bukan pial, dan beberapa, seperti chanterelles, mempunyai pembuluh darah.
Batang – Batang menggapai dari tutup ke media tumbuh. Itu bisa panjang dan ramping atau pendek dan gemuk berisi. Ini mungkin atau mungkin tidak memiliki rongga. Tidak seluruhnya jamur mempunyai batang. Mereka yang tumbuh di kayu lapuk sering tidak memiliki batang, begitupun dengan bola kembung, yang besar, bundar dan mayoritas bisa dikonsumsi (meskipun beberapa jamur beracun tampak terlihat bola kembung saat mereka masih terbilang muda, jadi Anda tidak dapat beranggapan jika benda bengkak di tanah itu aman untuk dikonsumsi).
Cincin atau Annulus – Saat ada cincin, umumnya melilit tangkai pas di bawah tutupnya. Ini ialah sisa selubung universal yang perlu ditembus jamur saat tumbuh.
Volva – Volva adalah bagian yang mencolok di pangkal tangkai. Itu kerap di bawah tanah. Hadirnya volva, terutama yang mempunyai cincin di sekitarnya, kerap jadi indikasi jika spesies itu beracun.
Bisa disebutkan, jamur sebagai bahan makanan unggulan untuk beberapa vegan serta vegetarian. Untuk sumber protein nabati, rasa dan struktur jamur pun tidak kalah sedap dibanding daging hewan. Jamur juga gampang dibuat jadi bermacam sajian dan kudapan.
Jenis Jamur Beracun
Tetapi, berhati-hati saat kamu menemukan jamur di hutan, di lapangan, kebun, padang rumput, atau tempat perkemahan. Walau terlihat empuk dan sedap, jangan hanya mencabut untuk menjadikannya makan malam.
Mungkin, itu jamur beracun yang bisa berakibat fatal dan membahayakan saat dimakan. Lihat dahulu beberapa ciri fisiknya, dan kenali beberapa jenis jamur beracun yang perlu kamu hindari, seperti berikut:
1. Clitocybe dealbata

Clitocybe dealbata – via : wikimedia.org
Tidak susah untuk mendapati Clitocybe dealbata di Eropa dan Amerika Utara, khususnya di teritori padang rumput. Berwujud mirip corong warna putih, jamur beracun ini bisa tumbuh sekitaran 2 – 4 cm. Clitocybe dealbata memiliki kandungan muscarine yang bisa mengusik peranan aliran pencernaan dan mengakibatkan keringat berlebihan.
2. Conocybe filaris
Memiliki warna kuning kecokelatan, tinggi sekitaran 3 cm, dan wujud seperti payung, Conocybe filaris bisa mengelabui mata, karena serupa dengan jamur yang umum kita konsumsi. Walau sebenarnya spesies jamur ini memiliki kandungan mikotoksin yang bisa mengakibatkan kerusakan hati yang kronis, sampai bisa mengakitbatkan kematian. Jamur beracun dan mematikan ini tumbuh di tempat pesisir Pasifik Amerika Utara, Eropa, sampai Asia.
3. Deadly webcap
Warna cokelat, dengan wujud seperti payung, deadly webcap terlihat seperti jamur secara umum. Tetapi, jamur bernama latin Cortinarius rubellus ini memiliki kandungan racun yang bisa mengakibatkan kerusakan fatal pada ginjal. Karenanya, kamu harus siaga saat menemui jamur ini pada tempat yang mempunyai kelembapan tinggi di daratan tinggi teritori Eropa dan Amerika Utara.
4. Galerina marginata
Terkenal dengan panggilan “autumn scalp”, Galerina marginata warna cokelat keemasan dan tumbuh pada tangkai pinus yang sudah lapuk, oleh karena itu disebut juga jamur pelapuk putih. Dengan amatoxin yang terdapat didalamnya, jamur ini bisa mengakibatkan kerusakan liver sampai kematian. Jamur berbahaya dan beracun ini memiliki ukuran 1,7 – 4 cm dan tumbuh di teritori Eropa, Amerika Utara, Australia, dan Jepang.
5. Jamur Jack-o’-lantern
Sesuai dengan julukannya, mempunyai warna oren, jamur Jack o’Lantern yang bernama ilmiah Omphalotus olearius, seperti halnya warna labu yang tidak pernah absen saat Halloween. Walau terlihat menarik, racun Illudin S dalam jamur ini bisa memunculkan diare, muntah, dan kram. Karena itu, lebih bagus menjauh bila kamu mendapati jamur ini di teritori hutan Eropa, Amerika Serikat, atau Afrika Selatan.
6. Jamur Payung maut
Berwujud mirip payung, bernama latin Amanita phalloides lebih terkenal dengan panggilan “the death cap”. Jamur payung maut ini tumbuh di Eropa, dan banyak wilayah Afrika tengah dan Asia tengah. Termasuk jamur paling berbahaya di dunia, toksin jamur death cap bahkan juga bisa berpengaruh fatal walau hanya dalam ukuran 30 gram.
7. Lepiota brunneoincarnata
Mendapatkan panggilan “deadly dapperling”, jamur yang memiliki nama ilmiah Lepiota brunneoincarnata ini warna putih kecoklat-coklatan dan memiliki ukuran sekitaran 2,7 – 4 cm. Racun alpha amanitin pada jamur ini bisa mengakibatkan masalah pencernaan dan hati. Tumbuh di cuaca sedang daerah Eropa, Asia tengah, dan Tiongkok, kamu perlu berhati-hati karena jamur ini biasanya tumbuh di kebun, padang rumput, taman, sampai halaman rumah.
8. Podostroma cornu-damae
Kamu bisa menemui podostroma cornu-damae tumbuh pada beragam tempat di Jepang. Tidak susah untuk mengenalnya, karena jamur beracun ini mempunyai wujud unik seperti terumbu karang, memiliki warna merah cabai yang menonjol. Tercatat, jamur ini sudah jadi pemicu pada beberapa kasus kematian dan keracunan yang berbahaya di Jepang.
Karenanya, dibanding kamu memburu jamur di alam dan mempunyai potensi mengambil jamur beracun, lebih bagus beli ke tempat budidaya jamur konsumsi, pasar atau supermarket yang jelas sudah aman dan dapat dimakan, ya