Perbedaan Customer dan Consumer

Hewata.com. Perbedaan Customer dan Consumer. Jangankan bahasa asing, Bahasa Indonesia juga sering memunculkan istilah yang seolah sama, tetapi rupanya mempunyai konteks yang lain. Sebutlah saja kata misi dengan visi, paham dengan mengerti, atau cinta dengan sayang. Kalimat semacam itu sering mengelabui pemakai bahasa.

Perbedaan Customer dan Consumer

Pada kesempatan kali ini ada istilah customer dan consumer, yang mirip secara pengejaan dan arti, tapi mempunyai ketidaksamaan tegas tersendiri. Beberapa orang kemungkinan memandang jika pengetahuan ini tidak begitu penting. Tapi untuk sebagian lain, mengetahui perbedaan arti dari istilah ini dapat begitu penting, terutamanya di dunia ekonomi dan strategi marketing.

apa beda customer dan consumer, apa beda customer dan konsumen, beda customer, beda customer dan costumer, beda customer dan , consumer, apa beda customer dan konsumen, bedanya consumer dan customer, Pengertian, Maksud, Arti

Secara harfiah, customer maknanya pelanggan. Mereka ialah orang yang membeli produk atau membayar jasa Kamu sendiri tidak tahu pasti, barang atau pelayananmu akan diapakan seterusnya.

Orang yang membeli kaos ialah customer, orang yang membeli kaus untuk dipasarkan kembali ialah customer, orang yang membeli kaos untuk dibagikan gratis adalah customer, dsb. Siapa saja yang memberikan beberapa uang untuk produk atau jasa kamu ialah customer-mu.

Sementara itu, consumer sendiri adalah konsumen. Mereka jadi figur yang mengonsumsi, menikmati, atau menggunakan produk dan jasa kamu. Mereka tidak harus membeli atau membayar. Bisa saja Sang A membeli kaos padamu, tapi yang menggunakan kaosnya justru Sang B. Dengan begitu, B-lah sebagai consumer kamu. A sendiri lebih pas dikatakan sebagai customer kamu.

Ada kemungkinan jika seorang berperanan ganda, sebagai customer sekalian consumer. Maknanya, orang itu membayar dan menikmati produk atau jasa kamu.

Di dunia pemasaran, lumrah ada jika kamu membidik target. Targetnya dapat customer, consumer, atau juga bisa membaurkan ke-2 nya. Misalnya dalam usaha memasarkan produk permen enak dan sehat. Produk ini dibikin untuk anak-anak.

See also  Eco Friendly Adalah? Berikut Penjelasannya

Mereka ialah konsumennya. Karena itu, perusahaan juga membuat iklan sangat menarik supaya sasarannya dapat tertarik untuk membeli. Tapi sebagai penikmat, anak tidak langsung jadi penanggung-jawab. Yang membayarnya masih tetap orangtua atau orang dewasa yang membeli permen tersebut.

Orangtua atau orang dewasa itu juga jadi figure yang dikatakan sebagai customer. Seperti insting orangtua, mereka akan menimbang faktor kesehatan atau efeknya pada anak. Setelah dirasakan baik-baik saja dan anak menyukainya, mereka akan siap jadi customer.

Research memang menunjukkan jika anak sebagai consumer menjadi dampak yang paling kuat untuk customer. Orangtua dapat terbujuk atau dipengaruhi oleh anaknya, hingga mereka rela-rela saja menggulirkan uang untuk mendapatkan produk atau jasa itu.

Nach, demikian pembahasan mengenai perbedaan customer dan consumer.