16 Tanaman Kosmetik Tradisional Puteri Keraton
Hewata.com. Tanaman kosmetik. Ragam flora terutama keluarga jahe-jahean dan buah-buahan telah banyak berperan dalam upaya mempercantik wanita.
Bahan ramuan yang dulunya dominan digunakan di lingkungan keluarga kerajaan atau keraton, kini telah banyak dimanfaatkan wanita-wanita berbagai kalangan di kota-kota besar.
Upaya mempercantik diri sudah dimulai sejak ribuan tahun lalu. Masyarakat Mesir dan Yunani misalnya, sudah sejak zaman purba menggunakan minyak biji zaitun untuk kosmetika. Sedangkan masyarakat Jawa telah lama mengenal lulur yaitu ramuan dari umbi-umbian famili Zingiberaceae (jahe-jahean) yang dicampur beras ketan, pandan wangi, dan campuran lainnya untuk menghaluskan dan mengencangkan kulit.
Tanaman Kosmetik
Mereka juga telah mengenal shampo berupa air merang dan kondisioner berupa campuran cemceman minyak kelapa, kemiri, dan bahan wewangian. Ramuan ini berkhasiat untuk menguatkan dan menghitamkan rambut, menjaga timbul uban, dan mencegah ketombe.
Sementara untuk melangsingkan tubuh digunakan jamu galian singset dan racikan berupa campuran kencur, kunyit, delima putih, pinang, dan asam jawa juga jeruk nipis. Sebagai penghilang bau badan mereka minum air daun sirih, makan buah kepel.
1. Asam jawa
Tanaman yang diduga berasal dari India dan Afrika ini termasuk tumbuhan tropis berbuah polong. Biasa hidup di dataran rendah. Buah asam jawa (Tamarindus Indica) mengandung selulosa, pektin, asam tartrat, asam sitrat, asam malat, kalium bitartrat, gula invert, vitamin A, B1, dan C. Kulit biji mengandung flobatannin dan dalam bijinya mengandung pati serta albuminoid.
Per 100 g buah yang matang mengandung nilai kalori 239 kal, protein 2,8 g, lemak 0,6 g, karbohidrat 62,5 g, Ca 74 mg, P 113 mg, Fe 0,6 mg, vitamin A 30 SI, B1 0,74 mg, dan vitamin C 2 mg.Bagian tanaman yang banyak dimanfaatkan adalah buah dan daunnya. Digunakan sebagai campuran racikan galian singset dan campuran kondisioner agar rambut tidak rontok, pencegah ketombe, dan perawatan kulit.
2. Delima putih
Termasuk tanaman semak yang banyak percabangannya. Tingginya bisa mencapai 5 m. bunga dan buahnya berwarna putih kekuning-kuningan atau merah muda. Buah menggantung berbentuk bulat dengan biji bulat putih kekuningan. Kulit buah mengandung alkaloida berupa peleterina, metilpeleterina, pseudopeleterina, isopeleterina, metil isopeleterina, tanin, dan gula.
Tanaman yang termasuk famili Punicaceae ini diduga berasal dari Asia Barat sekitar Iran. Berdasarkan warna daging buahnya delima yang sering ditanam dibagi 3 jenis yaitu: delima putih, merah, dan ungu (hitam).
Namun, yang paling banyak digunakan adalah delima putih (Punica Granatum). Buah itu berguna untuk ramuan pelangsing tubuh dan pembersih darah selama haid. Bagi wanita yang telah melahirkan, biasanya buah delima direbus bersama akar rambutan, langsat, papaya, akar alang-alang, dan manggis dalam periuk tanah. Air rebusannya setelah disaring diminum berturut-turut satu gelas selama 40 hari.
3. Jeruk nipis
Jeruk nipis (Citrus Aurantifolia) termasuk famili Rutaceae dan diduga berasal dari Indo Cina. Tanaman ini dapat berbuah sepanjang tahun dengan produksi mencapai 400 buah. Sewaktu muda kulit buah berwarna hijau dan berubah kuning setelah tua. Kandungan gizi buah per 100 g yaitu: vitamin C 27 mg, Ca 40 mg, P 22 mg, karbohidrat 12,4 g, B1 0,04 mg, Fe 0,6 mg, lemak 0,1 mg, kalori 37 g, protein 0,8 g, dan air 86 g.
Air buah jeruk nipis diyakini berkhasiat menyembuhkan jerawat, mencegah anemia, tekanan darah tinggi, dan melangsingkan badan. Sebagai kosmetika buah ini banyak dimanfaatkan sebagai campuran masker agar kulit wajah tidak mudah keriput. Selain itu digunakan dalam campuran jamu pelangsing tubuh dan kondisioner.
4. Kelapa
Pohon serba guna ini tumbuh baik pada dataran rendah tepi pantai sampai ketinggian 300 m dpl. Semua bagian pohon kelapa (Cocos Nucifera) dapat dimanfaatkan termasuk untuk obat-obatan tradisional terutama kelapa hijau.
