Cara Panen Buah Durian yang Baik dan Benar

hewata.com. Panen Buah Durian. Durian hasil okulasi atau sambungan umumnya mulai berbunga 4-5 tahun setelah penanaman.

Bunga pertama yang muncul dapat lebat sekali, tetapi yang menjadi buah muda paling banyak berkisar 5-10%.

Dalam masa pembesaran buah, biasanya terjadi lagi kerontokan buah muda.

Hal ini lumrah saja, karena pohon muda sedang memasuki fase yang sering disebut masa belajar berbuah.

Akhirnya, buah yang dapat bertahan sampai panen tak lebih dari 10 buah, bahkan mungkin rontok semua sebelum dapat dipanen.

Kualitas buahnya belum stabil, sehingga belum dapat dijadikan ukuran sukses tidaknya berkebun durian.

panen durian berapa lama, panen durian di pekarangan rumah, panen durian di halaman rumah, musim panen durian bulan apa, panen durian berapa tahun sekali, panen buah durian, durian panen berapa tahun, jadwal panen durian, cara panen durian, cara panen durian montong, kapan panen durian, jadwal panen durian di indonesia, jangka panen durian, lamanya panen durian, musim panen durian, masa panen pohon durian, umur panen pohon durian

Pada tahun ke-6 hingga ke-9 kondisi pohon muda sudah mulai mantap, sehingga produksinya mulai meningkat secara bertahap.

Bila bibit pada masa mudanya (umur 1-3 tahun) mengalami stress yang berakibat terjadinya kerusakan permanen (cacat), maka pada umur 6-9 tahun tanaman akan berproduksi jauh di bawah rata-rata.

Pada umur 10 tahun, hasil panen durian dapat mencapai 40-70 buah per pohon.Sejalan dengan itu, kualitas buah yang dihasilkan pun lebih stabil dibandingkan tahun-tahun awal berbuah.

Kualitas panen buah sebenarnya sangat dipengaruhi keadaan cuaca menjelang saat panen.

Hujan yang turun selama seminggu berturut-turut dapat menurunkan kualitas panen, karena rasa durian menjadi hambar.

Sebaliknya, masa kering menjelang panen membuat buah terasa manis dan lebih cepat masak.

Panen buah terjadi 90-130 hari sejak bunga mekar, tergantung varietas yang ditanam dan iklim lingkungannya.

Dalam satu pohon, masa pematangan buah pertama hingga buah terakhir dapat berbeda hingga 10 minggu.

Karena itu, rata-rata musim durian dapat berlangsung selama 3 bulan. Varietas-varietas yang panen pada awal musim diantaranya hepe dan otong (2-3 minggu sebelum panen raya), sedangkan yang panen menjelang akhir musim adalah petruk dan kani.

See also  10 Manfaat Pohon Pisang bagi Manusia

Dalam perkebunan berskala komersial, varietas-varietas ini mempunyai nilai lebih karena dapat memperoleh harga jual yang lebih baik dibanding saat panen raya durian.

Cara Memetik Buah Durian

Panen durian ada 2 cara, yaitu dipetik atau ditunggu hingga buah jatuh sendiri.

Cara petik memerlukan perhitungan saat panen yang tepat, artinya umur buah setelah bunga mekar dijadikan patokan saat buah harus dipetik.

Setelah dipetik, buah harus diperam dahulu agar matang sempurna.

Cara ini lazim diterapkan petani/pedagang durian yang memerlukan waktu simpan lebih lama untuk menjual buahnya, agar tidak cepat menjadi busuk.

Cara petik populer dilakukan di Thailand, karena sebagian besar produksi buahnya untuk diekspor ke mancanegara, termasuk ke Indonesia.

Untuk pasar local di Thailand, selera konsumen durian adalah buah yang masih tergolong ‘mengkal’ untuk ukuran orang Indonesia.

Buah setengah masak ini mempunyai daging buah yang teksturnya agak renyah, banyak bertepung, kering, dan belum terlalu manis. Aromanya pun belum sepenuhnya keluar.

Wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Bangkok pada umumnya lebih suka durian yang sudah ‘setengah busuk’ untuk ukuran orang Thailand.

Tetapi kita tidak perlu berkecil hati, karena selera orang Indonesia ternyata sama dengan selera tetangga kita, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Menunggu Jatuhan

Cara panen kedua dengan menunggu hingga buah jatuh sendiri dari pohon, karena sudah masak betul.

Pada pohon yang tumbuh alamiah di lading atau hutan, buah dibiarkan jatuh ke tanah dari ketinggian 10-30 meter.

Akibatnya buah rusak atau cepat menjadi busuk, sehingga tak enak dimakan apalagi untuk dijual.

Di daerah Jawa Barat banyak pemanjat pohon ulung mampu meniti dahan-dahan kecil untuk mengikat buah durian yang sudah cukup tua.

See also  5 Jenis Pohon Pisang Hias yang Unik

Dengan bantuan sepotong galah dan seutas tali rafia, mereka ‘berakrobat’ di puncak-puncak pohon tinggi untuk mengikat buah durian satu per satu.

Apabila telah masak buah tidak lagi jatuh ke tanah, melainkan menggantung pada tali dan diturunkan pelan-pelan saat panen.

Cara ini menjamin kualitas buah tetap baik, enak dimakan, dan masih dapat dipasarkan untuk 1-2 hari.

Buah-buah jatuhan ini sebaiknya dimakan sesegera mungkin, karena setelah beberapa hari menjadi kedaluwarsa dan tak enak dimakan.

Biasanya ujung buah kulitnya akan merekah, sehingga daging buahnya ‘masuk angin’. Buah ini rasanya menjadi hambar.

Saat terbaik menikmati buah adalah 24 jam setelah jatuh dari pohon. Pada saat itu, sebagian besar kandungan karbohidrat telah berubah menjadi gula dan tekstur dagingnya mulai lunak, sehingga terasa sangat nikmat.

Bila lebih dari 48 jam, rasa dagingnya berubah dari manis menjadi agak pahit karena gula berubah menjadi alcohol. Menjelang busuk, rasa pahit alcohol ini berubah lagi menjadi rasa asam cuka.

Pendinginan dapat membantu memperlambat pembusukan buah. Caranya, setelah dibiarkan selama 24 jam pada suhu udara biasa, rasa manis mencapai puncaknya.

Pada saat itulah daging buah dilepas dari kulitnya, lalu dibungkus dengan plastik selofan dan dimasukkan ke dalam ruang pendingin.

Segera setelah dikeluarkan dari ruang pendingin, buah harus dimakan karena tidak tahan disimpan lagi.