Macam-Macam Ayam di Indonesia dan Nama Latinnya
Hewata.com. Semakin banyak saja orang yang memelihara macam macam ayam sebagai hewan peliharaan.
Ayam peliharaan yang lebih akrab disebut ayam hias ini jumlahnya banyak sekali di Indonesia. Setiap daerah memiliki ayam hias berciri khas.
Sering dijumpai, di suatu daerah jenis jenis ayam tertentu dipelihara untuk dinikmati keindahan suara atau bulunya, tapi di daerah lain ayam yang sama justru dipelihara untuk diambil daging atau telurnya.
Istilah ayam dipakai untuk menyebut spesies unggas dari famili Phasianidae, terutama dari genus Gallus.
Selain itu juga dipakai untuk menyebut beberapa spesies unggas famili Tetraonidae (terutama dari genus Lyrurus), Meliagrididae (terutama dari genus Meliagri), dan Numinidae (terutama dari genus Numida). Semua famili itu tergolong ordo Galliformes.
Ayam dibedakan dalam 2 kelompok besar, yaitu yang hidup liar di alam bebas (disebut ayam hutan), dan yang hidup terbatas di lingkungan manusia (disebut ayam ternak atau ayam peliharaan).
Ayam ternak adalah ayam jinak yang mampu beranak-pinak di lingkungan masyarakat manusia.
Karena jinak, ia berbeda sekali penampilannya dengan ayam liar. Ayam ternak oleh para ahli biologi disebut Gallus Domesticus.
Akibat proses budidaya dan pengaruh lingkungan hidup setempat yang berbeda-beda, terciptalah bermacam-macam varietas dan tipe ayam.
Masing-masing memiliki fisik dan sifat genetik berbeda.
Berikut ini spesies-spesies dan varietas ayam, yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik sebagai hewan kesayangan maupun ternak penghasil telur dan daging.
1. Gallus Sonneratii
Unggas ini lazim disebut ayam hutan kelabu atau ayam hutan abu-abu (Grey Junglefowl). Penyebarannya terbatas di India, terutama dibagian barat dan selatan anak benua.
2. Gallus Lafayetii
Unggas ini lazim disebut Ayam Hutan Sri langka atau ayam hutan sailan (Ceylon Junglefowl), karena penyebarannya terbatas di Sri Langka.
Ayam jantan memiliki garis bulu merah jingga dan cokelat. Yang betina bercak-bercak cokelat pucat dan cokelat gelap. Bulu sayap dan ekor bergaris jelas.
3. Gallus Gallus
Unggas ini lazim disebut ayam hutan merah. Penyebarannya sangat luas, mulai dari India sampai ke Cina dan Indonesia.
Di dunia dikenal ada 5 subspesies ayam hutan merah, dua diantaranya terdapat di Indonesia, yaitu Gallus gallus di Sumatra dan Gallus gallus bankiva di Jawa dan Sumatra.
Di luar Indonesia terdapat Gallus gallus murghi di India dan Banglades, Gallus gallus spadiceus di Myanmar dan Vietnam, dan Gallus gallus jaboullei di Cina selatan serta Pulau Hainan.
Bobot ayam hutan merah Gallus gallus bankiva jantan dewasa 0,7 kg, betinanya 0,4 kg dan bertelur 5-7 butir per musim.
Yang jantan memiliki bulu leher yang panjang sempit, dan bulu dada hitam. Jengger berbentuk wilah, bergerigi, merah.
Pialnya dobel, merah. Bunyi kokoknya, “..ku-ku-ru-yuk..” seperti ayam jantan biasa. Penyebarannya di Jawa dan Madura.
Bobot ayam hutan merah Gallus gallus jantan dewasa 0,9-1,2 kg, betina 0,7-0,8 kg. Bertelur 5-7 butir per musim. Penyebarannya Sumatra dan Sulawesi.
Diduga kedua ayam hutan merah itu nenek moyang ayam kampung di Indonesia, yang dewasa ini banyak diternak orang sebagai unggas penghasil telur, daging, dan hewan kesenangan.
