Jenis Rumput Laut, Gambar dan Manfaatnya
Hewata.com. Jenis Rumput Laut. Mungkin diantara pengunjung sering mengkonsumsi rumput laut yang dicampur dengan es campur? Disamping untuk makanan segar siap saji, rumput laut sering dipakai untuk bahan baku dalam pembuatan agar-agar. Di Indonesia, pabrik agar-agar pertama berdiri pada 1930 di Kudus, Jawa tengah.
Jenis Jenis Rumput Laut
Tidak seluruh jenis rumput laut mempunyai nilai ekonomis yang penting. Rumput laut untuk makanan dan industri hanya dari rumput laut kumpulan ganggang merah (Rhodophyceae). Jenisnya terbagi dalam beberapa macam spesies rumput laut genus Eucheuma, Gracilaria, dan Gelidium.
Bukan Rumput Pada Umumnya
Rumput laut bukan rumput sebetulnya, karena tidak teramasuk kerabat rerumputan di darat. Biota laut itu sebenarnya ialah nama umum barisan ganggang (alga) yang tumbuh di laut dangkal. Nama rumput laut diambil dari sebutan dari Bahasa Inggris yaitu sea weeds.
Dalam dunia rumput laut ada pula istilah Nori. Menurut wikipedia : Nori ialah rumput laut kering yang bisa dikonsumsi yang dipakai dalam masakan Jepang, dibuat dari spesies ganggang merah genus Pyropia terhitung P. yezoensis dan P. tenera. Ini mempunyai rasa yang kuat dan unik, dan kerap dipakai untuk membuntel sushi gulung atau onigiri.
1. Eucheuma
Di alam, eucheuma tumbuh di perairan yang cukup tenang dengan dasar pasir berkarang. Mereka tumbuh melekat pada batu atau karang dengan kedalaman 1-2 m. Penyebarannya di Indonesia ada di Riau, Kepulauan Seribu, Sulawesi Selatan, Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku.
Keunikan eucheuma, thallus (kerangka tubuh) bulat silindris, percabangan tidak teratur, mempunyai tonjolan atau benjolan atau duri-duri. Struktur tubuh lunak seperti tulang rawan. Berwarna merah atau merah kecokelatan.

Eucheuma – via : wikipedia.org
Saat ini eucheuma telah diperbudidayakan secara masal di Indonesia, missal di kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Jenis yang dipilih khususnya spesies Eucheuma Spinosum, dan A. Cottoni. Hasilnya di-export sebagai pemroduksi ekstrak keraginan. Disamping itu dikonsumsi sebagai cendol pada dawet, campuran es sirup dan sayuran.
Tiap jenis eucheuma mempunyai kadar keraginan berbeda, sekitar di antara 54-73%. Di Indonesia kandungannya sekitar di antara 61,5-67,5%. Di sektor industri, keraginan dipakai untuk pembentuk gel, bahan pengental, pengemulsi pada industri makanan, kosmetik, farmasi, tekstil, dan cat.
2. Gracilaria
Di alam, spesies gracilaria tumbuh di perairan yang tenang pada suatu teluk. Dasarnya berlumpur. Mereka tumbuh melekat pada bebatuan di kedalaman 2-5 m.
Di Jepang dan Korea rumput laut ini telah diperbudidayakan secara intensif. Di Indonesia sudah diusahakan pembudidayaannya di tambak, misalkan di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Usaha ini bisa sukses jika dilaksanakan pada musim kemarau, saat salinitas air tambak tinggi. Per ha tambak dibutuhkan bibit 1 ton. Hasil panen bisa mencapai 6 ton rumput laut kering, sesudah tiga bulan ditanamkan.
Komoditas gracilaria komersil di Indonesia seutuhnya masih bergantung dari penghimpunan di alam. Pemakaian di pabrik bahan baku pembuatan agar-agar. Di Cina, agar-agar diproduksi dari Gracilaria Verracosa. Dia dipakai dalam industri makanan, farmasi, kosmetik, tekstil, pengalengan ikan, dan film.
Di penjuru dunia ada sekitaran 160 spesies gracilaria. Di Indonesia yang telah diketahui ada 15 spesies, Cina 34 spesies, Jepang 17 spesies. Untuk pasokan pabrik dibutuhkan gracilaria yang memiliki kandungan agar-agar 16-45%. Gracilaria yang ada di Indonesia mencapai 47,34%.
Keunikan gracilaria, thallus berupa silindris atau gepeng dengan percabangan dari sederhana sampai rumit dan rimbun. Pada batasan percabangan ukuran thallus menjadi kecil. Struktur thallus lunak seperti tulang rawan.Warna thallus ada yang hijau cokelat, merah pirang, dan merah pirang.
3. Gelidium
Di alam, jenis-jenis rumput laut gelidium tumbuh melekat pada batu atau karang. Kedalamannya 20-30 m. Mereka menyenangi perairan langsung menghadap laut terbuka dengan ombak kuat.
Gelidium dibutuhkan pabrik dalam negeri untuk bahan baku pembuatan agar-agar, disamping untuk komoditas export. Yang komersial memiliki kandungan agar-agar 12-48%, bergantung spesiesnya. Penyediaan gelidium kemungkinan masih bergantung dari pengumpulan di alam. Ada lebih kurang 40 spesies gelidium di seluruh dunia.
Indonesia hanya mempunyai 8 spesies. Keunikan gelidium, thallus memiliki ukuran kecil sampai sedang, panjang sekitaran 20 cm, lebar 0,15 cm. Tangkai utamanya tegak. Percabangan menyirip. Warna thallus ada yang merah, cokelat, hijau cokelat, pirang. Masing-masing bergantung spesiesnya. Keraginan dan agar-agar tergolong gum alami. Produksi dan pemakaianya tidak bisa diganti bahan sintetis. (DBS)