Makanan Penurun Kolesterol Itu adalah Kedelai

Hewata.com. Makanan Penurun Kolesterol. Mengurangi Kolesterol Dengan Kedelai.

Tempe dan tahu sudah lama kita ketahui sebagai bahan makanan yang murah sampai disepelekan orang. “Jangan menjadi bangsa tempe” adalah ungkapan berupa sepelenya tempe kedelai itu, sampai bangsa yang lemah disamakan dengan tempe.

makanan untuk menurunkan kolesterol, makanan penurunan kolesterol, makanan menurunkan kolesterol, makanan yang menurunkan kolesterol, minuman penurun kolesterol di indomaret, makanan yang bisa menurunkan kolesterol, makanan yang dapat menurunkan kolesterol, makanan mengurangi kolesterol, sayuran penurun kolesterol paling cepat, sayuran penurun kolesterol dan asam urat, penurun kolesterol cepat, sayuran menurunkan kolesterol

Kacang Kedelai sebagai penurun kolesterol – via : esakal.com

Makanan Penurun Kolesterol

Tetapi sejak kedelai diteliti di Amerika, disorot dan dinaikdaunkan sebagai bahan makanan yang bergizi, orang Indonesia pelan-pelan mulai menghargai tempe kedelai kembali.

Orang Amerika memang tidak makan tempe, tapi banyak yang minum susu kedelai, sampai orang Indonesia ikut gemar minum saridele.

1. Tanaman Kedelai

Ciri Tanaman Kedelai atau dalam Bahasa Inggris disebut Soybean yang bernama latin Glycine max dari family Fabaceae, berupa semak tegak yang tetap rendah, kira-kira setengah meter kalau dewasa. Dalam risalah-risalah kuno ia disebut Glycine max tapi pernah juga beredar sebagai Glycine Soja.

Mahkota bunganya setangkup seperti sayap kupu-kupu, sampai ia dimasukkan ke dalam anak suku Papilionaceae (tanaman berbunga kupu-kupu). Buahnya berbentuk polong, seperti tanaman kacang-kacangan lain dari Leguminosae. Di negara barat, kedelai dipandang sebagai ‘legume’ yang penting. Di Indonesia banyak dimanfaatkan tapi tidak dianggap penting.

BACA JUGA :  Sebaiknya Istri Bekerja atau Tidak?

Buah polong kedelai itu ada yang berbulu, sampai di daerah Pasundan ia disebut kacang bulu. Varietas yang tidak berbulu masing tetap menyandang nama kacang kedelai. Buah inilah yang membuat kedelai menjadi primadona kacang-kacangan, karena bijinya (2-5 butir tiap polong), selain bergizi dan bernilai ekonomis minyaknya juga berkhasiat.

Biji kedelai ini bisa hitam (sampai kedelainya disebut kedelai hitam) dan bisa juga kuning, tergantung varietasnya. Tapi yang kuning tidak pernah disebut kedelai kuning, melainkan ‘putih’. Kedelai hitam hanya dipakai untuk membuat kecap, sedang kedelai putih macam-macam: tahu, tempe, taoco, taoji, taoge, saridele.

tanaman kedelai, gambar tanaman kedelai, ciri tanaman kedelai, jurnal tanaman kedelai, budidaya tanaman kedelai pdf, manfaat kedelai

2. Manfaat Kedelai

Tanaman asli Asia ini mudah tumbuh sekalipun ditanam di sawah yang kekurangan air. Kadang-kadang malah dipaksa tumbuh di antara batang padi yang sudah dipanen padinya, sebagai kedelai sebaran. Alasannya menghemat waktu, tak perlu membabat batang padi, mengolah tanah dan menebar benih secara teratur. Tapi sudah tentu akan lebih banyak lagi hasilnya kalau kedelai ditanam sebagai kedelai wuwuran yang lebih teratur, dengan jarak tanam 20×20 cm.

Seratus hari harus sesudah tanam, kedelai sudah bisa dipanen. Batangnya dicabut, diikat menjadi bundelan dan dijemur di atas batang jemuran. 3-4 hari kemudian, bijinya sudah kering dan tanaman mati itu kemudian digebugi, sampai bijinya rontok dari polongnya.