4. Gallus Varius
Unggas ini lazim disebut ayam hutan hijau. Penyebarannya terbatas di Jawa dan pulau-pulau disebelah timurnya, seperti Bali, Kangean, dan Flores.
Panjang ayam jantan sekitar 70 cm. Bulu dada hitam berbaur hijau mengkilap dengan ujung kekuningan.
Bulu leher kecil-kecil, merah kekuningan. Bulu ekor panjang melengkung, hitam. Jengger bulat rata, tidak bergerigi. Pial tunggal. Bunyi kokoknya, “…ce-ki-krek!”
Panjang ayam betina 40 cm, bulunya kuning pucat. Bobot ayam hutan hijau jantan dewasa 0,7-1,5 kg, betina 0,5-0,8 kg.
Bertelur 3-5 butir per musim. Penyebarannya meliputi Jawa, Madura, Bali, dan Flores.
Ayam hutan hijau dari Kangean (Madura), Bali, Flores lebih langsing dibandingkan yang terdapat di Jawa.
Suaranya melengking bagus, sehingga banyak dipakai sebagai induk pejantan dalam pembuatan bekisar.
5. Gallus Domesticus
Ayam ini lazim disebut ayam peliharaan atau ayam ternak. Berdasarkan penanganan budidayanya dapat dibedakan atas 2 kelompok besar, yaitu ayam buras (bukan ras) alias ayam kampung, dan ayam ras.
Pemeliharaan ayam itu ada yang semata-mata sebagai hobi, ada juga yang khusus untuk tujuan komersial.
Sebagai hobi, untuk dinikmati keindahan suaranya, keelokan bulunya, keanehan penampilannya, atau kepandaiannya bersabung, dan pemiliknya akan bangga dengan kelebihan/prestasi ayamnya.
Yang dipelihara untuk tujuan komersial, praktis dikelola untuk menghasilkan telur, daging, atau bibit ayam untuk dijual ke konsumen.
Penampilan ayam peliharaan sangat beragam. Masing-masing individu memiliki ciri-ciri morfologi, warna, ukuran, daya produksi, kepandaian berkelahi, atau berkokok yang berbeda-beda dan khas.
Ayam peliharaan yang terdapat di Indonesia sangat tinggi variasi genetiknya dan beragam penampilan morfologinya.
Walau begitu di tempat-tempat dan kalangan peternak tertentu terdapat kelompok-kelompok ayam ternak yang memiliki ciri khas yang sudah cukup mantap, sehingga dapat dianggap sebagai galur tersendiri.
5.1. Ayam Kedu
Ayam ini merupakan ayam lokal yang berkembang di Kabupaten Magelang dan Temanggung, eks Karesidenan Kedu, Jawa Tengah.
Banyak terdapat di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, dan Desa Kalikuto, Kecamatan Grabak, Kabupaten Magelang.
Dewasa ini penyebaran ayam kedu telah meluar di luar daerah tersebut.

Ayam kedu hitam – via : pinterest.com
Berdasarkan warnanya ayam kedu dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu ayam kedu hitam, cemani, putih, dan merah.
Ayam kedu hitam adalah ayam kedu yang penampilan fisiknya hampir hitam semua, tapi kalau diamati lebih teliti warnanya tidak terlalu hitam.
Bila diamati lebih teliti, kulit, pantat, jengger masih mengandung warna kemerahan.
Bobot ayam jantan dewasa 2-2,5 kg, betina 1,5 kg. Ayam ini sering disamakan dengan ayam cemani, karena tampak serba hitam.

ayam kedu cemani
Ayam kedu cemani adalah ayam yang sosoknya hitam mulus, termasuk paruh, kuku, telapak kaki, lidah, telak (langit-langit mulut), yang menunjukkan bahwa daging dan tulangnya juga hitam.
Sosok tubuhnya tinggi besar. Bobot ayam jantan dewasa 3-3,5 kg, betina 2-2,5 kg.
