Kutu Putih: Hama Kopi Terganas
hewata.com. Kutu putih pada tanaman kopi. Jika kita tidak tanggap memantau perkembangannya, kutu putih bisa meledak menjadi hama perusak kopi yang paling ganas. Daya rusaknya bisa mengurangi hasil panen sampai 90 %.
Kutu putih Planococcus citri tergolong hama penting pada tanaman kopi, karena dapat merusak pohon dan menurunkan hasil secara besar-besaran.
Gejala Awal Kutu Putih
Ciri awal gejala kutu putih, itu terlihat menyerang bunga dan buah kopi. Setelah hama itu berkembang biak, serangannya meluas kebagian tanaman lait seperti pucuk tanaman, ranting-ranting muda, daun-daun muda, tangkai dan buah kopi. Serangan itu menyebabkan bagian tanaman yang dihinggapi menjadi kuning, kering, karena terisap cairan makanannya.
Tunas bunga, bunga dan buah kopi muda yang terserang parah akhirnya mengering dan gugur. Buah kopi yang sudah cukup tua, tidak gugur. Buah itu masih bisa bertahan pada tangkainya, tetapi mengalami hambatan pertumbuhan. Bentuknya menjadi berkerut-kerut dan masak lebih awal.
Kemerosotan produksi bisa mencapai 90 %, kalau populasi hama ini tidak dikendalikan. Penurunan produksi kopi sebesar itu disebabkan oleh mengeringnya tunas bunga dan bunga, gugurnya buah kopi yang masih muda, penyusutan berat buah kopi yang telah matang dan turunnya mutu kopi yang dihasilkan itu.
Berselaput Lilin Putih
Kalau pada satu pohon kopi terdapat 10 ekor kutu putih, pohon itu bisa merupakan sumber hama potensial yang nantinya bisa menjatuhkan produksi tanaman, ledakan bisa terjadi jika pemilik tanaman teledor mengawasi dan mengendalikan perkembangannya.
Kutu itu hidup pada bagian ranting tanaman yang teduh, tetapi tidak lembap, kutu jantan hinggap pada ruas-ruas pasangan daun kopi yang agak tua, kutu betinanya bersarang pada tunas atau ruas-ruas pasangan daun yang masih muda.
Semua kutu itu agak bulat memanjang bentuknya, sekeliling badannya terdapat duri-duri lilin putih. Kutu betina dapat bertelur sebanyak 200-400 butir. Separo dari anak-anaknya yang ditetaskan meninggalkan induknya, mencari tempat lain pada bagian tanaman di sebelah atas. Separuh lainnya yang ditetaskan meninggalkan induknya, mencari tempat lain pada bagian tanaman di sebelah atas. Separo yang lain mendekati induknya, sehingga tampak bergerombol bertumpuk-tumpuk terutama pada tangkai buah kopi.
Ledakan hama ini terjadi pada musim kemarau, terutama di daerah pertanaman kopi yang memiliki musim kering yang tegas dan kelembapan udara rendah antara 60 – 70 %, seperti daerah perkebunan kopi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hama itu biasanya mulai berkembang pada bulan Mei dan Juni, lalu mencapai puncak pada bulan Juli dan Agustus. Selanjutnya populasinya akan menyusut drastis setelah tiba musim penghujan. Di lingkungannya yang lembap dan sering turun hujan, kutu putih itu banyak yang mati terserang cendawan patogen Empusa fresenii.
Pemencaran kutu putih secara cepat dibantu oleh semut gramang Anoplolepis longipes dan angin. Kutu itu banyak mengeluarkan embun madu (cairan manis) yang sangat disukai semut, dan sisa-sisanya yang menempel pada permukaan bagian tanaman nantinya akan ditumbuhi cendawan jelaga.
Pengendalian Kutu Putih
Secara kultur teknis, hama kutu putih itu bisa dikendalikan populasinya dengan menyehatkan pertumbuhan tanaman. Selama musim kering berlangsung, upayakan kelembapan udara di areal pertanaman kopi tetap tinggi di atas 70 %. Caranya dengan mengatur pertumbuhan pohon pelindung tetap rindang dan lebat tajuknya.
Paling efektif, hama kutu putih dikendalikan secara kimiawi dengan menggunakan pestisida. Penyemprotan pestisida bisa menekan perkembangan hama sampai tingkat yang paling rendah dalam waktu singkat dan mencakup areal pertanaman yang luas. Namun dampaknya, dapat menimbulkan masalah hama yang lebih rumit, yaitu munculnya generasi hama baru yang kebal dan tahan pestisida.
Early warning sistem atau pengendalian hama secara dini merupakan cara baru yang paling efektif untuk mengendalikan kutu putih. Pengendaliannya juga menggunakan pestisida, namun jumlah yang dipergunakannya sangat irit. Dengan demikian biayanya lebih murah dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Cara pengendalian hama kutu putih pada tanaman kopi.