BACA JUGA :  Manfaat Kencur untuk Kesehatan dan Menghangatkan Tubuh

Kalau kedelai dianggap penting sebagai bahan makanan, kita semua setuju. Tapi kalau kedelai dikatakan ‘berkhasiat obat’, apakah semua akan langsung percaya? Tapi memang karena kandungan utama kedelai ialah protein, tapi bukan itu yang berkhasiat sebagai obat. Protein hanya penting sebagai bahan makanan bergizi tinggi. Zat yang lebih memegang peranan penting sebagai ‘obat’ ialah Lecithin. Inilah yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga penderita kolesterol tinggi bisa memanfaatkannya sebagai ‘obat alami kolesterol’.

Mengapa kebanyakan kolesterol saja kok dikatakan ‘sakit’? tidak lain kalau sewaktu-waktu timbunan kolesterol itu menyumbat pembuluh darah yang menuju ke jantung maka pasien itu akan jantungan. Ini memang bukan penyakit seperti yang biasa kita tafsirkan ditimbulkan oleh kuman penyakit, tetapi gangguan kesehatan yang perlu dicegah jangan sampai kambuh.

makanan penurun kolesterol, makanan.penurun.kolesterol, makanan untuk.menurunkan kolesterol, 10 makanan penurun kolesterol, makanan penurun kolesterol dan asam urat, makanan menurunkan kolesterol, buah penurun kolesterol paling ampuh, sayuran penurun kolesterol paling cepat, makanan penurun kolesterol tinggi, makanan penurun kolesterol dan darah tinggi, buah untuk penurun kolesterol, olahan makanan penurun kolesterol

3. Bagaimana Cara Kerjanya?

Lecithin adalah senyawa Phospholipid (lemak yang menggandeng gugusan fosfat dalam molekulnya) yang sebenarnya juga ada pada setiap tanaman. Tapi keistimewaan lecithin kedelai ialah sifatnya yang lipotropik (mendorong pengangkutan asam lemak dari lever ke jaringan-jaringan tubuh, atau meningkatkan pembakaran lemak dalam hati), sehingga mencegah tertimbunnya lemak dalam hati itu.

Orang yang mempunyai ‘fatty liver’ menderita pertukaran zat dalam tubuhnya, karena hatinya berfungsi dengan baik dalam memecah lemak, menetralkan racun, dan tugas-tugas rutin lainnya. Kalau kebanyakan lemak yang mengganggu ini dikurangi, hatinya akan bertugas dengan baik lagi sebagaimana mestinya.

BACA JUGA :  Kenapa Harus Cuci Tangan? Berikut Alasannya

Mengapa lecithin kedelai bisa mengurangi lemak? Tidak lain karena ia mengandung asam lemak linoleat, oleat, dan arachidat yang berikatan rangkap. Dan lemak berikatan rangkap ini suka mengikat molekul lemak lain, sehingga ia disebut juga ‘lemak tak jenuh’. Setelah menggandeng lemak lain, lecithin itu membawanya pergi untuk dibakar di tempat-tempat yang memerlukannya.

Tidak hanya lemak yang tertimbun dalam hati saja yang akan dibakar, tapi juga yang menempel pada dinding bagian dalam dari pembuluh darah (pada pasien yang kolesterol darahnya tinggi).

Yang jelas, tahu tempe yang dimakan secara teratur memang menurunkan kadar kolesterol dalam darah kita. Tentu saja dalam batas wajar. Ini berarti, bahwa pasien yang bersangkutan juga harus mengurangi bahan makanan yang berkolesterol tinggi (jeroan, daging kambing, telur mata sapi berlebihan dan daging-daging yang berlemak) agar jangan sampai penurunan yang sudah tercapai karena makan tempe malah kembali naik lagi. Percuma juga makan ‘obat’ penurun kolesterol, kalau sehari-harinya menaikkan kadar itu kembali dengan makan lemak berlebihan lagi. (DBS)