Ayam kedu putih warna bulunya putih mulus, jengger dan kulit mukanya merah, kakinya putih atau kekuningan.
Jenggernya tegak berbentuk wilah. Bobot ayam jantan dewasa 2,5 kg, betina 1,2-1,5 kg.

ayam kedu merah
Ayam kedu merah warna bulunya hitam mulus, tapi kulit muka dan jengger merah, kulit badan putih.
Sosok tubuhnya tinggi besar. Bobot ayam jantan dewasa 3-3,5 kg, betina 2-2,5 kg.
Ia merupakan ayam dwiguna (petelur dan pedaging). Setelah bertelur sekitar 40 butir baru menunjukkan tanda-tanda akan mengeram.
5.2. Ayam Nunukan
Ayam lokal yang berkembang di Pulau Tarakan, Kalimantan Timur. Diduga asalnya dari Cina. Warna bulu merah cerah atau merah kekuningan.
Bulu sayap dan ekor tidak berkembang sempurna. Warna paruh dan kaki kuning atau putih kekuningan, jengger dan pial merah cerah.
Jengger berbentuk wilah dan bergerigi delapan. Anak ayam sampai umur 45 hari cenderung berbulu kapas.
Berat badan ayam jantan dewasa 3,4-4,2 kg, betina 1,6-1,9 kg. Potensinya dapat dikembangkan sebagai ayam dwiguna.
Produksi telur 120-130 butir per tahun atau sekitar 40 butir per musim. Bobot telur 40-60 g/butir.
5.3. Ayam Pelung

Ayam pelung
Inilah salah satu ayam lokal dari banyak macam macam macam ayam yang berkembang di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat.
Sosoknya besar tegap. Kalau berdiri tegak, temboloknya tampak menonjol. Kakinya panjang, kuat dengan paha berdaging tebal.
Kepala ayam jantan memiliki jengger wilah yang besar, tegak, bergerigi nyata, dan berwarna merah cerah.
Pada ayam betina jengger tidak berkembang dengan baik. Bulu tidak memiliki pola warna yang khas, umumnya kuning campur merah, hitam, dan jalak (hitam rintik-rintik).
Ayam jantan memiliki suara kokok yang khas, sehingga banyak dipelihara sebagai unggas kesayangan.
Ayam yang dinilai bagus adalah yang berkokok dengan leher tegak agar suaranya tinggi dan terdengar sampai jauh.
Yang lehernya mengarah ke bawah sampai ke tanah saat berkokok justru dianggap rendah nilainya, karena suaranya menurun.
Ayam jantan dewasa berbobot 3,5-5,5 kg, betina 2,5-3,5 kg. Produksi telur 39-68 butir per tahun atau 13-17 butir per musim. Mulai bertelur umur 6-7 bulan. Bobot telur 40-50 g/telur.
5.4. Ayam Sumatera

ayam sumatera
Ayam lokal dari Sumatra Barat. Perawakannya tegap, gagah, tapi ukuran tubuhnya kecil. Ayam jantan berkepala kecil, tapi tenggorokannya lebar.
Pipi penuh, kening tebal, pial menggantung ke bawah. Paruh pendek, kukuh, hitam. Cuping kecil, hitam. Jengger wilah, merah.
Kulit muka merah atau hitam, ditumbuhi bulu halus yang jarang.
Bobot ayam jantan dewasa sekitar 2 kg, betina 1,5 kg. Ayam Sumatra pernah diekspor ke Amerika Serikat tahun 1847, ke Jerman tahun 1882, dan ke Inggris tahun 1902.
5.5. Ayam Balenggek
Bunyi ayam lokal khas Sumatra barat ini khas. Ia pandai berkokok dengan suara merdu. Iramanya bersusun-susun, panjang sampai terdiri dari 6 hingga 14 suku kata.
Semakin banyak suku katanya semakin panjang kokoknya. Asalnya dari pedalaman Kabupaten Solok.
Berdasarkan bentuk fisik dan ukuran tubuh, ayam balenggek dibedakan menjadi 3 macam, yaitu yungkilok gadang, ratiah, dan batu.
