Membuahkan Buah-buahan di Luar Musim
Membuahkan di luar musim. Pembuahan ternyata bisa diatur melalui pemupukan. Teknik ini jauh lebih rumit daripada mengupas kulit batang, melukai batang/cabang, atau pengikatan. Namun, hasilnya bisa lebih dijamin meskipun banyak hal yang perlu dilakukan
Hewata.com. Secara fisiologis, tanaman memang bisa dibuahkan di luar musim. Kendatipun demikian, tanaman yang belum dewasa jelas tidak memenuhi persyaratan untuk dipacu pembuahannya.Daun, cabang, akar atau tampilan tanaman secara keseluruhan belum sempurna ukuran, bentuk dan warnanya.
Volume tajuk masih terlampau kecil dan jumlah daun belum banyak. Lambatnya tanaman menjadi dewasa bisa disebabkan beberapa faktor: secara genetik memang pertumbuhannya lambat (manggis), kondisi tanah kurang mendukung pertumbuhan, ada persaingan dengan gulma, atau gangguan hama/penyakit.
Persyaratan terpenting memacu pembuahan memang kedewasaan tanaman. Tanaman dewasa berarti carrying capacity-nya sudah mencukupi. Sosok tanaman tersebut secara keseluruhan mampu mendukung munculnya buah. Dengan kata lain, tanaman sudah beralih dari fase vegetatif ke generatif.
Cahaya dan pupuk
Tanaman akan berbunga bila memperoleh sinar matahari cukup. Cahaya matahari memperlancar proses fotosintesis.
Semakin banyak cahaya, semakin gencar fotosintesis. Hasil fotosintesis dikirim ke akar dan setelah melalui berbagai proses, hasil fotosintesis berubah menjadi energi yang dipakai akar menyedot unsur hara dari dalam tanah.
Semakin banyak unsur hara tersedot, semakin bagus perumbuhan tanaman.
Tanaman yang sudah dewasa, tapi letaknya agak ternaungi teritisan atap, misalnya tidak akan berbunga sampai tingginya melampaui teritisan itu sehingga memperoleh sinar matahari yang cukup. Jika intensitas cahaya matahari kurang, tingkatkan dengan memindahkan tanaman ke lokasi yang lebih terbuka.
Seandainya tajuk tanaman terlalu lebat, kurangi sehingga cahaya matahari dapat menembus sampai ke bagian dalam tanaman.
Jika tanaman ada di bawah naungan helaian plastik putih transparan dan plastiknya mulai kusam, cuci naungan itu dengan deterjen.Helaian plastik yang bening memudahkan masuknya cahaya matahari.
Perpindahan tanaman dari fase vegetatif ke generatif menjadi lambat kalau tanaman diberi pupuk nitrogen dengan kandungan amonium tinggi.
Sebaiknya tanaman diberi pupuk N nitrat, misalnya memakai kalsium nitrat, kalium nitrat, magnesium nitrat.Secara keseluruhan jumlah nitrogen yang diberikan pun sebaiknya dikurangi.
Pemberian unsur P juga harus ditingkatkan.Fosfat dapat menambah jumlah perakaran sehingga efisiensi penyerapan hara meningkat dan tanaman cepat mencapai tahap generatif (siap berbunga dan berbuah).
Gunakan saja pupuk tabur TSP, SP-36, MAP (mono amonium-phosphat), DAP (diamonium-phosphat), atau MKP (mono-kalium-phosphat).
Tingkatkan pula kandungan unsur K dengan kalium nitrat, MKP, kalium sulfat.Pupuk dilarutkan dalam air dan kemudian disiramkan ke daerah perakaran.
Unsur magnesium (Mg) yang selama ini sering diabaikan juga memegang peranan penting untuk merangsang munculnya buah.Unsur ini merupakan bahan bangunan klorofil (butir hijau daun). Jumlah klorofil yang banyak akan menggencarkan proses fotosintesis.
Pada musim hujan, pemberian Mg sebaiknya ditingkatkan, sehingga walaupun sinar matahari kurang, fotosintesis masih bisa berjalan terus.
