Pemberian Pupuk Pembesar Rimpang Jahe Dosis Tinggi

Hewata.com. Pupuk Pembesar Rimpang Jahe. Jahe termasuk tanaman yang mudah menyesuaikan diri. Buktinya, gejala kekurangnan unsur N, P, dan K tidak akan terlihat selama masa vegetatif, meskipun produksinya kelak akan rendah.

Pupuk untuk Jahe

Dari hasil analisis yang dilakukan, jahe membutuhkan bahan organik yang sangat tinggi. Sementara ‘kebutuhan urea, TSP, dan KCI masing-masing sekitar 800-1.000 kg/ha’. Jumlah ini bisa bervariasi tergantung keadaan tanah. Jika subur tentu dosisnya lebih kecil. Jika liat, meskipun pupuknya banyak juga akan telihat responnya.

pupuk pembesar rimpang jahe, pupuk untuk jahe merah, pupuk mutiara untuk jahe, pupuk untuk jahe, jenis pupuk untuk jahe, pupuk jahe merah, nama pupuk jahe, pupuk jahe polybag, pemupukan jahe, pupuk untuk tanaman jahe, pupuk tanaman jahe, pupuk untuk umbi jahe

Bahan organik yang dianjurkan ialah pupuk kandang dengan dosis 20 ton per hektar. Pupuk kandang yang dipakai harus sudah jadi dan tidak akan mengalami fermentasi lagi. Pupuk yang dibutuhkan jahe hanya NPK dan bahan organik. Pupuk organik penting lantaran ia bisa memperbaiki struktur tanah, menyediakan unsur mikro dan menyerap air karena bahan ini mampu mengikat air.

Disarankan pemakaian 30 ton dosis bahan organik per hektar.Bahan organiknya boleh pupuk kandang, asal jangan kotoran ayam. Kalau menggunakan kotoran ayam penyakitnya banyak. Pupuk organik sebanyak itu memang agak sulit dicari, dan bila sebagian diganti dengan pupuk daun, produksinya akan berkurang kira-kira 4 ton/ha. Dosis urea, TSP, KCI yang dianjurkan adalah masing-masing 0,8, 0,75 dan 1 ton per hektar.

BACA JUGA :  Tanaman Hias ini Susah Dirawat oleh Pemula

1. Urea, jangan di awal tanam

Cara pemberian pupuk Pembesar Rimpang Jahe agak sedikit berbeda. Pupuk dasar yang dipakai ialah pupuk kandang, TSP, dan KCI. Pupuk kandang dan TSP diberikan sekaligus pada saat tanam. Sedangkan 1/8-1/10 dari dosis KCI disisakan untuk diberikan sebulan kemudian. Urea diberikan 2-3 kali. Jika 2 kali, urea ditaburkan setelah tanaman setelah tanaman berumur 1-4 bulan dengan dosis masing-masing 166-333 kg/ha dan 534-667 kg/ha. Sedangkan jika 3 kali diberikan pada umur 1, 2, dan 3 bulan berturut-turut sebanyak 266-333 kg/ha.

Kekurangan unsur N akan berakibat fatal, umbinya kecil-kecil. Kalau unsur P dan K yang kurang, tidak akan berakibat fatal. Unsur N di jahe dipakai untuk pembelahan dan pembesaran sel di samping membantu fotosintesis. Unsur K untuk menguatkan sel dan membuat warna jahe bagus serta memperbesar umbi. Sedangkan unsur P untuk memperbesar kemampuan fotosintesis.

Pemupukan urea pada awal tanaman percuma saja. Sebab sampai umur 1 bulan kebutuhan N masih terpenuhi oleh pupuk organik. Dengan bertambahnya umur tanaman, kebutuhan N semakin meningkat sementara N yang tersedia semakin berkurang.Ketika itulah urea mulai diberikan.

BACA JUGA :  Mengenal Bunga Alokasia si “Elephant Ear”

Pemberian pupuk dilakukan saat tanmaan berumur 1-4 bulan karena waktu itu merupakan tahap awal pembentukan umbi. Sementara pertumbuhan paling aktif terjadi pada umur 4-6 bulan.

2. Tanahnya berpasir

Agar dosis pupuk yang tinggi itu memberikan hasil maksimal, jahe harus ditanam di tanah yang subur, banyak mengandung humus, berdrainase dan aerasi yang baik. Supaya rimpangnya besar, kandungan pasir di tanah itu paling tidak 30%. Tanah seperti itu biasanya termasuk jenis regosol.

Seandainya kandungan clai (kandungan tanah liat) terlalu banyak sehingga tanah itu kurang porous, maka diatasi dengan pemakaian sekam. Caranya, setiap lubang tanam dialas sekam padi. Kemudian bibit diletakkan di atas sekam itu dan selanjutnya lubang ditutup tanah. Hasilnya pemakaian sekam ternyata bisa meningkatkan porositas tanah.

Tanah jahe membutuhkan kelembapan yang cukup tinggi selama masa pertumbuhannya. Paling tidak sampai berumur 6 bulan. Untuk mengurangi penguapan, dianjurkan pemakaian mulsa jerami atau batang pisang. Mulsa juga berguna untuk menekan pertumbuhan gulma. Mulsa sebanyak 4-5 ton/ha diberikan begitu bibit ditanam sampai tanaman berumur 6 bulan.

BACA JUGA :  Cara Pengendalian Penyakit Busuk Pada Kentang

Tanah untuk jahe harus netral pH-nya. Tanah asam perlu dikapur. Penambahan kapur tidak akan mempengaruhi kuantitas, tapi lebih pada kualitas. Umbi jahe yang ditanam di tanah asam penampilannya akan lebih jelek daripada yang pH-nya netral.

3. Pemeliharaan lain

Pemupukan dosis tinggi ini tidak mungkin bisa menghasilkan 30-50 ton per hektar tanpa upaya lain. Jahe termasuk tanaman rakus air. Sampai umur 6 bulan ia tidak mau kekurangan air. Jika itu terjadi produksinya akan rendah. Itulah sebabnya saat tanam jahe yang paling tepat ialah pada permulaan musim hujan.

Jahe harus dirotasi dengan kacang-kacang. Setahun tanam jahe, tahun berikutnya bertanam kacang-kacangan dan kemudian jahe lagi.Keuntungan memakai tanaman kacang-kacangan ialah bisa menghemat pupuk N (urea).

.Selain itu rotasi dilakukan untuk menghindarkan alelopati (penurunan hasil meskipun tidak ada penyakit). Alelopati bisa menurunkan hasil sampai 65% pada panen tahun kedua. Jahe masih bisa ditanam 2 kali berturut-turtut di tempat yang sama. Pada masa tanam ketika jika tidak dilakukan rotasi barulah terjadi alelopati.