Masing-masing memiliki pola warna bulu sangat bervariasi, seperti hitam, putih, merah, lurik, dan bintik-bintik.
Yungkilok gadang berpenampilan tegap, gagah, dan cantik. Ayam jantan dewasa berbobot 2 kg, betina 1,5 kg. Produksi telur 16 butir per musim.
Ratiah berpenampilan lebih kecil dan langsing. Bobot ayam jantan dewasa 1,6 kg, betina 0,8 kg. Produksi telur 18 butir per musim.
Batu berpenampilan mirip ayam kate, karena berkaki pendek. Panjang kaki 3-4 cm, sehingga badannya tampak pendek, rendah.
Bobot ayam jantan dewasa 1,8 kg, betina 1 kg. Bertelur 12 butir per musim.
5.6. Ayam Gaok
Ayam lokal Madura. Asalnya dari Pulau Puteran, Kabupaten Sumenep. Keistimewaannya, kokok ayam jantan memiliki suara panjang mirip pelung yang terdapat di Cianjur, Jawa Barat.
Ayam jantan dewasa berbobot 4 kg, betina 2-2,5 kg. Penampilan ayam jantan dewasa besar, tegap, gagah.
Jengger besar, wilah, merah. Pial besar, merah. Kaki kuning. Warna bulu didominasi kuning kehijauan (wido), walau sebetulnya ada juga yang berwarna lain, seperti merah, hitam.
5.7. Ayam Banten
Ayam lokal yang terdapat di daerah Banten, Jawa Barat. Ayam jantan yang bagus dapat dipelihara sebagai ayam aduan, yang jelek dijual sebagai ayam potong.
Bobot ayam jantan dewasa sekitar 2 kg, betina 1,2 kg. Produksi telur 16 butir telur per musim.
5.8. Ayam Ciparage
Ayam lokal yang terdapat di daerah Karawang, Jawa Barat. Bentuk fisik mirip ayam Bangkok, tapi dalam bentuk yang lebih kecil.
Potongan tubuh tampak sedang, tapi berisi dan serasi. Jengger wilah, pial tunggal atau sepasang dan jadi satu dengan cuping telinga.
Bobot ayam jantan dewasa 2,5 kg, betina 1,5 kg. bertelur 14 butir per musim.
5.9. Ayam Sentul
Ayam lokal yang terdapat di daerah Ciamis, Jawa Barat. Penampilan fisiknya tergolong tipe ayam aduan, tapi kini kebanyakan dipelihara sebagai penghasil telur dan daging.
Berdasarkan warna bulu, ayam sentul dibedakan atas 5 varietas, macam macam ayamnya yaitu sentul kelabu yang berwarna abu-abu, sentul geni yang berwarna abu-abu kemerahan, sentul jambe yang berwarna merah jingga, sentul batu yang berwarna abu-abu keputihan, sentul debu yang berwarna seperti debu, dan sentul emas yang berwarna abu-abu kekuningan. Pola warna bulunya menarik seperti sisik naga.
5.10. Ayam Wareng
Ayam lokal ini penyebarannya meliputi Jawa Tengah dan Jawa Barat. Perilaku ayam ini lincah, sukar ditangkap. Ayam umur 4 bulan sudah dewasa dan berani kawin.
Ayam jantan berkepala kecil, leher kecil, kaki panjang ramping, bulu perut lebat. Bulu ekor tak begitu panjang. kokoknya nyaring.
Warna bulu hitam, blorok atau blirik, putih. Bobot ayam jantan dewasa 1,5 kg, betina 1 kg. bertelur 15 butir per musim.
5.11. Ayam Bali
Ayam lokal yang banyak terdapat di Bali. Pejantannya dipelihara terutama sebagai ayam sabungan.
Bulu badannya tumbuh sempurna dan bagus, kecuali bagian leher dan kepala. Jengger kecil, merah pucat. Leher pendek, kokoh. Paruh pendek.