Kandungan kimia daging buah berupa kaprin, kapril, laurin, miristin, palmitin, stearin, kapron, asam undekanoat, dan asam tridekanoat. Sementara air kelapanya mengandung glukosa, sakarosa, dan mineral. Per 100 g daging kelapa kalorinya antara 180-359 kal dan untuk airnya 17 kal. Zat lain yang terkandung diantaranya vitamin C, protein, lemak, karbohidrat, Ca, Fe, dan P.
Dalam kosmetika minyak kelapa yang diolah secara tradisional setelah dicampur dengan irisan daun pandan wangi dan dimasak bersama rempah pewangi disebut minyak cem-ceman. Bahkan ramuan ini dicampur kemiri yang bermanfaat menyuburkan dan menghitamkan rambut.
5. Kemiri
Kemiri (Aleurites Moluccana) berasal dari kepulauan Maluku. Bentuk buah bulat dan memiliki biji bertempurung keras berwarna cokelat kehitaman. Daging buah/biji berwarna putih kekuningan dan mengandung palmitin, stearin, miritin, asam minyak, lemak, protein, gliserin, asam fosfor, serta vitamin B1.
Biji kemiri ini telah lama digunakan untuk memperbaiki dan memperkuat rambut. Sebelum digunakan biji tadi biasanya dibakar terlebih dahulu sehingga gosong lalu dicampur minyak kelapa. Para puteri keraton meyakini ramuan ini berkhasiat dapat menumbuhkan rambut, menghitamkan, dan mencegah tumbuhnya uban. Di Malaysia jelaga bakaran biji kemiri dimanfaatkan sebagai maskara.
6. Kenanga
Cananga Odorata diduga berasal dari Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman yang tingginya dapat mencapai 30 m ini dikenal sebagai pohon parfum. Bagian tanaman yang banyak digunakan dalam kosmetika adalah bunganya yang berwarna kuning kecokelatan. Setelah diolah bunga ini akan menghasilkan minyak kenanga.
Bahan kimia dalam bunga kenanga antara lain benzoic, farnesol, geranoil, linalool, benzyl acetate, eugenol, safrol, cadinene, dan pinene. Bahan-bahan kimia ini sebagian besar mudah menguap dan beraroma. Minyak kenanga sangat baik untuk aromaterapi. Untuk mempercantik wanita minyak kenanga dipakai dalam campuran masker dan lulur.
7. Kencur
Kencur (Kaempferia Galanga) tersebar di India, Asia Tenggara, dan Cina. Memiliki batang semu dengan tinggi dapat mencapai 20 cm berwarna keputih-putihan. Rimpangnya tumbuh memanjang ke bawah sampai 2-3 cm dengan diameter 1,5 cm, bercabang, saling berdesakan, dan tidak berserat. Daging rimpang berwarna putih dengan bagian tengah berempelur dan transparan. Beraroma khas, rasanya pedas, hangat, dan agak pahit.
Kandungan kimia tanaman yang termasuk famili Zingiberaceae ini antara lain minyak asiri (2-4%) yang terdiri dari borneol, kamfen, para-metoksi-stiren, karen etil para-metoksi-sinamat, dan pentadekan. Kencur banyak dijadikan ramuan kebugaran, campuran bedak dingin, dan pelangsing tubuh.
8. Kunyit
Kunyit (Curcuma Domestica) termasuk famili Zingiberaceae ini diduga berasal dari India. Biasanya tumbuh diantara semak hingga hutan mulai ketinggian 90-2.000 m dpl. Dapat tumbuh subur di daerah subtropis dan tropis. Rimpangnya berwarna kuning tua.
Kandungan kimia berupa minyak asiri (turmeron, zingiberen, seskuiterpenalkohol), kurkumin, desmetoksikurkumin, bisdesmetok-sikurkumin, zat pahit, lemak, dan hars. Selain itu dalam kunyit juga terdapat pati, protein, Ca, P, Fe, dan vitamin C. Sejak dulu kunyit banyak digunakan sebagai campuran lulur untuk menghaluskan kulit, pelangsing tubuh, dan menghilangkan bau badan.
9. Mawar
Tanaman ini memiliki ratusan spesies dan ribuan varietas. Rosa spp. banyak ditanam di halaman rumah sebagai tanaman hias. Tanaman yang diduga berasal dari Amerika ini berupa perdu yang tingginya antara 0,3-5 m.
Bunga ada yang tunggal atau lebih dalam setiap tangkainya. Warna bunga beraneka ragam mulai dari putih hingga oranye. Bagian tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan kosmetika adalah bunganya karena mengandung sitral, sitronelol, geraniol, linalool, nerol, eugenol, feniletilalkohol, famesol, dan nonilaldehid. Dalam bentuk minyak mawar banyak digunakan sebagai pembersih dan penghalus wajah serta mengobati jerawat.
10. Melati
Melati (Jasminum Sambac) banyak dijumpai di Indonesia, Filipina, India, dan Asia Tenggara. Tumbuh di daerah sampai ketinggian 1.800 m dpl. Tanaman termasuk perdu berbatang keras dengan tinggi dapat mencapai 2,5 m. Bunga berwarna putih bersih, berbentuk terompet, dan berbau harum. Bunga inilah yang banyak digunakan sebagai parfum. Kandungan kimianya berupa benzyl, indil, livalyl, dan asetat.
