Rekomendasi Makanan untuk Darah Rendah
Hewata.com. Makanan untuk darah rendah. Segala sesuatu di alam semesta harus bekerja sesuai dosis atau takaran, agar dapat berfungsi secara optimal. Dan, begitu pula tubuh manusia.
Tekanan darah yang berlebih, atau populer dengan sebutan hipertensi, dapat menimbulkan gejala yang serius, hingga mengancam nyawa. Sementara itu, kondisi hipotensi atau tekanan darah rendah, rupanya juga tidak kalah berbahaya bagi keberlangsungan hidup kita.
Makanan untuk Darah Rendah
Namun, parameter “tekanan rendah” akan berbeda pada setiap orang, tergantung riwayat kesehatan, usia, dan kondisi tubuh secara keseluruhan. Dalam keadaan normal, tekanan darah berada di kisaran 120/80 mmHg. Umumnya, diagnosa hipotensi akan diberikan apabila tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg dengan diikuti serangkaian gejala, seperti:
- penglihatan kabur
- gangguan konsentrasi
- pusing atau berkunang-kunang
- pingsan
- mual dan muntah
- tubuh terasa lemas
Selain itu, kamu harus segera menemui dokter apabila timbul gejala yang lebih berarti, seperti nadi terasa kencang, nafas melambat, serta kulit dingin dan lembab.
1. Apa penyebab hipotensi?
Terdapat aneka faktor yang dapat menjadi penyebab gejala pada tekanan darah darah, antara lain:
- perubahan posisi yang tiba-tiba,
- anemia,
- dehidrasi
- serangan jantung,
- kadar gula rendah,
- pengobatan,
- kehamilan,
- masalah pada kelenjar tiroid,
- stress,
- dan sebagainya.
Cara mengatasi tekanan darah rendah
Sebelum kamu memutuskan untuk menjalankan pola hidup dan pola makan yang dapat meningkatkan tekanan darah, temui dokter untuk berkonsultasi. Pastikan kamu telah mendapatkan diagnosa yang jelas mengenai hipotensi dan kondisi tubuh kamu.
Kemudian, pantau setiap gejala yang muncul, dan mulailah beberapa upaya yang dapat mencegah tekanan darah rendah, antara lain:
- Perbanyak konsumsi cairan, terutama setelah berolahraga.
- Hindari aktivitas tinggi di luar ruangan dalam cuaca panas.
- Hindari atau kurangi waktu di sauna, kolam air hangat, dan semacamnya.
- Lakukan perubahan posisi tubuh secara bertahap dan perlahan-lahan.
- Hindari posisi berbaring terlalu lama.
- Atur pola makan untuk menjaga kestabilan tekanan darah.
Terkait dengan poin terakhir, terdapat beberapa jenis makanan yang dapat kamu andalkan untuk mengatasi hipotensi.
Namun, kamu harus terus memantau perubahan tekanan darah dan gejala yang timbul, lalu batasi konsumsinya apabila tekanan darah telah mencapai angka normal. Nah, berikut ini pola makan dan jenis makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah:
- Makanan yang sarat vitamin B-12 untuk mencegah anemia, seperti telur, daging sapi, dan sereal terfortifikasi.
- Makanan yang kaya akan folat, seperti asparagus, hati ayam atau sapi, dan alpukat.
- Garam, berupa keju cottage, ikan asin, atau sarden kalengan.
- Teh licorice.
- Kafein, dalam kopi dan teh.
- Makan dalam porsi kecil, dengan frekuensi lebih sering.
- Menghindari makanan tinggi karbohidrat.
- Perbanyak air putih, dan hindari konsumsi alkohol.

Hati ayam, salah satu makanan untuk darah rendah
Yang perlu kamu ingat, langkah-langkah di atas hanya akan berdampak positif apabila sesuai dengan kondisi tubuh dan riwayat kesehatan kamu. Maka, konsultasikan dengan dokter apabila kamu hendak mengubah pola hidup dan pola makan, terutama jika kamu dalam kondisi hamil.
Karena, dengan menyesuaikan antara tindakan dan kebutuhan, kamu dapat mengoptimalkan manfaat dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Semangat sehat!