Sosok badan besar, ramping, padat. Posisi berdiri tegak membentuk sudut 60 derajat. Ayam jantan dewasa berbobot 2,5 kg, betina 2 kg. bertelur 20 butir per musim.
5.12. Ayam Tolaki
Ayam lokal yang penyebarannya meliputi Sulawesi Tenggara. Pola warna bulu ayam jantan dewasa mirip ayam hutan merah Gallus gallus, warna bulu pelana dan leher merah keemasan.
Perilakunya lincah, liar. Bobot ayam jantan dewasa 2 kg, betina 1,5 kg. Bertelur 20 butir per musim.

Ayam Ayunai
5.13. Ayam Ayunai
Ayam lokal yang terdapat di Merauke, Irian Jaya, ini meramaikan macam-macam ayam di Indonesia.
Kepala dan temboloknya gundul. Bagian leher hanya sedikit ditumbuhi bulu, terutama bagian atas tembolok. Bobot ayam jantan dewasa 3,5-4 kg, betina 1,5-2 kg.
5.14. Ayam Bangkok
Ayam ini berasal dari Bangkok, Thailand. Penyebarannya kini telah meluas di seluruh Indonesia.
Ayam jantan dipelihara terutama sebagai petarung. Ayam yang sudah terlatih memiliki daya tahan dan mental tinggi, sifatnya ulet dan pantang menyerah kalau sedang bertarung.
Sosok badan tinggi, ramping, tegap. Kepala berbentuk oval seperti buah pinang. Mata terkesan sipit, agak tersembunyi.
Ayam jantan dewasa berbobot 3-4,5 kg, betina 1,6-2 kg. Bertelur 12 butir per musim. Yang jantan maupun betina pandai tarung dengan teknik tinggi.
5.15. Ayam Delona
Ayam buras petelur yang dikembangkan di Delanggu, Jawa Tengah. Tubuhnya langsing, berbulu putih bersih.
Jengger pial, kulit muka merah. Kaki putih atau kuning keputihan. Sekilas penampilannya mirip ayam ras petelur leghorn strain HyLine.
Bobot ayam jantan dewasa sekitar 2 kg, betina 1 kg. Produksi telur diatas 200 butir per tahun. Warna kerabang telur cokelat. Bobot telur 40-45 g/butir.
5.16. Ayam Arab
Ayam buras petelur yang awalnya dikembangkan seorang peternak di Batu, Malang, Jawa Timur. Bentuk badannya segi empat mirip kotak.
Jengger berbentuk wilah, merah. Jengger merah. Bulu badan tebal. Warna bulu dari leher sampai kepala putih sedikit bertotol-totol hitam, dari badan sampai ekor bertotol-totol hitam dengan garis-garis agak putih.
Tinggi ayam jantan 30 cm, betina 22-25 cm. Sifatnya lincah, riang. Kokok nyaring. Mudah rebut dan lari beterbangan kalau ketenangannya terganggu.
5.17. Ayam Walik
Ayam buras (kampung) biasa yang bulunya tumbuh keriting sehingga permukaan kulit tubuhnya terlihat jelas.
Bentuk keritingnya bisa ke arah depan atau ke belakang biasa disebut ayam babalik sumpah, yang konon kegunaannya untuk membalik santet atau ilmu sihir lainnya.
Variasi warna bulunya beragam, ada yang hitam, putih, cokelat kemerahan atau kekuningan. Bintik-bintik merah hitam, atau kombinasi warna lainnya.
Kalau seluruh bulu tumbuh terbalik disebut walik sekul, kalau warnanya hitam dan yang keriting cuma sedikit disebut walik sura.
Kalau seluruh bulu keriting berwarna hitam tapi dibagian dada, ujung kedua sayap dan ekor putih, ayam itu disebut walik tulak.
Ukuran ayamnya pun berbeda-beda, ada yang ringan dibawah 1 kg per ekor, ada yang berat diatas 3 kg per ekor.