11. Padi ketan
Jenis Tanaman kosmetik padi ketan diyakini berasal dari India sekitar 2.500 SM-3000 SM dan kemudian tersebar ke Cina, Asia Tenggara sampai akhirnya ke Mesir, Eropa, Afrika, dan Amerika. Terdapat 20 spesies padi budidaya diantaranya padi ketan (Oryza Sativa Glutinosa). Yang membedakannya dengan padi biasa adalah nasinya lebih lekat.
Beras mengandung gizi berupa kalori, karbohidrat, protein, Ca, P, Fe, kalium, thiamin, riboflavin, dan niasin. Sementara pada batang dan daunnya terdapat 18 macam asam amino. Bagian padi ketan yang sering dijadikan kosmetika adalah merang (malai) dan berasnya. Hasil pembakaran merang berupa abu dicampur air dan diendapkan. Air abu merang inilah yang digunakan untuk sampo.
Beras ketan juga merupakan campuran lulur untuk melemaskan dan menghaluskan kulit wajah. Campuran beras, kencur, dan kunyit merupakan minuman pelangsing tubuh. Beras yang dicampur kencur kemudian dilembutkan berfungsi sebagai bedak dingin. Agar bedaknya harum, campuran itu dicampurkan air mawar agar tampil lebih segar. Khususnya untuk kulit wajah berminyak biasanya dicampur sedikit asam kawak.
12. Pandan wangi
Dikenal dengan nama pandan arum atau pandan musang. Di pedesaan tanaman ini banyak dijumpai di pekarangan rumah. Tanaman yang memiliki nama latin Pandanus Amaryllifolius ini termasuk terna dengan tinggi 2 m.
Daun berbentuk pita berwarna hijau yang panjangnya dapat mencapai 1 m. Sesuai namanya, daunnya berbau harum terlebih bila diremas. Daun yang harum ini mengandung alkaloida, saponin, flavanoida, tanin, dan polifenol.
Sebagai bahan kosmetika, daun ini digunakan bersama kunyit dan tepung beras ketan sebagai lulur wangi. Dalam perawatan rambut, pandan wangi menjadi salah satu campuran minyak cem-ceman dan minyak rambut setelah dicampur minyak kelapa.
13. Pinang
Tanaman kosmetik ini tumbuh di daerah sampai ketinggian 1.400 m dpl. Di Indonesia tanaman ini dikenal sebagai pelengkap makan sirih. Tinggi tanaman pinang (Areca Catechu) dapat mencapai 20 m. Bagian tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan kosmetika maupun obat adalah bijinya. Kandungan kimia biji dan kulit biji berupa arekolin, arekaidin, guvakolin, guvasin, gula, resin, dan isoguvasin.
14. Pulosari
Pulosari atau palasari termasuk famili Apocynaceae dan banyak ditemukan di hutan di pegunungan Indonesia. Tumbuh merambat, kulit batang berwarna putih, rasa pahit, dan memiliki wangi khas pulosari.
Bagian tanaman pulosari (Alyxia Stellata) yang banyak digunakan sebagai ramuan obat maupun kosmetika adalah kulitnya. Zat kimia yang terkandung berupa coumarin, tannin, dan alkaloid. Sejak dulu tumbuhan ini telah dipergunakan di dalam hampir semua obat-obatan tradisional Jawa.
15. Sirih daun
Sirih daun (Piper Betle), lebih sering disebut sirih dan merupakan jenis sirih yang paling dikenal masyarakat luas di Asia Tenggara. Pertumbuhan tanaman yang merambat ini bisa mencapai panjang 5-15 m. Daunnya yang berwarn hijau berbentuk bulat lonjong.
Kandungan kimia daun keluarga Piperaceae ini berupa minyak asiri (kadinen, kavikol, sineol, eugenol, kariofilen, karvakrol, terpinen, seskuiterpen), saponin, flavanoida, dan polifenol. Para puteri keraton biasa minum rebusan air sirih 5-7 hari sekali, untuk menghilangkan bau badan (sebagai deodorant), bau mulut, mengobati jerawat, dan menyembuhkan keputihan. Selain itu, rebusan daun ini yang dicampur temu lawak dan kunyit digunakan untuk membasuk vagina.
16. Temu giring
Tanaman kosmetik yang termasuk empon-empon dengan nama latin (Curcuma Heyneana) ini banyak ditanam di pekarangan. Bentuk rimpang panjang dan kurus atau membengkok ke bawah. Irisan rimpang berwarna kuning, beraroma khas temu giring, dan rasanya agak pahit.
Tanaman ini bisa hidup di dataran rendah hingga ketinggian 750 m dpl. Kandungan kimianya berupa minyak asiri 0,8-3%, amilum, damar, lemak, tanin, dan zat pahit. Rimpangnya banyak digunakan sebagai ramuan pelangsing tubuh dan lulur penghalus kulit.