Tanaman Pembawa Hoki atau Keberuntungan

Hewata.com. Tanaman pembawa hoki. Beberapa warga di Taiwan percaya jika tanaman atau pohon pachira bisa membuat lancar rezeki, membuat tubuh selalu sehat, bertambah kaya, dan ada banyak karunia lain yang akan didapat karena sang pemilik memelihara tanaman tersebut.

Beberapa sopir bis di Taiwan biasanya sengaja menempatkan pachira dalam pot kecil berbentuk patung di dashboard bis.

Ada pula pachira yang ditempatkan di meja sembah bersamaan dengan peralatan sesaji lain. Meja sembahyang itu berada di depan pintu rumah persis di pinggir jalan.

Kepercayaan pachira sebagai tanaman pembawa hoki dan rejeki ternyata merambat juga ke Indonesia.

Hoki dan Feng Shui

Selain sebagai pembawa hoki, pachira ternyata tergolong salah satu tanaman yang mempunyai nilai feng shui.

Tanaman yang bersosok tinggi tidak melebihi langit rumah diyakini bisa menangkal roh-roh jahat.

Namun kepercayaan ini bukan berasal pada tradisi Cina seperti halnya jeruk yang menjadi bagian dari Imlek. Penjelasannya mudah, pachira bukan tanaman asli Cina tapi dari Meksiko.

Di samping pachira, tanaman dalam rumah yang disebut bambu rejeki dan beringin ginseng juga diyakini sebagian orang sebagai pembawa hoki atau keberuntungan.

Keberuntungan apakah yang ada dibalik ketiganya?

1. Beringin Ginseng

Selain pachira dan bambu hoki, beringin ginseng juga berperan sebagai tanaman pembawa keberuntungan.

Beringin ginseng mempunyai nama ilmiah Ficus microcarpa. Diberi sebutan beringin ginseng karena sosok akarnya bisa mengembung menyerupai akar ginseng.

Bentuk pohon beringin ini berasal dari Taiwan. Bentuk pohon beringin yang menyerupai kepalan tangan manusia itu bermakna mahal atau bernilai tinggi.

Daunnya selalu tampak hijau melambangkan pemiliknya akan selalu sehat.

Menurut kepercayaan Jawa, beringin dapat mendatangkan kewibawaan. Karena itu, sampai sekarang beringin dijadikan simbol pengayoman dan lambang salah satu parpol.

Beringin ginseng atau sering disebut juga beringin kolesom bisa diminikan atau dibuat mini seperti bonsai.

Dalam bentuk mungil, ia lebih pantas dijadikan maskot yang dapat membawa hoki bagi yang memeliharanya.

Tanaman ini juga konon dapat pula mengangkat derajat pemiliknya.

Masyarakat penggemar tanaman hias umumnya tertarik mengoleksi beringin ginseng lantara bentuk akarnya yang unik.

Selain bisa memberi hoki, beringin ini juga sedap dipandang sebagai pajangan di atas meja atau sudut ruangan.

Keberadaannya di Indonesia sebenarnya tidak tergolong baru. Para pembuat bonsai senior mengenalnya lebih dari 20 tahun lalu.

2. Pachira

Tanaman bernama ilmiah Pachira aquatica ini mendapat julukan “money tree” yang berarti pohon uang atau kekayaan.

Apabila pachira bisa tumbuh bagus, kekayaan pemiliknya akan meningkat. Helaian daun pachira dipercaya mengandung medan magnet yang bisa memperkuat tubuh manusia, sehingga selalu sehat dan kuat.

Daun pachira yang menjari (berbentuk telapak tangan) dengan 5- 7 anak daun mempunyai arti dapat menguasai usaha dan kekayaan.

Sebagai tanaman bermitos, pachira tidak asal dipajang. Jumlah batang yang dipilin konon konon ada aturannya.

Selain menampilkan keindahan dan keserasian bentuk, batang yang dipilin dipercaya bisa mengumpulkan harga kekayaan. Pilinan pachira sebaiknya terdiri dari 3 batang.

Filosofinya, batang pertama ditujukan kepada langit, batang kedua bumi, dan batang ketiga dipersembahkan untuk roh leluhur.

Jika pilinannya tersusun dari 4 batang, konon bukan keberuntungan yang diperoleh tapi malah bakal mendapatkan kesialan. Angka 4 berdasarkan hong shui atau feng shui bukan angka yang bagus.

Tidak hanya jumlah batangnya ada aturannya, penempatan pachira dan dua tanaman mini bermitos lainnya seperti (bambu rejeki dan beringin ginseng) dalam ruangan pun ada “aturannya”.

Ketiga tanaman tersebut sebaiknya ditempatkan dekat dengan tempat harta atau kekayaan dan di sudut terjauh dari pintu kamar.

Kalau diletakkan di atas meja, baik meja tamu atau meja kerja, pachira itu tidak banyak maknanya.

Bila ditempatkan di meja, yang diutamakan nilai keindahan dan kserasiannya, sehingga tidak menghalangi pandangan.

Jika pachira mini selama dipajang tumbuh dengan baik dan subur, pertanda rejeki dan kesehatan akan datang pada pemiliknya, namun sebaliknya kalau mati, pemiliknya konon mengalami kerugian harta dan bisa terserang penyakit.

Bagi yang mempercayai mitos pachira, semakin banyak memajang tanaman ini semakin terangkat status sosialnya.

3. Tanaman Bambu Hoki

Tanaman bambu rejeki atau bambu hoki ini bernama ilmiah Dracaena sanderiana ‘Virencens’. Berasal dari Kamerun dan Zaire di Afrika.

Walaupun bukan dari keluarga bambu, di Indonesia drasena yang satu ini lebih dikenal dengan bambu rejeki.

Pertumbuhan tanaman ini cenderung selalu hijau melambangkan lestari atau kekal dan keberuntungan selalu bertahan.

Bambu hoki yang bentuknya beruas-ruas melambangkan kehidupan manusia akan meningkat setahap demi setahap.

Meskipun bukan golongan bambu, seringkali dikaitkan sebagai pohon bambu mini.

Bambu hoki yang ditanam di pot hingga mencapai ketinggian seperti aslinya bisa berdaya feng shui untuk menolak roh-roh jahat yang datang.

Namun bila ditampilkan dalam vas bunga sebagai tanaman mini, bambu rejeki ini bermakna pembawa hoki.

Untuk mendapat tuah ketiga tanaman tersebut ada tips khusus yaitu, siapkan dua pot untuk satu jenis tanaman, satu pot diletakkan di tempat keberuntungan, lainnya ditaruh di tempat yang mendapatkan sinar matahari.

Rawat baik-baik dan tukar posisi tanaman-tanaman itu dua minggu sekali. Benarkah mitos ketiga tanaman tersebut?

Kembali ke pribadi masing-masing boleh percaya atau tidak. Tetapi itulah menurut pendapat ahli Feng Shui. (DBS)