Ayam dewasa cukup tahan terhadap perubahan cuaca sehari-hari, tapi sebagai anakan kurang tahan terhadap dingin dan udara lembap, sehingga membutuhkan perawatan yang cukup baik.
5.18. Ayam Batik
Ayam ini berasal dari Eropa, yang dikenal dengan sebutan sebright bantam di Inggris. Penemunya ialah Sir John Sebricht dari Inggris.
Warna bulunya berukir-ukir seperti batik dengan motif ‘jiamprang’ atau sisik ikan yang jelas dan rapi. Penggemar ayam hias di Indonesia lebih suka menyebutnya ayam batik.
Ayam yang warna dasarnya cokelat kemerahan atau kekuningan ini oleh penggemar di Indonesia disebut batik kanada, yang warna dasarnya putih keperakan disebut batik itali.
Ayam jantan dewasa berbobot sekitar 600 g, betina 500 g. Ayam betina cukup rajin bertelur, tapi kurang suka mengeram.
5.19. Ayam Yokohama
Cukup banyak juga macam macam ayam dari Jepang yang dipelihara di Indonesia. Ayam ini berasal dari Jepang.
Badannya ramping panjang berbentuk kerucut. Kepala kecil panjang dengan tulang tengkorak berbentuk datar. Jengger wilah, kecil, merah muda.
Tulang kening sedikit menonjol. Leher tegak, panjang, dengan bulu panjang yang menggantung bagus di bahu.
Kaki panjang kekuningan, berjari kuat dan berkuku besar. Bulu pelana panjang. Ekornya memiliki bulu sabit yang panjang sampai menyentuh lantai.
Berdasarkan warna bulunya, ayam ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berbulu putih mulus dan berbulu putih dengan pelana merah.
Ayam jantan dewasa berbobot 2,5 kg, betina 1,2 kg. Bertelur 10 butir per musim.
Yang mirip dengan ayam yokohama adalah ayam ‘phoenix’, juga berasal dari Jepang. Bulu hiasnya kecil-kecil panjang sampai 1 m, bulu ekor bisa mencapai 10 m.
Pembawaannya tenang, tapi ‘sombong’. Bobot ayam jantan dewasa 2 kg, betina 1 kg.
5.20. Ayam Onagadori
Ayam jago berekor panjang dari Jepang, ukuran ekornya bisa mencapai 9 – 12 meter.

ayam ekor panjang dari Jepang
5.21. Ayam Kate / Katai
Ayam kecil berkaki pendek dan unik, karena memiliki berbagai kelebihan dibandingkan ayam biasa, terutama dalam hal keindahan warna bulu, jengger, penampilan fisik, dan tingkah laku.
Banyak sekali macam macam ayam kate. Katai lokal adalah ayam kate yang sudah lama diternak penggemar ayam di Indonesia.
Asal usulnya tidak diketahui, tapi penampilannya mirip ayam katai yang terdapat di Jepang.
Warna bulunya putih mulus, tapi ada juga yang hitam mulus atau hitam kehijauan. Jengger dan pialnya sangat mencolok, karena besar dan merah. Jengger berbentuk wilah.
Kaki pendek, abu-abu. Kuku dan paruh putih.
Katai batindo adalah ayam katai yang warna bulunya putih berblirik-blirik hitam atau lurik. Bulu leher di bagian belakang bersurai. Jengger merah, berbentuk mawar.
Katai Bangkok adalah ayam dari Thailand. Berat ayam jantan 0,8 kg, betina 0,7 kg. Bulunya tebal, panjang.
Bagian dada dan perut hitam, sedangkan bulu hias leher dan punggung merah keemasan, wido, atau wido dengan campuran putih.
Bulu ekor tidak ada (tukung), sehingga kalau berjalan tampak genit.
Katai emas adalah ayam katai yang warna bulunya didominasi merah kekuningan. Bulu pada pangkal leher, punggung, dan sayap merah dengan sedikit hitam pada dada, badan sebelah bawah, dan pangkal sayap.