Untuk mendukung pertumbuhan tanaman, taburkan dolomit yang kandungan MgO-nya antara 13-17%. Bisa juga dipakai pupuk magnesium sulfat atau magnesium nitrat.
Dengan perlakuan-perlakuan tersebut, carrying capacity tanaman bisa dipacu.Seandainya kondisi ini sudah tercapai (ditandai dari lebatnya tajuk tanaman dan pertumbuhan batang/cabang yang sehat), tanaman sudah siap dibuahkan.Pada kondisi ini, berikan pupuk dengan jumlah lebih banyak dan frekuensi pemupukan lebih sering.
Jeruk
Pohon jeruk yang sudah memiliki pentil buah sangat rakus dengan unsur hara. Kalau persediaan hara di dalam tanah tidak cukup, persediaan hara akan habis. Akibatnya, setelah panen, tanaman menjadi lelah dan lambat menghasilkan tunas baru. Kalaupun muncul tunas baru, ia akan lambat membesar.
Bagaimana jika unsur hara cukup?Pentil buah leluasa berkembang. Persediaan hara di dalam tanah masih ada untuk memunculkan tunas baru. Bila intensitas pemupukan diteruskan (dosis tepat, komposisi terpat, frekuensi pemberian sering, cara pemberian terarah), maka tunas tumbuh pesat. Sehelai tunas muncul per minggu dengan bentuk lebar, tegap, hijau, dan tak ada satu pun yang rontok. Dengan demikian kerimbunan tajuk cepat tercapai. Didukung sinar matahari yang cukup, akan terjadi perangsangan pembungaan di ujung ranting. Bunga sebagian besar akan menjadi pentil, hanya sedikit yang rontok dan gagal.
Jika tiba musim hujan, kadar air dalam tanah menjadi tinggi, sehingga konsentrasi unsur hara di dalam tanah rendah. Akar lebih banyak menyerap air.Pada kondisi seperti itu, tanaman tidak kunjung menghasilkan bunga.
Cobalah tutup permukaan tanah dengan helaian plastik. Limpahan air hujan dibuang keluar kebun.Kadar air dibawah mulsa tidak bertambah, malah turun karena tajuk menguapkan air yang diambil dari tanah. Dengan demikian konsentrasi hara di dalam tanah meningkat.
Di musim hujan proses fotosintesis berjalan lambat. Akar tanaman tidak banyak memiliki enegi untuk menyedot unsur hara. Energi yang terbatas itu hanya dapat mengangkat unsur yang ringan, seperti air dan nitrogen.Sedangkan hara yang ‘berat’, tidak terangkut. Penyerapan unsur hara yang timpang membuat tanaman tidak akan berbunga dan berbuah. Pupuk daun dapat dipakai untuk mengoreksi ketimpangan itu, asal dilakukan sering sekali.Sebab, pupuk ini langsung memakai daun tanpa melalui akar.
Durian
Kalau sosok tanaman durian sudah besar, tajuk rimbun, sosok daun tampak tegap, hijau, lebat, dan kekar, maka sudah tiba saatnya memacu pembungaan dan pembbuahan.Amati apakah tanah cukup lembap.Kalau kering, siram sampai air meresap ke dalam tanah.
Berikan pupuk yang kadar N-nya rendah (sebaiknya N nitrat dan bukan N amonium), P-nya sedang dan K-nya tinggi. Hitung luas piringan sekeliling batang dan taburkan 100 g campuran NPK itu per meter persegi setiap dua bulan sekali.
Pupuk cukup ditabur dipermukaan tanah, tidak perlu ditugal atau dibenamkan. Sebab, itu akan mengganggu sistem perakaran tanaman. Dengan bantuan embun, siraman, atau air hujan, pupuk akan larut sedikit demi sedikit dan memasuki zona akar, untuk diserap akar dan diangkut ke atas.
Kalau cuaca mendukung terus, taburkan magnesium sulfat agar warna permukaan atas daun lebih hijau dan bagian bawahnya cokelat. Inilah satu-satunya terapi mengatasi kurangnya intensitas matahari di musim hujan, sementara proses fotosintesis tetap ingin dipacu. Jika seluruh perlakuan itu diterapkan secara konsisten, tanaman akan berubah sembarang waktu, berarti juga diluar musim.