Ulat Grayak, Army Worm yang Merusak

Hewata.com. Ulat Grayak. Sebagai kerabat dekat ulat pupus (Heliothis sp.) yang menyerang daun tembakau pada malam hari, ulat grayak pun menggeratak setelah matahari terbenam. Bergerombol mereka memakan daun sampai bolong.

Jenis Ulat Grayak

Setelah satu petak tanaman habis dilahapnya, bagaikan tentara yang berbaris di medan perang mereka pindah ke petak berikut. Di siang hari mereka bersembunyi di lipatan daun atau bahkan masuk tanah. Itulah sebabnya ulat grayak ini juga disebut ‘Army Worm’. Saat ini ada 5 jenis ulat grayak yang dikenal di Indonesia, yakni sebagai berikut.

1. Mythimna Separata

ulat grayak, ulat grayak padi, pestisida ulat grayak, ulat grayak pdf, gejala ulat grayak, insektisida untuk ulat grayak pada padi, ulat grayak pada padi

Dia yang paling ganas diantara semua jenis army worm. Bayangkan saja, serumpun padi yang diserang bisa berisi 20-30 ekor ulat yang dengan rakus melahap daun tanaman inang.

Ulat berwarna kehijauan dan bergaris hitam di punggung ini mulanya hidup di rerumputan. Begitu populasi membengkak rumput tidak lagi cukup untuk makan, maka ia pindah ke padi. Celakanya, daya jangkau serangannya bisa meliputi areal yang luas dan terpisah-pisah.

BACA JUGA :  Kutu Putih: Hama Kopi Terganas

2. Spodoptera Litura

Di Indonesia, ulat yang berasal dari Afrika dan Eropa ini lebih dikenal sebagai hama tembakau tapi ia bisa juga menyerang kedelai, kacang tanah, kentang, cabai, dan gulma berdaun lebar.

Seperti Mythimna Separata, ulat berciri khas 2 pasang bintik hitam di depan, punggung dan bagian belakang ini juga sering bermigrasi dari satu areal ke areal lain. Karena tanaman inangnya cukup banyak, tidak heran kalau ia bisa pindah dari areal kedelai ke areal tetangganya yang ditanami, misal kacang tanah.

3. Spodoptera Exempta

Sebenarnya ia tidak pantas disebut ulat grayak lantaran daya jangkau serangannya tidak seluas Mythimna dan Litura. Kalau 2 ulat terdahulu sering hijrah ke areal yang lebih luas, ia hanya menyerang di areal terbatas, kendatipun kerugian yang ditimbulkan juga tidak kecil.

Itulah sebabnya ulat asal Afrika ini oleh ilmuwan digolongkan pada semi grayak. Sejak dari benua asalnya, S. Exempta yang berwarna kehitaman dengan garis kuning cerah menyukai tanaman padi, jagung dan tebu muda.

BACA JUGA :  Cara Mengusir Kelelawar Pemakan Buah

4. Spodoptera Mauritia

Sama dengan Exempta, yang ini juga dimasukkan ke semi grayak. Pada kondisi normal ia hanya hidup di rerumputan, tapi begitu populasi meningkat ulat berwarna hijau muda dengan garis kuning itu langsung menyerang padi, tebu, dan gandum. Lahan yang lembap karena dekat rawa atau payau lebih mudah terserang daripada lahan yang kering.

5. Spodoptera Exigua

Spodoptera Exigua juga termasuk semi grayak, tapi karena hanya suka makan daun bawang, maka ia lebih termashur dengan nama ulat bawang. Kendatipun demikian kalau terpaksa sekali ia juga mau menyantap daun kucai, cabai dan kacang polong. Mulanya mereka hidup berkelompok dan kemudian menyebar setelah jaringan daun dimakannya.

Musim Kemarau, Harus Berhati-Hati!

Biasanya ulat grayak mengganas menjelang hingga awal musim kemarau. Waktu itu, tanaman padi sudah bermalai dan sawah dalam keadaan kering. Ulat muda bergerombol  di sekitar telur itu memakan jaringan daun. Daun yang jadi korban dari jauh terlihat seperti berwarna putih.

Bekas serangan di padi ditandai  dengan berserakannya malai di atas tanah. Selang beberapa hari ulat tambah besar dan semakin rakus melahap daun sehingga persediaan makan semakin terbatas. Pada situasi seperti itu ulat menyebra tak kenal waktu.