Bobot ayam jantan dewasa 1 kg, betina 0,8 kg. Bulu ekornya dapat mengembang menyentuh jengger. Jengger besar berbentuk wilah, merah. Asalnya dari Jepang.
Katai kaki pedang adalah ayam yang tungkainya berbulu panjang mirip pedang.
Kalau berjalan tampak seperti bergoyang-goyang. Bulu hias dan bulu kakinya baru tumbuh sempurna setelah ayam berumur 3 tahun.
Ayam umur 4-6 bulan, tungkai kakinya masih gundul. Sifatnya jinak, rajin berkokok. Asalnya dari Cina.
Katai cochin adalah ayam katai yang bulu hias pada punggungnya menjuntai sampai ke lutut. Warnanya putih bergaris cokelat kehitaman.
Bulu dada, sayap, badan sebelah bawah hitam. Bulu ekor pokok yang hitam mengkilap melengkung ke atas.
Jengger berbentuk mawar, besar, merah. Kokoknya tidak begitu keras. Asalnya dari Vietnam. Bobot ayam jantan dewasa 1.2 kg, betina 0,8 kg.
5.22. Ayam Kapas

ayam kipas putih dan coklat
Ayam berbulu lembut seperti kapas. Dari kejauhan ayam ini tampak besar, karena bulu-bulu kapasnya mengembang berdiri.
Ayam kapas berbulu putih dan berjengger wilah atau mawar paling banyak dijumpai, sedangkan ayam kapas berbulu merah keemasan dengan jengger mawar keunguan agak langka.
Di belakang jengger terdapat jambul yang tumbuh ‘mengarah’ ke belakang.
Bobot ayam jantan 0,8 kg, betina 0,6 kg. Bertelur 14 butir per musim. Daya tetas telur umumnya rendah.
5.23. Ayam Black Poland
Ayam ini dari Eropa, mungkin berasal dari Polandia. Warna bulu hitam mulus. Ayam jantan memiliki jengger seperti tanduk atau mirip seperti huruf “V” yang berwarna merah cerah.
Di belakang jengger ada jambul atau bulu mahkota yang panjang, lebat, dan kaku berwarna putih.
Jengger ayam betina tidak tampak, karena kepalanya diliputi bulu mahkota berbentuk kribo. Pial ayam jantan merah, tampak jelas menggantung di dagu.
Badan ayam agak pendek, dengan bahu dan dada agak menonjol ke muka. Kaki agak kehitaman, tidak berbulu. Bulu ekor lebat, seperti kipas.
Sifatnya lincah, periang. Bobot ayam jantan 1,2 kg, betina 0,9 kg.
Yang mirip ayam black Poland adalah ayam yang oleh penggemar di Jakarta disebut ayam wareng rusia.
Bedanya jengger ayam jantan berbentuk wilah, besar, merah, dan ‘ambruk’ menutup muka.
5.24. Ayam Skyner
Ayam ini juga dari Eropa, mungkin berasal dari Perancis. Sosoknya tinggi ramping, sehingga tampak jangkung.
Besar tubuh dan panjang kakinya tampak tidak seimbang, sehingga kakinya tampak seperti egrang. Kalau berjalan tampak hati-hati seperti burung bangau.
Warna bulu abu-abu, hitam, atau putih. Bulu sayap tak begitu besar. Bulu ekor mencuat ke atas. Jengger berbentuk wilah, besar.
Warna jengger dan pial merah segar untuk yang jantan, sedangkan betinanya pucat. Bobot ayam jantan dewasa 2 kg, betina 1 kg. Bertelur 8 butir per musim.
Induk betina kurang suka mengerami telurnya.
5.25. Ayam Cemara
Ayam yang pertumbuhan bulunya tidak sempurna, karena tidak memiliki bandera bulu. Yang tumbuh hanyalah batang bulunya saja, terutama bulu besar pada sayap dan ekor.
Batang bulu itu tumbuh mencuat mirip duri landak atau lidi. Kelainan itu tidak berpengaruh pada kesehatan, karena ayam telah beradaptasi dengan lingkungan setempat.
