6 Kucing Indonesia yang Tidak Kalah Keren!
Hewata.com. Kucing Indonesia. Harusnya kamu pikir-pikir kembali untuk mengeklaim diri sebagai pecinta dan pelindung hewan, khususnya kucing, janganlah pilih kasih.
Misalnya kamu akan mengasihi dan perlakukan kucing-kucing tertentu dengan spesial.
Sementara kamu justru buang muka menyaksikan kucing kampung yang dekil dan perutnya kerempeng.
Tentu tidak, bukan? Ternyata banyak jenis kucing Indonesia yang menggemaskan dan lucu loh.
Kucing Asli Indonesia
Nach, beberapa orang yang mempunyai minat pada kucing pasti akrab dengan tipe British Shorthair, Birma, Maine Coon, Sphynx, Persia dan lain-lain.
Kucing dalam negeri dan import itu banyak sekali diputuskan untuk dipiara.
Tetapi sesungguhnya ada ras asli Kucing Indonesia yang tidak kalah eksotik, gagah, dan memikat.
Beberapa diantaranya hidup di alam liar, bahkan juga masuk daftar yang dilindungi. Nach, ras apa, sich? Yuk kita lihat!
1. Kucing Bakau
Kucing liar bernama latin Prionailurus viverrinus yang dalam Bahasa Inggris disebut fishing cat ini hidup di teritori Asia Tenggara dan Selatan.
Namanya diambil dari komunitasnya yang berada di rimba bakau dan wilayah perairan pinggir sungai, terutamanya di Jawa dan Sumatera.
Mereka ialah makhluk nokturnal yang memiliki kemampuan berenang dan menyelam. Kemampuan yang tentunya jarang dimiliki kucing lain.
2. Kucing Raas
Nama kucing ini diambil dari sebuah pulau sebagai habitat aslinya, Pulau Raas, Sumenep – Madura – Jawa Timur.
Kehadiran mereka telah langka. Tetapi saat sebelum pihak lain melindungi Kucing yang disebut juga Kucing Busok Madura ini, beberapa warga juga telah mencurahkan perhatiannya.
Apa lagi ada dogma yang menyebar dalam masyarakat, jika kucing ra’as dapat mengundang rejeki dan keberuntungan.
Selain jumlah populasi terbatas, kucing ini dipercayai mempunyai indera ke enam. Hingga beberapa pemeliharanya bukan orang asal-asalan.
Mereka umumnya datang dari kelompok kyai, tokoh masyarakat, atau petinggi.
3. Kucing Congkok
Dengan pola ciri khas di badannya, performa kucing warna keemasan ini mengingatkan kita pada Macan Tutul. Ukuran kecil, serupa kucing rumahan.
Tetapi badannya termasuk lebih ramping. Kakinya panjang. Untungnya IUCN Redlist masih memberi status Least Concern, yang bermakna populasi mereka masih terpelihara.
4. Kucing Emas Asia
Berdasar data IUCN, tipe hewan liar asli Asia Tenggara ini telah mendekati status rawan punah. Selainnya penangkapan liar, tingkat deforestasi rimba Asia Tenggara di-claim paling cepat, hingga komunitas asli kucing mas ini makin tipis.
Ada beberapa tingkah laku mereka yang seperti kucing lokal. Misalkan menggaruk kayu atau pohon dengan cakar, menggosokannya kepala pada object tertentu, atau menandai suatu tempat dengan aroma kencingnya.
5. Marbled Cat/ Kucing Batu (Pardofelis Marmorata)
Ukuran yang termasuk kecil membuat kucing ini kelihatan gesit melakukan aktivitas di daratan tinggi dan rendah, terutamanya di teritori Sumatera dan Kalimantan.
Mereka kerap kelihatan menghabiskan kesehariannya di atas pohon.
Bentuknya sendiri mengingati kita pada jenis dahan, karena skema tutulnya memang unik. Warna dan corak bulunya cantik, gabungan di antara warna kuning, abu-abu, hitam, dan kecokelatan.
Tidak ayal pemburuan ilegal dan kerusakan hutan menjadi sebab khusus dibalik jumlahnya yang terus merosot.
6. Kucing Merah (Pardofelis Badia)
Sama sesuai namanya, kucing asli Kalimantan ini mempunyai warna bulu cokelat kemerahan. Khusus pada bagian kaki dan perut kucing, warna itu terlihat memucat.
Sangat sayang, habitat aslinya yang berupa rimba telah banyak yang rusak.
Aspek deforestasi disinyalir jadi pemicu melorotnya populasi mereka. IUCN Redlist juga masukkan dalam hewan yang rawan punah.
Ingat, dalam daftar Kucing Asli Indonesia ini tidak semua dapat bebas dipiara, ya!