Karena sekujur bulu tubuhnya amat kaku, orang menyebutnya ayam cemara, ayam lidi, ayam sapu jagad, ayam rejeg wesi, atau ayam bulu landak.
6. Ayam Silangan Antar Spesies
Ayam hasil persilangan antara dua spesies ayam, terutama dengan induk pejantan ayam hutan dengan induk betina ayam kampung sangat menarik para penggemar ayam, karena turunan F1-nya memiliki daya tarik yang khas, yaitu bunyi kokok yang merdu. Misal ayam bekisar dan ayam burgo.
6.1. Ayam Bekisar

Ayam bekisar
Bekisar merupakan keturunan F1 hasil persilangan antara induk pejantan ayam hutan hijau gallus varius dengan induk betina ayam kampung gallus domestica.
Ayam ini banyak dipelihara sebagai unggas kesayangan, karena penampilannya yang elok dan bunyi suaranya yang dianggap indah, yaitu perpaduan yang harmonis antara ayam hutan dengan ayam kampung biasa.
Tidak semua bekisar bersuara bagus. Suara bekisar yang bagus merupakan suara asli yang tidak direkayasa.
Kualitasnya mulai tampak pada umur 6 bulan. Bekisar senang berkokok diatas kerekan. Warna bulu bekisar didominasi oleh warna bulu induk betinanya (ayam kampung), tapi postur tubuh, sifat, dan suaranya sangat dipengaruhi induk jantannya (ayam hutan hijau).
Bekisar putih merupakan keturunan F1 hasil persilangan antara induk jantan ayam hutan hijau dengan induk betina ayam ras berbulu putih, terutama ayam petelur leghom strain Hy-Line atau babcock karena potensinya menghasilkan bekisar putih amat kuat.
Bekisar dewasa putih bersih bulunya. Sosok badannya cantik, ramping. Jengger besar, merah. Kakinya agak keputihan.
Bekisar hitam merupakan keturunan F1 hasil persilangan antara induk jantan ayam hutan hijau dengan induk betina ayam cemani, karena potensinya menghasilkan ayam bekisar hitam legam.
Seluruh bulunya hitam, termasuk bulu kecil yang baru tumbuh. Begitu pula kaki, jari. Mata seolah-olah terdiri dari kornea saja, hitam polos. Jika kadar merahnya turun disebut merah srono (merah kehitaman).
Bekisar multiwarna merupakan keturunan F1 antara induk jantan ayam hutan hijau dengan induk betina ayam kampung berbulu merah, hitam, kuning, abu-abu, cokelat. Warna bulu bekisar berwarna-warni dengan bulu leher, bulu pelana, dan bulu hias merah menyala.
6.2. Ayam Burgo
Burgo merupakan turunan silang F1 antara induk jantan ayam hutan merah gallus gallus dengan induk betina ayam kampung.
Burgo jantan maupun betina memiliki cuping putih sebesar uang logam 25 rupiah.
Bentuk badan ayam burgo pendek ‘buntet’. Bulu badan warna merah di bagian dada, punggung, dan sayap. Jengger berbentuk wilah, merah.
Pial merah. Paruh runcing, hitam. Suara kokoknya kecil, nyaring. Semakin singkat suaranya semakin digemari, dengan akhir kokok melengking unik.
Ayam jantan dewasa berbobot 1-3 kg, betina 0,5-0,75 kg. Bulu betina cokelat kekuningan. Bertelur 20 butir per tahun.
7. Spesies Lain
Selain spesies dan varietas ayam tersebut diatas, masih ada beberapa spesies unggas diluar genus Gallus yang mendapat sebutan ayam.
Unggas itu antara lain ayam mutiara Numida Meleagris, ayam belanda alias kalkun Meleagris Gallopava, ayam emas Chrysopophus Pictus, ayam salju alias puyuh besar asia tengah Tetraogallus Himalayensis, ayam hutan hitam eropa Lyrurus Tetrix. Semuanya tergolong ordo Galliformes.